Assalamu'alaikum...
Bersin |
Mayasa©.
Artikel ini saya tulis karena terprovokasi oleh kebiasaan keponakan saya
yang sering menahan bersin. Keponakan saya itu berusaha menahan bersin
dengan menekan hidungnya sehingga keinginan untuk bersin menjadi hilang.
Padahal sudah berulangkali dia diingatkan akan bahaya menahan bersin
oleh saya atau anggota keluarga yang lain. Namun sampai sekarang
kebiasaannya menahan bersin masing dilakukan.
Oleh karena itu
dengan mempaparkan fakta dan hasil penelitian yang ada dilapangan, saya
ingin mencoba memberitahu keponakan saya itu agar tidak lagi mencoba
menahan bersin.
Tahukah Anda, kecepatan bersin manusia bisa mencapai 160 km/jam?
Bahkan di wikipedia dijelaskan bahwa kecepatan udara yang dihembuskan saat bersin dapat mencapai 70 m/detik (250 km/jam).
Artinya, bila Anda menahan bersin, maka tubuh harus mengatasi perubahan akibat tekanan kuat yang masuk kembali ke dalam saluran pernapasan. Tekanan tersebut bisa menyebabkan kerusakan pada gendang telinga.
Menurut John Pan, MD, kepala Pusat Pengobatan Integratif di George Washington University Medical Center seperti diberitakan dari Womansday, bersin yang ditahan akan memaksa bakteri kembali masuk ke dalam rongga hidung dan kanal telinga, sehingga bisa menimbulkan infeksi.
Jika infeksi makin parah, kondisi ini bisa menyebabkan pecahnya gendang telinga yang berujung pada kehilangan pendengaran. Yang perlu Anda tahu, saluran hidung dan mulut yang menjadi sarana keluaran bersin berhubungan juga dengan telinga.
Bersin sebetulnya berguna menjaga agar hidung tetap bersih (cleansing effect). Udara yang mengembus kuat dengan tekanan tinggi dari paru-paru mendorong keluar kotoran dan bakteri melalui hidung dan mulut. Selain itu bersin
dapat menyebarkan penyakit lewat butir-butir air yang terinfeksi yang
diameternya antara 0,5 hingga 5 µm. Sekitar 40.000 butir air seperti itu
dapat dihasilkan dalam satu kali bersin. Refleks bersin itu bisa terjadi berulang-ulang, sehingga diharapkan pembersihan bisa maksimal.
Agar tidak mengganggu kesehatan Anda maupun orang-orang di sekeliling, daripada menahan bersin, lebih baik tutuplah hidung dengan tisu atau saputangan ketika Anda bersin.
“Bersin merupakan kegiatan yang positif karena memiliki fungsi membersihkan faring (rongga antara hidung, mulut dan tenggorakan) dan ini adalah hal yang baik, sedangkan menahan bersih justru berbahaya karena bisa menimbulkan beberapa risiko,’ ujar Dr Michael Roizen, kepala Wellness Officer Clevelend Clinics, seperti diberitakan dari Doctoroz.com.
Roizen mengungkapkan ada beberapa bahaya yang bisa ditimbulkan jika seseorang menahan bersin yaitu:
- Menyebabkan patah tulang di tulang rawan hidung
- Mimisan
- Pecah gendang telinga yang berujung pada terjadinya gangguan pendengaran
- Vertigo
- Retina yang terlepas atau mengalami emfisema.
Struktur paru-paru |
Emfisema ialah suatu keadaan pengembangan paru dengan udara berlebihan (erasi berlebihan) yang mengakibatkan pelebaran atau pecahnya alveolus. Emfisema sendiri bisa menyerang anak-anak ataupun orang dewasa, kondisi ini sangat berbahaya dan berpotensi mematikan karena dapat membatasi pasokan udara. Tanda-tanda yang muncul biasanya wajah atau leher yang membengkak dan timbul rasa ketidaknyamanan.
“Untuk membantu seseorang agar mudah bersin bisa dengan cara melihat cahaya terang, hal ini dapat merangsang saraf optik yang melintasi jalur pusat bersin. Selain itu iritasi yang terjadi di saraf dekat pusat bersin juga bisa memicu seseorang untuk bersin,” tambah Dr Michael Roizen.
Jadi jangan pernah menahan bersin agar terhindar dari risiko tersebut. Namun jangan lupa untuk menutup mulut dan hidung dengan tangan, tisu, sapu tangan atau lekukan lengan saat bersin, agar bakteri dan kuman yang keluar tidak membahayakan orang lain.
Dikutip dengan perubahan dari : www.suaramedia.com
0 comments:
Post a Comment
Thank you for visiting this blog ...
Please leave at least a comment to improve the quality of this blog.
Thank you very much....