This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Saturday, March 31, 2012

Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) Based Internet

Assalamu'alaikum...
Internet sebagai sumber pembelajaran
Mayasa©. Seperti yang telah saya uraikan pada postingan sebelumnya, bahwa model pembelajaran merupakan kunci dari optimal atau tidaknya suatu proses belajar, oleh karena itu penerapan model pembelajaran yang bervariasi tentu akan menghasilkan proses yang berbeda pula. Kali ini saya akan menguraikan suatu model pembelajaran yang telah di modifikasi sehingga menjadi lebih inovatif. Model tersebut adalah model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) based Internet. Pasti anda pernah mendengar model pembelajaran Problem Based Learning atau bahkan pernah menerapkannya dalam pembelajaran, namun saya yakin bahwa model PBL based Internet belum pernah anda dengar sebelumnya. Model PBL based Internet ini merupakan model pembelajaran yang digunakan dalam penelitian Nur'aini saat menyusun skripsinya. Nah, seperti apakah model pembelajaran tersebut, silahkan anda simak...
  1. Pengertian
    “Model problem based learning (PBL) adalah rangkaian aktivitas pembelajaran yang menekankan kepada proses penyelesaian masalah yang dihadapi secara ilmiah” (Sanjaya, 2010: 214).
    Model problem based learning (PBL) dapat diiplementasikan di lingkungan belajar yang konstruktivistik. Lingkungan belajar konstruktivistik yang dimaksud antara lain: kasus-kasus berhubungan, fleksibelitas kognisi, sumber-sumber informasi, cognitive tools, pemodelan yang dinamis, percakapan dan kolaborasi, dan dukungan sosial dan kontekstual (http://blogwirabuana.wordpress.com/2011/03/16/pengaruh-penggunaan-model-pembelajaran-problem-based-learning-terhadap-hasil-belajar-siswa/).
    Internet merupakan jaringan global yang menghubungkan beribu sampai berjuta jaringan komputer (lokal/wide areal network) dengan komputer pribadi (stand alone). Setiap komputer yang dihubungkan dengan internet bisa berkomunikasi satu sama lain (Brace, 1997) dalam Prawiradilaga dan Siregar (2004: 307).
    Peranan internet dalam pembelajaran adalah untuk menyediakan content (sumber belajar) yang sangat kaya dan juga menghubungkan siswa ke berbagai sumber belajar (Prawiradilaga dan Siregar, 2004: 311).
    Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran problem based learning (PBL) based internet adalah rangkaian aktivitas pembelajaran yang menekankan kepada proses penyelesaian masalah yang dihadapi secara ilmiah yang mana menggunakan teknologi internet sebagai sumber pembelajarannya.
  2. Langkah-langkah
    Langkah-langkah model Problem Based Learning (PBL), adalah:
    1. Merumuskan masalah, artinya siswa menentukan masalah yang akan dipecahkan.
    2. Menganalisis masalah, artinya siswa meninjau masalah secara kritis dari berbagai sudut pandang. 
    3. Merumuskan hipotesis, artinya siswa merumuskan berbagai kemungkinan pemecahan masalah sesuai dengan pengetahuan yang dimilikinya. 
    4. Mengumpulkan data, artinya siswa mencari dan mengumpulkan informasi yang diperlukan untuk pemecahan masalah. 
    5. Pengujian hipotesis, artinya siswa mengambil atau merumuskan kesimpulan sesuai dengan penerimaan dan penolakan hipotesis yang diajukan.
    Merumuskan rekomendasi pemecahan masalah, artinya siswa menggambarkan rekomendasi yang dapat dilakukan sesuai rumusan hasil pengujian hipotesis dan rumusan kesimpulan (John Dewey) dalam Sanjaya (2010: 217).
  3. Kelebihan dan Kekurangan
    1. Kelebihan model Problem Based Learning (PBL), adalah :
      1. Siswa dapat lebih memahami materi pelajaran.
      2. Menantang kemampuan siswa untuk menemukan pengetahuan baru 
      3. Meningkatkan aktivitas belajar siswa. 
      4. Mendorong siswa untuk melakukan evaluasi sendiri baik terhadap hasil maupun proses belajarnya. 
      5. Dianggap lebih menyenangkan dan disukai siswa. 
      6. Mengembangkan kemampuan berpikir kritis siswa dan membantu siswa untuk dapat menemukan pengetahuan baru. 
      7. Memberikan kesempatan pada siswa untuk dapat menerapkan pengetahuan yang mereka miliki dalam dunia nyata (Sanjaya, 2010: 220-221).
      Kelebihan internet dalam dunia pendidikan adalah dapat menjadi akses kepada berbagai sumber informasi, akses kepada nara sumber, dan sebagai media kerjasama (http://sunartombs.wordpress.com/2010/10/02/pemanfaatan-internet-dalam-pembelajaran/).
  4. Kekurangan Problem Based Learning (PBL) Based Internet
    1. Kekurangan Problem Based Learning (PBL) adalah:
      1. Jika siswa berpikir bahwa masalah yang dipelajari sulit untuk dipecahkan, maka siswa tidak mempunyai keyakinan untuk mencoba.
      2. Membutuhkan cukup waktu untuk persiapan. 
      3. Siswa tidak akan belajar jika tidak ada keinginan siswa untuk memecahkan permasalahan yang sedang dipelajari (Sanjaya, 2010: 221). Internet memiliki kekurangan yang berdampak negatif kepada masyarakat disebabkan oleh terlalu bebasnya informasi yang ada di internet sehingga memungkinkan anak-anak untuk melihat dan membaca berbagai hal yang belum waktunya untuk dilihat dan dibaca (Suharno, 2006: 19).
    2. Kekurangan internet sebagai sumber belajar yang lain adalah:
      1. Kurang menumbuhkan moral siswa dikarenakan minimnya interaksi antara siswa dengan guru maupun interaksi antara siswa dengan siswa lain.
      2. Tidak semua guru menguasai ICT, sehingga teknologi internet sulit untuk diimplementasikan sebagai sumber belajar. 
      3. Siswa yang tidak mempunyai motivasi belajar yang tinggi cenderung gagal. 
      4. Tidak semua tempat tersedia fasilitas internet. 
      5. Kurang tenaga ahli yang terampil menggunakan internet (http://sunartombs.wordpress.com/2010/10/02/pemanfaatan-internet-dalam-pembelajaran/).
    Menurut pandangan penulis, kelebihan model Problem Based Learning (PBL) Based Internet adalah model pembelajaran ini mampu mendorong siswa untuk menganalisis permasalahan tertentu serta mencari pemecahan permasalahan sesuai dengan materi yang diberikan melalui teknologi internet yang saat ini tengah berkembang dengan pesat. Adanya tuntutan untuk menganalisis setiap permasalahan yang disajikan dapat menumbuhkan kemampuan berpikir kritis siswa. Dengan adanya teknologi internet pun dapat mempermudah siswa dalam memperoleh materi pembelajaran yang mungkin tidak siswa temukan di buku atau sumber belajar lain. Internet juga dapat mempermudah siswa dalam melakukan komunikasi kepada nara sumber berkaitan dengan materi yang siswa pelajari. 
    Sedangkan kekurangan model Problem Based Learning (PBL) Based Internet adalah sulitnya pengkondisian kelas yang dilakukan oleh guru oleh karena model ini menuntut adanya diskusi siswa secara berkelompok. Selain hal tersebut, informasi yang ada di dalam situs-situs di internet tidak semuanya boleh siswa baca. Terdapat situs-situs di internet yang menyajikan content yang belum saatnya siswa tahu. 
    Daftar Pustaka :
    1. Buana, Setiadi. 2011. “Pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran PBL (Problem Based Learning) Terhadap Hasil Belajar Siswa”. http://blogwirabuana.wordpress.com/2011/03/16/pengaruh-penggunaan-model-pembelajaran-problem-based-learning-terhadap-hasil-belajar-siswa/ (diakses tanggal 2 November 2011 pukul 10.16)
    2. Sanjaya,Wina. 2006. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Pendidikan. Bandung: Prenanda Media Group.
    3. Suharno Nugroho. 2006. Bermain Internet. Jakarta: PT Anak  Saleh Pratama.
    4. Sunarto. 2010.  “Pemanfaatan Internet Sebagai Alternatif Sumber Belajar Dan Media Pendidikan Jarak Jauh”. http://sunartombs.wordpress.com/2010/10/02/pemanfaatan-internet-dalam-pembelajaran/ (diakses tanggal  2 November 2011 pukul 10.27)
Demikianlah sedikit uraian mengenai model pembelajaran Problem Based Learning based Internet. Kiranya sebagai guru kita perlu mengoptimalkan setiap media dan teknologi yang ada demi keberhasilan anak didik (siswa) kita. Jangan sampai perkembangan internet justru berakibat menurunnya prestasi belajar dan moral siswa akibat penggunaan yang tidak terkendali.
Semoga bermanfaat dan wassalamu'alaikum....
Note : penulis disini adalah Nur'aini

Friday, March 30, 2012

Jenis-jenis dan Contoh Penelitian

Assalamu'alaikum...
Class Action Research salah satu langkah memperbaiki PBM

Mayasa©. Penelitian, tentu kata tersebut sudah tidak asing lagi dan mungkin saat ini anda sedang melaksanakan suatu penelitian, entah dalam rangka menyusun skripsi atau untuk tujuan yang lain. Penelitian atau riset sering dideskripsikan sebagai suatu proses investigasi yang dilakukan dengan aktif, tekun, dan sistematis, yang bertujuan untuk menemukan, menginterpretasikan, dan merevisi fakta-fakta.
Sebelumnya saya minta maaf jika blog ini lebih banyak berisi postingan tentang tugas atau materi kuliah. Yach, dikarenakan tujuan saya untuk pengingat masa-masa kuliah sekaligus biar ilmu yang saya dapat tidak mudah lupa atau hilang. Harapannya sih bisa berguna juga... (Aamiin)
Kali ini saya ingin mempost salah satu tugas makul Penelitian Pendidikan. Btw, makul ini diajar oleh dosen yang oleh kebanyakan orang dianggap killer, tapi sebenarnya pak dosen tuh malah betul-betul membimbing mahasiswanya meskipun kata-katanya to the point. So yang belum paham karakter beliau, dijamin langsung sakit hati hehe ...
Back to the topic, pada tugas kali ini kami diminta menuliskan jenis-jenis penelitian dan contohnya. So langsung saja anda simak hasilnya..
  1. Penelitian Menurut Tujuan
    1. Penelitian Murni adalah penelitian yang dilakukan diarahkan sekedar untuk memahami masalah dalam organisasi secara mendalam (tanpa ingin menerapkan hasilnya). Penelitian dasar bertujuan untuk mengembangkan teori dan tidak memperhatikan kegunaan yang langsung bersifat praktis. Jadi penelitian murni/dasar berkenaan dengan penemuan dan pengembangan ilmu.
      Ex : Penelitian tentang gen, DNA, penelitian yang berhubungan dengan penemuan dan pengembangan ilmu
    2. Penelitian Terapan adalah penelitian yang diarahkan untuk mendapatkan informasi yang dapat digunakan untuk memecahkan masalah.
      Ex : Penelitian pendidikan yang berkaitan tentang bagaimana meningkatkan minat baca siswa, penelitian yang berkaitan dengan factor-faktor yang mempengaruhi motivasi siswa untuk belajar
  2. Penelitian Menurut Metode
    1. Penelitian Survey adalah Penelitian yang dilakukan pada popolasi besar maupun kecil, tetapi data yang dipelajari adalah data dari sampel yang diambil dari populasi tersebut, sehingga ditemukan kejadian-kejadian relatif, distribusi dan hubungan-hubungan antar variabel sosilogis maupun  psikologis.
      Ex : Penelitian mengenai tingkat kesejahteraan masyarakat di pedesaan, penelitian mengenai kualitas tingkat pendidikan di pedesaan
    2. Penelitian Ex.Post Facto yaitu penelitian yang dilakukan untuk meneliti peristiwa yang telah terjadi yang kemudian merunut ke belakang untuk mengetahui faktor-faktor yang dapat menimbulkan kejadian tersebut
      Ex : Penelitian mengenai menurunnya minat baca siswa, penelitian mengenai menurunnya hasil belajar siswa.
    3. Penelitian Eksperimen yaitu suatu penelitian yang berusaha mencari pengaruh variabel tertentu terhadap variabel yang lain dalam kondisi yang  terkontrol secara ketat. Variabel independennya dimanipulasi oleh peneliti.
      Ex : Penelitian mengenai pengaruh pupuk kompos terhadap kesuburan tanaman.
    4. Penelitian Naturalistik, metode penelitian ini sering disebut dengan metode kualitatif, yaitu metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek alami (sebagai lawannya) dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci.
      Ex : -
    5. Policy Research yaitu suatu proses penelitian yang dilakukan pada, atau analisis terhadap masalah-masalah sosial yang mendasar, sehingga temuannya dapat direkomendasikan kepada pembuat keputusan untuk bertinak secara praktis dalam menyelesaikan masalah.
      Ex : Penelitian mengenai kebijakan baru pemerintah mengenai Undang-undang pornografi
    6. Action Research merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengembangkan metode kerja yang paling efisien, sehingga biaya produksi dapat ditekan dan produktifitas lembaga dapat meningkat. Tujuan utama penelitian ini adalah mengubah: 1) situasi, 2) perilaku, 3) organisasi termasuk struktur mekanisme kerja, iklim kerja, dan pranata.
      Ex : Penggunaan metode Jigsaw dalam meningkatkan hasil belajar siswa
    7. Penelitian Evaluasi merupakan bagian dari proses pembuatan keputusan, yaitu untuk membandingkan suatu kejadian, kegiatan dan produk  dengan standar dan program yang telah ditetapkan. 
      Ex : Penelitian mengenai kualitas guru setelah mengikuti program profesi
    8. Penelitian Sejarah, berkenaan dengan analisis yang logis  terhadap kejadian-kejadian yang berlangsung di masa lalu. Sumber datanya bisa primer, yaitu orang yang terlibat langsung dalam kejadian itu, atau sumber-sumber dokumentasi yang berkenaan dengan kejadian itu. Tujuan penelitian sejarah adalah untuk merekonstruksi kejadian-kejadian masa lampau secara sistematis dan obyektif, melalui pengumpulan, evaluasi, verifikasi, dan sintesa data diperoleh, sehingga ditetapkan fakta-fakta untuk membuat suatu kesimpulan.
      Ex : Penelitian mengenai rusaknya candi sewu di Prambanan
  3. Penelitian Menurut Tingkat Eksplanasi
    1. Penelitian Deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih (independen) tanpa membuat perbandingan, atau penghubungan dengan variabel yang lain.
      Ex : Penelitian mengenai penggunaan teknologi computer di beberapa SD di pedesaan
    2. Penelitian Komparatif adalah suatu penelitian yang bersifat membandingkan. Variabelnya masih sama dengan penelitian varabel mandiri tetapi untuk sample yang lebih dari satu, atau dalam waktu yang berbeda. 
      Ex : Penelitian mengenai kualitas air tanah di pedesaan dibandingkan di perkotaan.
    3. Penelitian Assosiatif merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variable atau lebih. Dengan penelitian ini maka akan dapat dibangun suatu teori yang dapat berfungsi untuk menjelaskan, meramalkan dan mengontrol suatu gejala. 
      Ex : Penelitian mengenai hubungan kelengkapan media pembelajaran dengan motivasi belajar siswa
  4.  Penelitian Menurut Jenis Dan Analisisnya
    1. Penelitian Kuantitatif
      Ex : Penelitian mengenai pengaruh metode Snowball terhadap prestasi belajar siswa.
    2. Penelitian Kualitatif
      Ex : Penelitian mengenai asal usul nama suatu daerah
    3. Penelitian Gabungan
      Ex : Penelitian tentang data yang dikumpulkan dan dinyatakan dalam bentuk angka-angka, juga berupa data kualitatif sebagai pendukungnya,  seperti kata-kata atau kalimat yang tersusun dalam angket, kalimat hasil konsultasi atau wawancara antara peneliti dan informan.
Demikianlah uraian mengenai jenis-jenis penelitian dan contoh-contohnya. Jika ada kesalahan mohon diberitahukan.
Semoga bermanfaat.
Wassalamu'alaikum.....

Tugas Penelitian Pendidikan, PGSD semester V. Disusun dari berbagai sumber.

Thursday, March 29, 2012

Virtual Modification

Assalamu'alaikum...












Mayasa©. Bicara tentang modifikasi pasti tidak akan ada habisnya. Ada banyak alasan orang memodifikasi tunggangan mereka, mulai dari keinginan untuk tampil beda atau eksklusifitas, menyesuaikan kondisi alam, sampai keinginan untuk menjadi kampiun dalam kontes modifikasi. Namun apapun alasannya, modifikasi dapat memberikan kepuasan tersendiri apabila hasilnya sesuai dengan harapan kita.

Tentu kita telah mengetahui bahwa Indonesia mempunyai banyak modifikator handal dengan bidang masing-masing seperti kembar Ardi dan Arno twin fiberplanet, Siswo winoto dari Win's Paddock, Agus DJ yang terkenal sebagi bapak minorfighter, Agus Wicaksono sang maestro cutting stiker dan sebagainya.
Modifikasi yang fantastis perlu didukung oleh desain/ rancangan yang mumpuni. Berikut ini akan saya tampilkan beberapa desainer yang saya sebut sebagai virtual modificator dengan karyanya yang top abiss..
  1. Areeya CX Rider's
    Kawasaki athlete
    CBR 150
    Satria FU
    Pulsar 135
    Jupiter Z
  2. Affan Lilypudlucu 
    Yamaha R1
    Kawasaki Athelete

    Vega Zr
    Jupiter Mx

    Pulsar 135
  3. Putra vixy 182 
    Revo
    Revo

    Modif ayago
  4. Bang Oto2custom 

    Jupiter Z
    Jupiter Z
    Vario techno

    Kawasaki Edge
    Blade
Itulah the greatest virtual modificator menurut saya. Semoga bermanfaat dan terima kasih telah berkunjung.
Wassalamu'alaikum....

Modifikasi Minimalis Mio J. IT'S MAGIC

Assalamu'alaikum...
Mayasa©. Halo teman-teman semua, kali ini saya mau berbagi sedikit cerita mengenai modifikasi yang dilakukan adek (husband-nya) pada Mio J-nya. Sebelumnya adek saya yang tinggal di Demak tersebut harus muter-muter demi mencari Mio J yang berwarna putih dan Spoke Wheel (SW). Terus terang saya kurang tahu spek dan kelebihan dari Mio J tersebut, tapi yang pasti dengan mengusung teknologi Injeksi dapat dipastikan Mio J cocok dijadikan pertimbangan menyusul rencana kenaikan BBM april mendatang (ditunda akhirnya)...
Btw, modifikasi yang dilakukan cukup minimalis tapi hasil akhirnya manis juga bro. Cukup berbeda dari tampilan awalnya.

Langsung saja anda lihat penampakannya. Sorotkan mouse ke gambar, maka gambar akan berhenti.



modifikasi mio j, mio j modif, modif minimalis, mio j keren, mio j teen modif
Tampak samping
modifikasi mio j, mio j modif, modif minimalis, mio j keren, mio j teen modif
Stiker hijau, kamuflase mio j teen
modifikasi mio j, mio j modif, modif minimalis, mio j keren, mio j teen modif
Stiker body, mio J teen original
modifikasi mio j, mio j modif, modif minimalis, mio j keren, mio j teen modif
Lampu belakang smoek cutting stiker
modifikasi mio j, mio j modif, modif minimalis, mio j keren, mio j teen modif
Pelek red anodized


Spek modif :
  • Stiker original Mio J teen
  • Velg almu red anodized
  • Tromol original (Coz cakram Mio J mempunyai 3 lubang tidak seperti generasi mio lama)
  • Stoplamp smoke dengan cutting stiker
Nah inilah tampang asli motornya, sebelum dimodifikasi.

modifikasi mio j, mio j modif, modif minimalis, mio j keren, mio j teen modif
sebelum dimodif
modifikasi mio j, mio j modif, modif minimalis, mio j keren, mio j teen modif
Stiker asli berwarna ungu
Nah itulah hasil modifikas Mio J adek yang berubah menjadi Mio J teen. Modif Murmer namun maksi hasilnya, dan tetap aman karena over all hanya bermain dengan aksesories.
Okey, semogga bermanfaat, wassalamu'alaikum....

Ini dia yang paling suka diajak keliling naik motornya :
modifikasi mio j, mio j modif, modif minimalis, mio j keren, mio j teen modif, nadiratus syifa
Nana, unyu-unyu bukan

Tuesday, March 27, 2012

Metode Pembelajaran Problem Solving

Assalamu'alaikum...
Be creative by solving the problem

Mayasa©. Hallo teman-teman semua. Sudah beberapa hari ini saya tidak sempat mempost satu artikelpun. Hal tersebut dikarenakan ada kegiatan lain yang cukup menyita waktu dan tenaga, jadi terpaksa blog ini jadi terbengkalai. Tapi alhamdulillah sekarang ada sedikit waktu luang untuk mempost artikel.

Kali ini saya ingin mempost mengenai metode pembelajaran yang insyaAlloh inovatif. Btw uraian mengenai metode pembelajaran ini merupakan kajian teori dari skripsi yang saya susun. Jadi insyaAlloh referensinya sudah valid dan dapat anda jadikan rujukan/ referensi dalam menyusun skripsi.

Perubahan paradigma pendidikan dari student centered menuju teacher centered mau tidak mau harus diimbangi oleh peningkatan skill guru dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar. Upaya yang dapat dilakukan guru untuk meningkatkan kualitas pembelajaran salah satunya adalah dengan menerapkan metode pembelajaran yang inovatif sehingga siswa dapat dirangsang untuk selalu aktif dalam KBM.

Salah satu metode pembelajaran tersebut adalah metode pembelajaran Problem Solving dan metode pembelajaran Problem Based Learning (PBL). Jika kita lihat dari namanya, dapat dipahami bahwa ada kemiripan dari dua metode tersebut. Namun untuk kali ini saya hanya akan menguraikan metode pembelajaran Problem Solving dan insyaAlloh pada postingan berikutnya akan saya uraikan metode pembelajaran Problem Based Learning (PBL) yang kebetulan digunakan oleh Nuraini dan Yustina dalam penelitian mereka. Serta perbedaan dan persamaan antara metode pembelajaran Problem Solving dengan metode pembelajaran Problem Based Learning (PBL).
Silahkan anda simak.

A. Pengertian Problem Solving
Sebelum kita membahas mengenai pengertian problem solving atau pemecahan masalah, terlebih dahulu mari kita membahas apa itu masalah atau problem. Suatu pertanyaan akan menjadi suatu masalah jika seseorang tidak mempunyai aturan tertentu yang segera dapat dipergunakan untuk menemukan jawaban pertanyaan tersebut. Polya (dalam Hudojo, 2003:150) membedakan masalah menjadi 2 macam, yakni:
  1. Masalah untuk menemukan, dapat berupa teoritis maupun praktis, abstrak atau konkret, termasuk teka-teki. Kita harus mencari variabel masalah tersebut, kemudian mencoba untuk mendapatkan, menghasilkan atau mengkonstruksi semua jenis objek yang dapat dipergunakan untuk menyelesaikan masalah tersebut. Adapun bagian utama dari masalah dapat dibagi menjadi berikut :
    1. Apakah yang dicari?
    2. Bagaimana data yang diketahui?
    3. Bagaimana syaratnya?
  2. Masalah untuk membuktikan, adalah untuk menunjukkan bahwa suatu pertanyaan itu benar, salah atau tidak kedua-duanya. Misalnya kita harus menjawab pertanyaan : ”Apakah pernyataan itu benar atau salah ?”.
    Bagian utama dari masalah jenis ini adalah hipotesis dan konklusi dari suatu teorema yang harus dibuktikan kebenarannya.
    Penyelesaian masalah merupakan proses dari menerima tantangan dan usaha-usaha untuk menyelesaikannya sampai memperoleh penyelesaian. Sedangkan pengajaran penyelesaian masalah merupakan tindakan guru dalam mendorong siswa agar menerima tantangan dari pertanyaan bersifat menantang, dan mengarahkan siswa agar dapat menyelesaikan pertanyaan tersebut (sukoriyanto, 2001:103).
Problem solving adalah suatu proses mental dan intelektual dalam menemukan masalah dan memecahkan berdasarkan data dan informasi yang akurat, sehingga dapat diambil kesimpulan yang tepat dan cermat (Hamalik, 1994:151). Problem solving yaitu suatu pendekatan dengan cara problem identification untuk ketahap sintesis kemudian dianalisis yaitu pemilahan seluruh masalah sehingga mencapai tahap application selajutnya komprehension untuk mendapatkan solusi dalam menyelesaikan masalah tersebut. (Qruztyan. Blogs. Friendster.com)

Ada pendapat lain yang menjelaskan bahwa problem solving adalah suatu pendekatan dimana langkah-langkah berikutnya sampai penyelesaian akhir lebih bersifat kuantitatif yang umum, sedangkan langkah-langkah selanjutnya sampai dengan penyelesain akhir lebih bersifat kuantitatif dan spesifik (Qrustian Blogs Friendster.com).
Hal tersebut menunjukkan bahwa orientasi pembelajaran problem solving adalah investigasi dan penemuan yang pada dasarnya pemecahan masalah. Apabila pemecahan masalah yang diharapkan tidak berjalan sebagaimana yang diinginkan berarti telah terjadi masalah dalam tahap-tahap awal sehingga setiap siswa harus mulai kembali berfikir dari awal yang bermasalah untuk mendapatkan pemahaman menyeluruh mengenai masalah yang sedang dihadapi.

Jadi, dalam mempelajari konsep kimia yang baru harus didasari konsep-konsep yang sebelumnya. Mempelajari konsep A yang mendasari konsep B, seorang harus memahami dulu konsep A karena tidak mungkin orang itu memahami konsep B terlebih dahulu. Hal tersebut berarti dalam mempelajari suatu materi harus dilakukan secara bertahap, sebab berkaitan dengan konsep yang satu dengan konsep yang lainnya.
Berpikir memecahkan masalah dan menghasilkan sesuatu yang baru adalah kegiatan yang kompleks dan berhubungan erat satu dengan yang lain. Suatu masalah umumnya tidak dapat dipecahkan tanpa berpikir, dan banyak masalah memerlukan pemecahan yang baru bagi orang-orang atau kelompok. Sebaliknya, menghasilkan sesuatu (benda-benda, gagasan-gagasan) yang baru bagi seseorang, menciptakan sesuatu, itu mencakup problem solving. Ini berarti informasi fakta dan konsep-konsep itu tidak penting. Seperti telah kita ketahui, penguasaan informasi itu perlu untuk memperoleh konsep; keduanya itu harus diingat dan dipertimbangkan dalam problem solving dan perbuatan kreatif. Begitu pula perkembangan intelektual sangat penting dalam problem solving (Slameto, 1990 : 139)

Pembelajaran pemecahan masalah adalah suatu kegiatan yang didesain oleh guru dalam rangka memberi tantangan kepada siswa melalui penugasan atau pertanyaan matematika (Tim PPPG Matematika, 2005:93). Fungsi guru dalam kegiatan itu adalah memotivasi siswa agar mau menerima tantangan dan membimbing siswa dalam proses pemecahannya. Masalah yang diberikan harus masalah yang pemecahannya terjangkau oleh kemampuan siswa. Masalah yang diluar jangkauan kemampuan siswa dapat menurunkan motivasi mereka.

B. Tujuan Pembelajaran Problem Solving
Berhasil tidaknya suatu prosses pembelajaran bergantung kepada suatu tujuan yang hendak dicapai. Tujuan dari pembelajaran problem solving adalah seperti apa yang dikemukakan oleh Hudojo (2003:155), yaitu :
  1. Siswa menjadi terampil menyeleksi informasi yang relevan kemudian menganalisisnya dan akhirnya meneliti kembali hasilnya.
  2. Kepuasan intelektual akan timbul dari dalam sebagai hadiah intrinsik bagi siswa.
  3. Potensi intelektual siswa meningkat.
  4. Siswa belajar bagaimana melakukan penemuan dengan melalui proses melakukan penemuan.
    C. Langkah-Langkah Problem Solving
    Adapun langkah-langkah dalam menerapkan metode pembelajaran problem solving terbagi dalam tiga hal, dengan demikian konsep problem solving bukanlah teori belaka, tetapi telah terbukti keberhasilannya. Adapun tiga langkah problem solving adalah :
    1. Mengidentifikasi masalah secara tepat
      Secara konseptual suatu masalah (M) didefinisikan sebagai kesenjangan atau gap antara kinerja aktual dan target kinerja (T) yang diharapkan, sehingga secara simbolik dapat dituliskan bersamaan; M=T – A. Berdasarkan konsep seorang problem solver yang professional harus terlebih dahulu mampu mengetahui berapa atau pada tingkat mana kinerja aktual saat ini, dan berapa atau tingkat mana kinerja serta kita harus mampu mendefinisikan secara tegas apa masalah utama kita kemudian menetapkan pada tingkat mana kinerja actual kita sekarang dan kapan waktu pencapain target kinerja itu.
    2. Menentukan sumber dan akar penybab dari masalah
      Suatu solusi masalah yang efektif, apabila kita berhasil menemukan sumber-sumber dan akar-akar dari masalah itu, kemudian mengambil tindakan untuk menghilangkan masalah-masalah tersebut.
    3. Solusi masalah secara efektif dan efisien.
      Adapun langkah-langkah Problem Solving yang efektif dan efisien yaitu:
      1. Mendefinisikan secara tertulis
      2. Membangun diagram sebab akibat yang dimodifikasi untuk mendefinisikan : a) akar penyebab dari masalah itu, b) penyebab-penyebab yang tidak dapat dikendalikan, namun dapat diperkirakan
      3. Setiap akar penyebab dari masalah dimasuskkan ke dalam diagram sebab akibat . sedangkan penyebab yang tidak dapat diperkirakan, didaftarkan pada sebab akibat itu secara tersendiri
      4. Mendefinisikan tindakan atau solusi yang efektif melalui memperhatikan dan mempertimbangkan : a) pencegahan terulang atau muncul kembali penyebab–penyebab itu, b) tindakan yang diambil harus ada di bawah pengendalian kita, dan c) memenuhi tujuan dan target kinerja yang ditetapkan.
      5. Menerapkan atau melakukan implementasi atau tindakan-tindakan yang diajukan (Vincent Gasper sz, dan Qruztyann.blogs.friendster.com)
    Menurut konsep Dewey berpikir merupakan dasar problem solving, adapun langkah-langkah pemecahan masalah menurut Dewey adalah sebagai berikut:
    1. Adanya kesulitan yang dirasakan atau kesadaran akan adanya masalah.
    2. Masalah itu diperjelas dan dibatasi.
    3. Mencari informasi atau data dan kemudian data itu diorganisasikan atau diklasifikasikan.
    4. Mencari hubungan-hubungan untuk merumuskan hipotesa-hipotesa kemudian hipotesa hipotesa dinilai, diuji agar dapat ditentukan untuk diterima atau ditolak.
    5. Penerapan pemecahan terhadap masalah yang dihadapi sekaligus berlaku sebagai pengujian kebenaran pemecahan tersebut untuk dapat sampai kepada kesimpulan.
    D. Kelebihan dan Kekurangan metode problem solving
    Setiap hal tentu mempunyai dua sisi, yakni kelebihan dan keburukan. Demikian juga dengan metode pembelajaran Problem Solving yang mempunyai kelebihan dan kekurangan. Adapun kelebihan metode problem solving adalah:
    1. dapat membuat peserta didik menjadi lebih menghayati kehidupan sehari-hari
    2. dapat melatih dan membiasakan para peserta didik untuk menghadapi dan memecahkan masalah secara terampil
    3. dapat mengembangkan kemampuan berpikir peserta didik secara kreatif,
    4. peserta didik sudah mulai dilatih untuk memecahkan masalahnya.
    Sedangkan kekurangan metode problem solving adalah sebagai berikut.
    1. memerlukan cukup banyak waktu,
    2. melibatkan lebih banyak orang
    3. dapat mengubah kebiasaan peserta didik belajar dengan mendengarkan dan menerima informasi dari guru,
    4. dapat diterapkan secara langsung yaitu untuk memecahkan masalah
      Dari uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa metode problem solving menekankan pada penemuan dan pemecahan masalah secara berkelanjutan. Kelebihan metode ini mendorong siswa untuk berpikir secara ilmiah, praktis, intuitif dan bekerja atas dasar inisiatif sendiri, menumbuhkan sikap objektif, jujur dan terbuka. Sedangkan kelemahannya memerlukan waktu yang cukup lama, tidak semua materi pelajaran mengandung masalah memerlukan perencanaan yang teratur dan matang, dan tidak efektif jika terdapat beberapa siswa yang pasif
       
      Demikianlah uraian mengenai metode pembelajaran Problem Solving kali ini. Penelitian yang saya lakukan menerapkan metode pembelajaran Creative Problem Solving (CPS) yang merupakan penjabaran dari metode Problem Solving
      Akhir kata semoga artikel ini bermanfaat dan marilah kita tingkatkan skill kita dalam mengajar dengan harapan hasil yang dicapai oleh siswa dapat optimal (Aamiin...).
      Wassalamu'alaikum....

      Daftar Pustaka :
      Hudojo, H. 2003. Pengembangan Kurikulum dan pembelajaran Matematika. Malang : JICA.
      Sukoriyanto. 2001. Langkah-langkah dalam Pengajaran Matematika dengan Menggunakan Penyelesaian Masalah. Dalam Jurnal Matematika atau Pembelajarannya. Malang : JICA.
      Qruztyann.blogs.friendster.com

      Sunday, March 25, 2012

      Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar

      Assalamu'alaikum...

      Mayasa©. Setelah kita mengetahui pengertian belajar dan macam-macam type belajar, kali ini akan saya uraikan mengenai faktor-faktor yang dapat mempengaruhi hasil belajar siswa. Seperti yang telah kita ketahui bahwa belajar adalah proses perubahan tingkah laku suatu individu yang diperoleh melalui interaksi dengan lingkungan, belajar merupakan suatu aktivitas yang menghasilkan suatu perubahan pada diri individu sehingga diperoleh kemampuan baru yang bertahan dalam jangka waktu yang relatif lama. Jadi hasil belajar berarti perubahan tingkah laku akibat prosses belajar tersebut.

      Friday, March 23, 2012

      Tugas Makul ICT (Information and Communication Technology)

      Assalamu'alaikum...

      Mayasa©. Tidak terasa sudah hampir 4 tahun sejak pertama kali mendaftar kuliah. Kalau ingat saat itu, saya jadi malu. Soalnya saat itu saya baru saja habis masa kontraknya, jadi dapat anda bayangkan bagaimana kondisi saya saat itu. Yang lain masih fresh from the oven (kata para koki) sedang saya sudah bau oli dan gosong (lha kerjanya didepan mesin yang panas ug).

      Tapi syukurlah akhirnya lulus seleksi dan diterima jadi mahasiswa. Alhamdulillah *D*
      Karena sudah lulus maka sekarang sibuk mengatur file dikomputer, daripada membuat harddisk penuh, mending dicek lagi siapa tahu ada yang bisa diposting.

      Akhirnya dapat beberapa tugas makul (
      titipan/ hasil pinjem teman), maklum dikarenakan keterbatasan prosessor jadi memerlukan bantuan. Kurang tahu apakah yang punya masih ingat apa tidak.
      Tugas ini merupakan tugas makul ICT atau TIK dalam bahasa Indonesianya. Silahkan anda simak.

      A. Pengertian Media
      Kata media berasal dari bahasa latin Medius yang secara harafiah berarti tengah, perantara, atau pengantar. namun penegertian media dalam proses pemebelajaran cenderung diartikan sebagai alat-alat grafis, fotografis atau elektronis untuk menangkap, memproses, dan menyusun kembali informasi visual atau verbal.
       
      B. Pengertian Pembelajaran 
      Pembelajaran merupakan proses komunikatif-interaktif antara sumber belajar, guru, dan siswa yaitu saling bertukar informasi. Istilah keterampilan dalam Pembelajaran Keterampilan diambil dari kata terampil (skillful) yang mengandung arti kecakapan melaksanakan dan menyelesaikan tugas dengan cekat, cepat dan tepat. Kata cekat mengandung makna tanggap terhadap permasalahan yang dihadapi dari sudut pandang karakter, bentuk, sistem dan perilaku obyek yang diwaspadai.
      Di dalamnya terdapat unsur kreatifitas, keuletan mengubah kegagalan menjadi keberhasilan (adversity) serta kecakapan menanggulangi permasalahan dengan tuntas. Istilah cepat merujuk kepada kecakapan mengantisipasi perubahan, mengurangi kesenjangan kekurangan (gap) terhadap masalah, maupun obyek dan memproduksi karya berdasarkan target waktu terhadap keluasan materi, maupun kuantitas sesuai dengan sasaran yang ditentukan. Kata tepat menunjukkan kecakapan bertindak secara presisi untuk menyamakan bentuk, sistem, kualitas maupun kuantitas dan perilaku karakteristik obyek atau karya.
       
      C. Pengertian Informasi 
      Informasi adalah pengetahuan yang didapatkan dari pembelajaran, pengalaman, atau instruksi. Namun demikian istilah ini memiliki banyak arti bergantung pada konteksnya, dan secara umum berhubungan erat dengan konsep seperti arti, pengetahuan, negentropy, komunikasi, kebenaran, representasi, dan rangsangan mental. Dalam beberapa hal pengetahuan tentang peristiwa-peristiwa tertentu atau situasi yang telah dikumpulkan atau diterima melalui proses komunikasi, pengumpulan intelejen, ataupun didapatkan dari berita juga dinamakan informasi. Informasi yang berupa koleksi data dan fakta seringkali dinamakan informasi statistik. Dalam bidang ilmu komputer informasi adalah data yang disimpan, diproses, atau ditransmisikan. Penelitian ini memfokuskan pada definisi informasi sebagai pengetahuan yang didapatkan dari pembelajaran, pengalaman, atau instruksi dan alirannya.
       
      D. Pengertian Komunikasi 
      Kata atau istilah "komunikasi" (Bahasa Inggris "communication") berasal dari Bahasa Latin "communicatus" yang berarti "berbagi" atau "menjadi milik bersama".Dengan demikian, kata komunikasi menurut kamus bahasa mengacu pada suatu upaya yang bertujuan untuk mencapai kebersamaan.Menurut Webster New Collogiate Dictionary dijelaskan bahwa komunikasi adalah "suatu proses pertukaran informasi di antara individu melalui sistem lambang-lambang, tanda-tanda atau tingkah laku". Berikut ini adalah bebarapa definsi tentang ilmu komunikasi yang dikemukakan oleh para ahli sebagai berikut :Hovland, Janis & Kelley Komunikasi adalah suatu proses melalui mana seseorang (komunikator) menyampaikan stimulus (biasanya dalam bentuk kata-kata) dengan tujuan mengubah atau membentuk perilaku orang-orang lainnya (khalayak.Berelson & Steiner).
      Komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi, gagasan, emosi, keahlian, dan lain-lain melalui penggunaan simbol-simbol seperti kata-kata, gambar, angka-angka, dan lain-lain. Harold Lasswell Komunikasi pada dasarnya merupakan suatu proses yang menjelaskan "siapa" "mengatakan "apa" "dengan saluran apa", "kepada siapa" , dan "dengan akibat apa" atau "hasil apa" (who says what in which channel to whom and with what effect).
      Barnlund Komunikasi timbul didorong oleh kebutuhan-kebutuhan untuk mengurangi rasa ketidakpastian, bertindak secara efektif, mempertahankan atau memperkuat ego. Weaver Komunikasi adalah seluruh prosedur melalui mana pikiran seseorang dapat mempengaruhi pikiran orang lainnya. menurut Gode, komunikasi adalah suatu proses yang membuat sesuatu dari semula yang dimiliki oleh seseorang (monopoli seseorang) menjadi dimiliki oleh dua orang atau lebih.
      Dari berbagai definisi tentang ilmu komunikasi tersebut di atas, terlihat bahwa para ahli memberikan definisinya sesuai dengan sudut pandangnya dalam melihat komunikasi. Masing-masing memberikan penekanan arti, ruang lingkup, dan konteks yang berbeda.Hal ini menunjukkan bahwa, ilmu komunikasi sebagai bagian dari ilmu sosial adalah suatu ilmu yang bersifat multi-disipliner. Definisi Hovland Cs, memberikan penekanan bahwa tujuan komunikasi adalah mengubah atau membentuk perilaku. Definisi Berelson dan Steiner, menekankan bahwa komunikasi adalah proses penyampaian, yaitu penyampaian informasi, gagasan, emosi, keahlian, dan lain-lain. Definisi Lasswell, secara eksplisit dan kronologis menjelaskan tentang lima komponen yang terlibat dalam komunikasi, yaitu :
      • siapa (pelaku komunikasi pertama yang mempunyai inisiatif atau sumber.
      • mengatakan apa (isi informasi yang disampaikan) 
      • kepada siapa (pelaku komunikasi lainnya yang dijadikan sasaran penerima)
      • melalui saluran apa (alat/saluran penyampaian informasi)
      • dengan akibat/hasil apa (hasil yang terjadi pada diri penerima)
      Definisi Lasswell ini juga menunjukkan bahwa komunikasi itu adalah suatu upaya yang disengaja serta mempunyai tujuan. Definisi Gode, memberi penekanan pada proses penularanpemilikan, yaitu dari yang semula (sebelum komunikasi) hanya dimiliki oleh satu orang kemudian setelah komunikasi menjadi dimiliki oleh dua orang atau lebih.Definisi Barnlund, menekankan pada tujuan komunikasi, yaitu untuk mengurangi ketidakpastian, sebagai dasar bertindak efektif, dan untuk mempertahankan atau memperkuat ego.
      Berdasarkan definisi-definisi tentang komunikasi tersebut di atas, dapat diperoleh gambaran bahwa komunikasi mempunyai beberapa karakteristik sebagai berikut
      • Komunikasi adalah suatu proses Komunikasi sebagai suatu proses artinya bahwa komunikasi merupakan serangkaian tindakan atau peristiwa yang terjadi secara berurutan (ada tahapan atau sekuensi) serta berkaitan satu sama lainnya dalam kurun waktu tertentu.
      • Komunikasi adalah suatu upaya yang disengaja serta mempunyai tujuan. 
      • Komunikasi adalah suatu kegiatan yang dilakukan secara sadar, disengaja, serta sesuai dengan tujuan atau keinginan dari pelakunya.
      • Komunikasi menuntut adanya partisipasi dan kerja sama dari para pelaku yang terlibat kegiatan komunikasi akan berlangsung baik apabila pihak-pihak yang berkomunikasi (dua orang atau lebih) sama-sama ikut terlibat dan sama-sama mempunyai perhatian yang samaterhadap topik pesan yang disampaikan.
      • Komunikasi bersifat simbolis Komunikasi pada dasarnya merupakan tindakan yang dilakukan dengan menggunakan lambang-lambang. Lambang yang paling umum digunakan dalam komunikasi antar manusia adalah bahasaverbal dalam bentuk kata-kata, kalimat, angka-angka atau tanda-tanda lainnya.
      • Komunikasi bersifat transaksional Komunikasi pada dasarnya menuntut dua tindakan, yaitu memberi dan menerima. Dua tindakan tersebut tentunya perlu dilakukan secara seimbang atau porsional.
      • Komunikasi menembus faktor ruang dan waktu Maksudnya adalah bahwa para peserta atau pelaku yang terlibat dalam komunikasi tidak harus hadir pada waktu serta tempat yang sama. Dengan adanya berbagai produk teknologi komunikasi seperti telepon, internet, faximili, dan lain-lain, faktor ruang dan waktu tidak lagi menjadi masalah dalam berkomunikasi.
      E. Pengertian Teknologi 
      Teknologi atau pertukangan memiliki lebih dari satu definisi. Salah satunya adalah pengembangan dan aplikasi dari alat, mesin, material dan proses yang menolong manusia menyelesaikan masalahnya. Sebagai aktivitas manusia, teknologi mulai dikenal sebelum sains dan teknik.
      Teknologi dibuat atas dasar ilmu pengetahuan dengan tujuan untuk mempermudah pekerjaan manusia, namun jika pada kenyataannya teknologi malah mempersulit, layakkah disebut Ilmu Pengetahuan?
      Kata teknologi sering menggambarkan penemuan dan alat yang menggunakan prinsip dan proses penemuan saintifik yang baru ditemukan. Meskipun demikian, penemuan yang sangat lama seperti roda juga disebut sebuah teknologi.
      Definisi lainnya (digunakan dalam ekonomi) adalah teknologi dilihat dari status pengetahuan kita yang sekarang dalam bagaimana menggabungkan sumber daya untuk memproduksi produk yang diinginkan( dan pengetahuan kita tentang apa yang bisa diproduksi). Oleh karena itu, kita dapat melihat perubahan teknologi pada saat pengetahuan teknik kita meningkat.

      Yups demikianlah pengertian ICT yang saya ambil dari catatan. Untuk sumber memang tidak tercantum dikarenakan tugas yang tidak berupa makalah tidak mencantumkan referensinya.
      Semoga bermanfaat dan wassalamu'alaikum...

      Thursday, March 22, 2012

      Prinsip-prinsip dalam Belajar Bahasa

      Assalamu'alaikum...

      Mayasa©. Seperti biasa saat kuliah, kami mendapat banyak teori yang berkenaan dengan materi dan cara menyampaikan materi tersebut kepada siswa. Saat makul bahasa, kami mendapat materi mengenai prinsip-prinsip dasar yang harus diperhatikan dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar khususnya dalam mempelajari bahasa.
      Ada 8 prinsip pokok yang harus diperhatikan oleh guru dan calon guru dalam membimbing siswa mempelajari bahasa.



      Adapun prinsip-prinsip dalam belajar bahasa dan implikasi metodologisnya dapat disarikan sebagai berikut :
      1. Prinsip Pertama
        Pembelajar akan belajar bahasa dengan baik bila ia diperlakukan sebagai individu yang memiliki kebutuhan dan minat.
        1. Guru mempertimbangkan siswa secara keseluruhan (misalnya perkembangan intelektual, sosial, dan afektif) pada saat menentukan isi dan proses pembelajaran.
        2. Guru melibatkan aspek intelektual siswa (misalnya, melalui penyelesaian masalah, information gap, permainan, dan aktivitas jigsaw).
        3. Guru mendorong imajinasi dan kreatifitas siswa (misalnya, melalui simulasi, drama, permainan, cerita).
        4. Guru menggunakan strategi dan memilih aktivitas, latihan, dan sumber-sumber yang bisa melayani perbedaan-perbedaan individual, seperti kemampuan, cara belajar, dan latar belakang bahasa siswa.
        5. Guru menciptakan iklim saling mempercayai dan mau mengambil risiko bahwa membuat kesalahan dipandang sebagai bagian alami dari belajar.
        6. Guru menciptakan kesempatan kepada siswa untuk mengemukakan pendapat dan gagasannya.

      2. Prinsip Kedua
        Pembelajar akan belajar bahasa dengan baik bila ia diberikan kesempatan untuk berpartisipasi dalam penggunaan bahasa sasaran secara komunikatif dalam berbagai macam aktivitas.
        1. Guru mendorong dan meningkatkan keterlibatan aktif semua siswa di dalam aktivitas komunikasi.
        2. Guru menghargai dan meningkatkan komunikasi dalam bahasa sasaran dengan siswa, antar-siswa, dan antara siswa dan penutur asli bahasa sasaran (misalnya, melalui tatap muka, surat-menyurat, dan lain-lain)
        3. Guru menyediakan beragam aktivitas yang didasarkan kepada berbagai data tulis dan diatur dengan baik, antara lain :
          1. Aktivitas yang dilakukan untuk bersenang-senang (misalnya, mendengar dan menonton, membaca, menyanyi) ;
          2. Aktivitas yang melibatkan problem solving dan information gap (misalnya, kuis siapa dia, petak umpet, menata sesuatu);
          3. Permaianan (permainan latihan berbahasa, permainan komunikasi, teka-teki);
          4. Aktivitas simulasi dan drama;
          5. Mengadakan proyek (misalnya majalah, pameran, pertunjukan, kultural);
          6. Berkunjung ke negara tempat bahasa sasaran digunakan sebagai bahasa pertama.

      3. Prinsip Ketiga
        Pembelajar akan belajar bahasa dengan baik jika ia dipajangkan (exposed) ke dalam data komunikatif yang bisa dipahami dan relevan dengan kebutuhan dan minatnya.
        1. Guru menciptakan situasi yang mendorong penggunaan dan bekerja dalam bahasa dan budaya sasaran.
        2. Guru harus yakin bahwa data komunikatif bisa dipahami dan relevan dan bahwa ada dukungan konteks yang bisa membantu siswa.
        3. Guru harus yakin bahwa bahasa banyak digunakan di kelas dan harus menyediakan berbagai stimulus bahasa dari berbagai sumber (misalnya, pembicaraan guru, rekaman audio dan video, informasi tulis).
        4. Guru harus yakin bahwa data komunikatif dan aktivitas yang berkaitan dengannya menantang siswa sehingga mereka terdorong untuk memperluas dan memperbaiki sumber-sumber komunikatif yang ada.
        5. Guru mendorong siswa menggunakan strategi perkiraan yang sama yang digunakan dalam menyimpulkan makna dari apa yang didengar dalam bahasa pertama mereka.

      4. Prinsip Keempat
        Pembelajar akan belajar bahasa dengan baik bila ia secara sengaja menfokuskan pembelajarannya kepada bentuk, keterampilan, dan strategi untuk mendukung proses pemerolehan bahasa.
        1. Guru menfokuskan kepada bentuk (misalnya, butir kosakata, gramatikal), keterampilan, strategi, dan butir-butir pengetahuan umum sebagian integral dari pengalaman pembelajaran bahasa, sehingga siswa akan terbantu menggunakannya pada saat yang tepat.
        2. Guru memfokuskan pembelajaran kepada bentuk, keterampilan, strategi, dan butir pengetahuan umum melalui beragam latihan yang mungkin bisa dilaksanakan sebelum, selama, atau sesudah kegiatan.
        3. Guru sebisa mungkin menyediakan beragam latihan yang dipersonalisasikan dan dikontekstualisasikan. Latihan bisa dilaksanakan melalui kegiatan-kegiatan individual atau kelompok, baik lisan maupun tulis.
        4. Guru mengajarkan pengucapan (pronounciation) sebagai bagian integral dari penggunaan bahasa lisan, yang memperhatikan tekanan, intonasi, irama dan jeda, dan menggunakan bahasa dalam konteks.
        5. Guru harus yakin bahwa ada banyak kesempatan bagi siswa untuk mengetahui bagaimana bagaimana makna dipengaruhi oleh bentuk.

      5. Prinsip Kelima
        Pembelajar akan belajar bahasa dengan baik bila ia dibeberkan dalam data sosiokultural dan pengalaman langsung dengan budaya menjadi bagian dari bahasa sasaran.
        1. Guru mendorong dan mempermudah pemerolehan pengalaman yang berhubungan dengan peristiwa-peristiwa sosial dan kontak langsung dengan masyarakat bahasa sasaran.
        2. Kesempatan diberikan kepada siswa untuk berbicara dengan orang yang pernah tinggal di masyarakat bahasa sasaran, dan untuk menonton film, video, dan slides yang menggambarkan kultur kontemporer bahasa sasaran.
        3. Kawasan minat sosiokultural bagi siswa di sekolah mungkin sekali bergantung kepada tahap saat mereka berkiprah, tetapi mungkin mencakup :
          Kehidupan rumah di lingkungan bahasa sasaran ;
          1. Pelatihan-pelatihan di lingkungan bahasa sasaran (community school, sekolah di Negara bagaian sasaran);
          2. Hobi dan aktivitas waktu senggang;
          3. Dunia pop;
          4. Media massa;
          5. Beberapa tradisi masyarakat bahasa sasaran;
          6. Pengetahuan tentang ekonomi dari dunia kerja di negara bahasa sasaran;
          7. Pengetahuan sejarah masyarakat bahasa sasaran;
          8. Masalah masyarakat bahasa sasaran masa kini.

      6. Prinsip Keenam
        Pembelajar akan belajar bahasa dengan baik jika ia menyadari akan peran dan hakikat bahasa dan budaya.
        1. Guru menekankan dan menjelaskan secara langsung cirri-ciri umum bahasa dan budaya, serta perannya dalam mayarakat.
        2. Guru tidak hanya menekankan pembelajaran bahasa, tetapi juga belajar melalui bahasa dan hasil belajar tentang bahasa.
        3. Kemawasan bahasa ditingkatkan melalui :
          1. Memperkenalkan permainan rima, permainan ejaan, permainan kosakata, dan bentuk permainan lain dengan kata dan makna;
          2. Meminta siswa untuk mengingat pengalamannya sendiri tentang bahasa, pembelajaran bahasa, dan manfaat bahasa.
        4. Guru menyediakan pengalaman berbagai budaya diikuti dengan pemikiran yang terarah guna membangun kesadaran dan kepekaan budaya.
        5. Kemawasan budaya ditingkatkan dengan cara berbicara tentang berbagai budaya yang pernah ditemui siswa, dengan menyinggung pula perbedaan dan kesamaan serta alasan-alasan penyebabnya.

      7. Prinsip Ketujuh
        Pembelajar akan belajar bahasa dengan baik jika ia diberi umpan balik yang tepat yang menyangkut kemajuan mereka
        1. Guru membahas tujuan-tujuan pembelajaran dengan siswa, dan melakukan cara-cara terbaik untuk meraihnya.
        2. Guru memberikan umpan balik selama proses pembelajaran, disertai dengan cara-cara memperbaiki pembelajaran mereka.
        3. Pembelajaran hendaknya mengetahui dengan kriteria apa performansi mereka dinilai (apakah dengan dasar keberhasilan komunikasinya, kesesuaian dengan konteks, ketepatan gramatikanya, atau kombinasi dari semua ini).
        4. Guru memberikan umpan balik yang sesuai dengan jenis aktivitas yang sedang dijalani siswa.
        5. Guru memberikan respons terhadap kesalahan dengan cara berbeda-beda dengan mempertimbangkan bentuk aktivitas, keseriusan kesalahan yang dibuat, dan harapan perbaikan realistis jangka panjang sebagai hasil perbaikan.
        6. Pembelajar didorong dan diberi tahu bagaimana memonitor performansi masing-masing dan satu sama lain.

      8. Prinsip Kedelapan
        Pembelajar akan belajar bahasa dengan baik jika ia diberi kesempatan untuk mengatur pembelajaran mereka sendiri.
        1. Guru mengungkapkan secara terbuka tujuan-tujuan dan cara-cara yang paling tepat untuk meraihnya.
        2. Guru member perhatian pada perkembangan keterampilan belajar bagaimana-belajar.
        3. Guru memelihara perkembangan interaksi sosial dan keterampilan belajar bekerja sama.
        4. Guru mendorong siswa untuk menerima tanggung jawab atas pembelajaran mereka sendiri, dengan cara member mereka kesempatan untuk :
          1. Mengerjakan tugas secara individual;
          2. Bekerja kelompok dan menentukan bersama bagaimana caranya untuk saling membantu bagi tujuan bersama;
          3. Bernegosiasi dan merencanakan kerja mereka untuk jangka waktu tertentu, belajar bagaimana menetapkan tujuan realistic mereka sendiri, dan bagaimana mencapainya dengan cara terbaik;
          4. Mencari informasi sendiri melalui kamus, buku grammar, dan bahan-bahan lainnya;
          5. Memonitor dan mengevalusi pembelajaran mereka sendiri;
          6. Mencatat pengetahuan mereka sendiri dengan cara yang sesuai;
          7. Menarik kaidah-kaidah dari penggunaan bahasa, dan mendiskusikan hipotesis meraka dengan yang lain;
          8. Memiliki catatan untuk karya-karya tulis yang telah selesai, dan bank kaset rekaman tuga lisan mereka sebagai data kemajuan belajar merekaPelatihan-pelatihan di lingkungan bahasa sasaran (community school, sekolah di Negara bagaian sasaran).
      Demikianlah kedelapan prinsip yang harus diperhatikan dalam belajar bahasa tentunya agar hasil pembelajaran dapat optimal. Kiranya kita sebagi guru mampu dan mau melaksanakan prinsip-prinsip pembelajaran tersebut.
      Sekian pembahasan kita kali ini, mohon maaf jika ada kesalahan dan kekurangan. Semoga bermanfaat...
      Wassalamu'alaikum.....
      Source : Catatan Kuliah..

        Wednesday, March 21, 2012

        Karakter Orang Berdasarkan Golongan Darah (PART 2)

        Assalamu'alaikum...
        Mayasa©. Lagi iseng browsing, malah nemu artikel tentang kepribadian seseorang berdasarkan golongan darah. Jadi inget sama Nuraini (MAYASA™) yang senang sekali menganalisis orang/ golongan darahnya berdasarkan kecenderungan sikap mereka. Tapi yang lebih seru, neh saya juga menemukan penggambaran karakter-karakter tersebut lewat kartun yang dijamin seru abis.
        Coba anda analisis sendiri apakah karakter yang dijelaskan sesuai dengan karakter anda. So daripada kelamaan silahkan dipantengin...
        Tempat kesukaan
        22415378 Kartun Psikologi, Sifat Berdasarkan Golongan Darah
        Kalau sedang janjian
        88103447 Kartun Psikologi, Sifat Berdasarkan Golongan Darah
        Kalau ada unek-unek
        50070305 Kartun Psikologi, Sifat Berdasarkan Golongan Darah
        Kalau sedang disuruh
        43635863 Kartun Psikologi, Sifat Berdasarkan Golongan Darah
        Sedang ngobrol/ngerumpi
        91792680 Kartun Psikologi, Sifat Berdasarkan Golongan Darah
        Ketika sedang berpikir
        83611677 Kartun Psikologi, Sifat Berdasarkan Golongan Darah
        Ketika menyertir mobil
        95751377 Kartun Psikologi, Sifat Berdasarkan Golongan Darah
        Ketika diatur
        80866267 Kartun Psikologi, Sifat Berdasarkan Golongan Darah
        Nah bagaimana, seru dan lucu pastinya ..
        Tapi ketepatan tersebut umumnya tidak 100%, jadi kadang kita temui ada sifat dari golongan darah lain yang mungkin kita miliki.
        Tapi apapun itu, semoga bermanfaat dan menambah pengetahuan kita..
        Terima kasih sudah berkunjung dan....
        Wassalamu'alaikum....