This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Tuesday, June 11, 2013

Problem Based Learning (PBL)

Assalamu'alaikum . . .
Mayasa©. Tahun ajaran 2012/ 2013 segera berakhir. Waktu liburan merupakan waktu yang tepat untuk mengupdate pengetahuan kita akan berbagai metode pembelajaran sehingga pada tahun ajaran yang akan datang kita dapat mendidik putra-putri kita dengan lebih baik.
Discussion/ pict : kmu.edu.tw

Dulu saya pernah mempost artikel mengenai model Problem Based Learning based Internet, kali ini akan saya sambung uraian tersebut namun dengan sudut pandang yang berbeda.

Dalam proses belajar mengajar, guru hendaknya menggunakan model pembelajaran yang bervariasi agar siswa tidak jenuh belajar. Salah satunya model PBL yang dapat merangsang kemampuan siswa dalam berpikir tingkat tinggi. Hal ini juga diungkapkan oleh Arnyana (2006:14) ”PBL merupakan salah satu model yang dapat digunakan meningkatkan hasil belajar (kognitif, afektif, dan psikomotor) dan kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa.
PBL merupakan salah satu model pembelajaran yang menyajikan masalah sebagai rangsangan (stimulus) untuk belajar. 
Penyajian situasi masalah yang autentik dan bermakna kepada siswa dapat memberikan kemudahan kepada siswa untuk melakukan penyelidikan dan inkuiri/ penemuan. Selain itu menurut Sanjaya (2006:214) PBL diartikan sebagai rangkaian aktivitas pembelajaran yang menekankan pada proses permasalahan yang dihadapi secara ilmiah.

Menurut Bound dan Feletti (dalam Artawan, 2006) Model pembelajaran PBL adalah suatu model belajar yang menghadapkan siswa dengan masalah-masalah nyata yang memberi rangsangan untuk belajar. Dalam hal ini siswa diberikan masalah yang struktur sebelum mereka diberikan materi pelajaran agar siswa mampu menemukan sendiri konsep dalam pembelajaran.

Menurut Santyasa dan Sukadi (2009) tahap-tahap pembelajaran IPA Menggunakan Model Problem Based Learning yaitu :
  1. Menemukan masalahPada tahap ini pembelajaran mengungkapan masalah yang berhubungan dengan dunia nyata dalam kehidupan sehari-hari. Masalah yang diungkapkan oleh pebelajar nantinya ada peluang untuk melakukan penyelidikan, sehingga hasilnya akan berdampak pada : dengan ditemukannya masalah, berarti kreatifitas belajar akan meningkat, memotivasi pebelajar agar belajar menjadi menyenangkan, mendorong pembelajar memahami dan memperoleh hubungan-hubungan masalah dengan disiplin ilmu tertentu, informasi yang masuk ke dalam memori jangka panjang lebih diperkuat dengan menggunakan masalah yang berstruktur, (Santyasa dan Sukadi 2009).
  2. Mendefinisikan masalah
    Dalam mendefinisikan masalah pebelajar diharapkan menggunakan kalimat sendiri yang logis. Sebagai informasi awal diharapkan melibatkan kecerdasan intra-personal yang dimiliki dalam memahami dan mendefinisikan masalah.
  3. Mengumpulkan fakta-faktaPada tahap ini pebelajar mengingat kembali fakta yang sudah diperoleh sebagai pengetahuan untuk mengumpulkan fakta-fakta. Pebelajar menggunakan kecerdasan majemuk yang dimiliki untuk mencari informasi yang berhubungan dengan permasalahan.
  4. Menyusun dugaan sementara
    Tahap ini pebelajar dapat merumuskan berbagai kemungkinan pemecahan masalah sesuai dengan kemampuan yang dimiliki.
  5. Menyelidiki
    Proses penyelidikan yang dilakukan pebelajar harus berkaitan dengan permasalahan. Dalam hal ini guru membuat struktur belajar yang memungkinkan pelajar dapat menggunakan berbagai cara untuk mengetahui dan memahami dunia mereka.
  6. Menyempurnakan permasalahan yang telah didefinisikan
    Pada tahap ini pebelajar menyempurnakan kembali rumusan masalah dengan cara merefleksikan melalui gambaran nyata yang mereka pahami. Penyempurnaan ulang dilakukan agar penyelidikan terfokus pada permaslahan.
  7. Menyimpulkan alternatif-alternatif pemecahan secara kolaboratif
    Pada tahap ini pebejar berkolaborasi mendiskusikan data dan informasi yang relevan dengan permasalahan dari berbagai sudut pandang.
  8. Menguji Solusi Menguji solusi permasalahan harus sesuai dengan permasalahan aktual melalui diskusi secara komprehensip antar anggota kelompok agar memperoleh hasil pemecahan terbaik.
Penerapan model PBL dalam kegiatan pembelajaran bukan merupakan transfer pengetahuan, tetapi siswa mengalami dan mengkonstruksikan sendiri pengetahuan melalui masalah yang dihadapi. Hal ini menjadikan siswa belajar lebih bermakna, sehingga siswa mampu untuk berfikir kritis dan memecahkan masalah yang dihadapi masing-masing kelompoknya.

Untuk sintaks PBL Insya Alloh akan saya tayangkan pada artikel selanjutnya.
Semoga bermanfaat, wassalamu'alaikum . . .

Daftar Pustaka :
  1. Arnyana, Ida Bagus Putu.2006 Perencanaan dan Desai Model-model pembelajaran. Singaraja. Jurusan Pendidikan Biologi. FPMIPA UNDIKSHA.
  2. Santyasa I Wayan dan Sukadi. 2009. “ Model-model Pembelajaran Inovatif” Makalah disajikan dalam Pendidikan dan Latihan Peofesi Guru (PLPG): UNDIKSHA. Singaraja 7-17 September 2009.

    Saturday, June 08, 2013

    [Dongeng] Abu Nawas Menanam Kentang

    Assalamu'alaikum . . .

    Mayasa©. Selamat datang teman-teman semua. Kali ini saya menampilkan salah satu cerita Abu Nawas yang cerdik.
    Bagaimana kisah selanjutnya, silahkan anda baca sampai tuntas.

    Pagi itu cuaca cerah, Abunawas dan istrinya sedang berkebun di ladang milik mereka. Ladang yang terletak di belakang rumah mereka itu cukup luas untuk sekedar menanam hasil bumi yang dapat menunjang hidup mereka sekeluarga.

    Sambil menyeka peluh yang mulai membasahi kening dan sekujur tubuhnya, Abunawas berkata dalam hati “enak betul orang kaya yang bergelimang harta, mereka tanpa bekerja keras seperti aku bisa makan enak, hidup nyaman tanpa harus capek bekerja di ladang seperti aku”.

    “Kita sudah mencangkul dari pagi, hingga tengah hari ini baru sepertiga bagian yang bisa kita cangkul ya istriku”. Abunawas berkata kepada istrinya. Istrinya hanya tersenyum sambil menjawab “ Iya suamiku, kita harus bekerja lebih keras agar dua hari lagi kita dapat menanam bibit kentang kita”.

    Abunawas dan istrinya tidak tahu kalau pengawal kerajaan sedang menuju rumah mereka. Setelah sampai di depan rumah Abunawas , para pengawal kerajaanpun segera berteriak memanggil si empunya rumah. “ Abunawas
    …Abunawas …. Dimana kau… lekas kemari!” Abunawas yang mendengar teriakkan memanggil namanyapun bergegas datang.

    Betapa terkejutnya Abunawas begitu mendekat sumber suara yang memanggilnya tadi, tanpa diduga tiba-tiba ia disergap dan ditangkap seperti layaknya penjahat. “Hai…apa-apaan ini…lepaskan aku…apa salahku?” Sambil berontak Abunawas berusaha melawan dan melepaskan diri. “ Diam…kau Abunawas , tidak usah berontak….kami kesini ditugaskan Sultan untuk menangkapmu!” bentak pengawal yang merangket Abunawas .

    Istri Abunawas yang melihat kejadian itu hanya bisa berteriak dan menangis. “Lepaskan suamiku … lepaskan suamiku, tuan…apa salahnya sehingga tuan menangkapnya?” Pengawal yang sedang berusaha mengikat Abunawas ke kudanya itu segera melotot ke arah istri Abunawas. “Diam kau…kami hanya menjalankan tugas untuk menangkap dan menghukum Abunawas !”

    Aakhirnya dengan diiringi tangis istrinya, Abunawas ditangkap dan dibawa kepenjara kerajaan. Abunawas hanya bisa mengumpat dalam hati,” Lihat saja kalian…akan kubalas perbuatan kalian…istriku sabarlah pasti aku pulang kerumah secepatnya.” Abunawas hanya bisa berjalan terseok-seok dengan tangan terikat yang ditarik kuda para pengawal kerajaan itu. Para pengawal terus tertawa senang melihat penderitaan Abunawas sambil terus mempermainkan tali ikatan tangan Abunawas. Sehingga sesekali Abunawas terjatuh atau terseret karena kelakuan para pengawal tersebut.

    Setelah menempuh perjalanan satu hari satu malam dan tiga kali berhenti untuk beristirahat, akhirnya sampailah mereka ke penjara kerajaan. Segera Abunawas dimasukkan dalam sel yang lembab, kotor, sempit dan gelap. “ Hai sampai kapan aku di kurung di sini…apa salahku?” teriak Abunawas ketika para pengawal itu mau meninggalkanya. “Pikir saja sendiri apa salah mu Ali… dan sampai kapan kau di sini kami tidak peduli!” Jawab pengawal itu ketus sambil berlalu.

    Abunawas hanya bisa merenungi nasibnya sambil berpikir bagaimana caranya supaya ia dapat keluar dari penjara itu. Ia teringat istrinya dirumah, kasihan istrinya tentu ia merasa sedih dan bingung atas kejadian yang menimpanya kini. Abunawas juga teringat ladangnya yang belum selesai ia Tanami kentang, dan membayangkan betapa repotnya sang istri mengurus ladang seorang diri.

    Setelah lama merenung dan berpikir akhirnya Abunawas menemukan ide. Segera ia menulis surat untuk istrinya di rumah, dan isi surat itu berbunyi

    Istriku tercinta

    Jangan bersedih dengan keadaanku sekarang ini, aku baik-baik saja. Sepeninggalku tak usah kamu kuatir bagaimana kamu menghidupi dirimu sendirian.

    Istriku tercinta

    Ketahuilah kalau kita masih punya simpanan harta karun yang berupa emas, permata dan berlian. Semua itu aku kubur di ladang kentang di belakang rumah kita. Cobalah kau gali pasti kau akan menemukannya. Gunakanlah untuk mencukupi kebutuhannmu selama aku di sini.

    Suamimu tercinta

    Abunawas

    Setelah selesai menuliskan surat tersebut, Abunawas memanggil penjaga dan memintanya untuk mengantarkan surat itu kepada istrinya. Penjaga yang dititipi surat Aliaba penasaran dan membuka surat Abunawas untuk istrinya tersebut. Setelah mengetahui isi surat tersebut, sang penjaga melaporkan kepada Sultan Harun Al Rasyid.

    Begitu membaca surat Abunawas untuk istrinya tersebut Sultan memerintahkan beberapa pengawalnya untuk pergi kerumah Abunawas. Para pengawal tersebut diperintahkan untuk menggali ladang kentang milik Abunawas dan mengambil harta karun yang ada di ladang tersebut.

    Tak berapa lama kemudian sampailah para pengawal kerajaan di rumah Abunawas. Tanpa permisi mereka lalu menuju ke ladang kentang milik Abunawas. Mereka menggali ladang kentang tersebut. Istri Abunawas yang tidak tau apa-apa heran melihat banyak pengawal menggali ladang kentangnya. Tapi dalam hatinya senang juga karena pekerjaan mencangkul ladang sekarang sudah ada yang mengerjakannya meskipun Abunawas tidak ada dirumah.

    Sudah seluruh tanah di ladang milik Abunawas digali tapi tidak ada harta karun yang dijumpai. Akhirnya para pengawal itu memutuskan untuk menghentikan penggalian dan kembali ke kerajaan dan melaporkan kejadian itu kepada Sultan.

    Abunawas yang mendengar para pengawal sudah kembali dari rumahnya kemudian menulis surat lagi untuk istrinya.

    Istriku tercinta

    Sultan sudah sangat baik mengirimkan para pengawalnya untuk membantu kita mengolah tanah di ladang. Sekarang ladang kita sudah dicangkul semua.

    Sekarang kamu tentu lebih mudah menanam kentang, tidak usah repot lagi mencangkul lading sebegitu luas.

    Sabarlah istriku, aku akan cepat pulang karena Sultan orang yang bijaksana. Beliau tahu kalau aku tidak bersalah. Pasti sebentar lagi aku akan dibebaskan.

    Suamimu

    Abunawas

    Surat itu lalu dititipkan kepada penjaga penjara untuk disampaikan kepada istrinya di rumah. Dan sesuai dugaan Abunawas, surat itu disampaikan ke Sultan oleh penjaga penjara. Setelah tahu isi surat itu, Sultan merasa malu kepada dirinya sendiri.

    Sebagai seorang Sultan yang berkuasa tidak sepantasnyalah Beliau penjarakan Abunawas dengan alasan yang tidak jelas. Beliau sadar akan kekeliruannya itu, kemudian memerintahkan pengawalnya untuk membebaskan Abunawas dari penjara.

    Itulah salah satu kisah Abu Nawas yang pastinya seru dan menghibur.
    Semoga bermanfaat, wassalamu'alaikum . . . .

    Wednesday, June 05, 2013

    [Kisah Motivasi] KISAH SEORANG TUKANG KAYU

    Assalamu'alaikum . . . .

    Mayasa©. Seperti biasa kali ini saya ingin berbagi sebuah kisah yang sangat bagus, dimana kita akan mendapat nasehat yang luarbiasa dan semoga akan bermanfaat bagi kita semua.
    Langsung saja kita simak kisah berikut ini . . .

    Seiring dengan berjalannya waktu,
    kisah tukang kayu, kisah motivasi, do your best
    Carpenter
    seorang tukang kayu yang sangat trampil menjadi tua dan bersiap-siap untuk bersitirahat, berhenti dari pekerjaannya. Dia memberitahukan kepada majikannya mengenai rencananya untuk pensiun, meninggalkan pekerjaannya dan hidup santai bersama keluarganya. Dia sadar bahwa dia tidak akan menerima bayaran lagi, tetapi dia merasa bahwa dia lebih membutuhkan waktu untuk beristirahat.

    Majikannya sedih melihat tukangnya yang terbaik akan pergi meninggalkannya, sehingga majikan tersebut meminta agar si tukang kayu membangun satu rumah lagi yang terakhir sebagai permintaan pribadi. Si tukang kayu setuju dengan permintaan majikannya, akan tetapi dia memastikan bahwa ini akan menjadi proyek terakhirnya.

    Karena dalam keadaan yang sangat menginginkan pensiun, si tukang kayu tidak terlalu memperhatikan pembangunan rumah tersebut. Perhatian dan hatinya tidak berkonsentrasi pada pekerjaannya. Dia menggunakan tenaga kerja yang buruk dan bahan bangunan yang rendah mutunya. Hal itu sungguh sesatu yang sangat disayangkan untuk mengakhiri karirnya sebagai tukang kayu.

    Ketika pekerjaan tersebut selesai, si tukang kayu memanggil majikannya dan menunjukkan rumah itu kepadanya. Sang majikan menyerahkan kepadanya surat-surat dan kunci pintu depan kepada si tukang kayu dan berkata, “Ini adalah rumahmu, hadiah dariku untukmu.”

    Si tukang kayu sangat terkejut! Sungguh sayang, seandainya dia tahu bahwa rumah yang tengah dibangunnya waktu itu adalah rumahnya sendiri dia pasti akan membuatnya lebih baik dari seluruh rumah yang pernah dibangunnya!

    Teman-teman, keadaan kita pun tidak berbeda dengan si tukang kayu. Allah telah memberikan kita kehidupan di muka bumi ini dan memberikan kita kesempatan untuk membangun sebuah rumah kelak di Surga, dengan mentaati segala perintah-Nya, dan menjauhi larangan-Nya. Sekaranglah saatnya bagi kita untuk memilih, sebaik apa kita menginginkan rumah kita di akhirat kelak, tempat tinggal kita yang abadi? Rumah di Surga ataukah rumah di Neraka? Amalan kita di dunia saat inilah yang menentukannya...

    Wassalamu'alaikum . . . .
    Sumber: berrysantoso.abatasa.co.id dengan beberapa perubahan.

    Monday, June 03, 2013

    Jenis-jenis Dongeng

    Assalamu'alaikum . . .

    Mayasa©. Cerita dalam sebuah dongeng dapat mempengaruhi minat anak untuk membacanya, karena setiap anak mempunyai selera yang berbeda-beda dalam diri mereka.
    Poerdarminto (dalam Eka Ratnawati, 2010: 17-18) membedakan dongeng menjadi 5 macam dilihat dari isinya. Kelima macam dongeng tersebut, yaitu :
    1. Dongeng yang lucu
      “Menimbulkan tertawa” jadi dongeng yang lucu adalah cerita yang berisikan kejadian lucu yang terjadi pada masa lalu. Cerita dalam dongeng lucu dibuat untuk menyenangkan atau membuat tertawa pendengar atau pembaca.
    2. Fabel
      Dongeng, fabel, kemampuan berbicara
      Fabel
      “Cerita pendek berupa dongeng, mengambarkan watak dan budi manusia yang diibaratkan pada binatang”.
      Fabel digunakan untuk pendidikan moral, dan kebanyakan fabel menggunakan tokoh-tokoh binatang, namun tidak selalu demikian. Disamping fabel menggunakan tokoh binatang ada yang menggunakan benda mati.
      Jadi fabel merupakan cerita pendek atau dongeng yang memberikan pendidikan moral yang menggunakan binatang sebagai tokohnya.
    3. Legenda
      “Cerita dari zaman dahulu yang bertalian dengan peristiwa-peristiwa sejarah”. Menurut sarikata Bahasa Indonesia (2007: 21) legenda adalah: “Cerita yang isinya tentang asal-usul suatu daerah”.
      Legenda baik sekali digunakan untuk pendidikan di kelas-kelas rendah Sekolah Dasar untuk mengajarkan konsep-konsep.
      Jadi legenda merupakan cerita dari zaman dahulu yang merupakan kejadian-kejadian yang berhubungan dengan suatu tempat atau peristiwa yang baik digunakan dalam pendidikan dasar.
    4. Sage
      “Cerita yang mendasar peristiwa sejarah yang telah bercampur dengan fantasi rakyat”, sedangkan menurut sari kata Bahasa Indonesia (2007: 20) sage yaitu dongeng yang mengandung unsur sejarah.
      Jadi dapat disimpulkan bahwa sage merupakan cerita dongeng yang berhubungan dengan peristiwa atau sejarah.
    5. Mite
      “Cerita yang berhubungan dengan kepercayaan masyarakat yang tidak dapat dibuktikan kebenarannya”.
      Sedangkan menurut Sarikata Bahasa Indonesia (2007: 20) mite didefinisikan sebagai: “dongeng yang berhubungan dengan kepercayaan masyarakat”.
      Jadi mite merupakan cerita tentang kepercayaan suatu masyarakat yang diyakini oleh masyarakat tetapi tidak dapat dibuktikan kebenarannya
    Mungkin anda heran mengapa dongeng dijadikan sebagai metode pembelajaran?
    Dari latar belakang yang diuraikan diketahui bahwa kelas yang menjadi subjek penelitian adalah kelas I dimana kemampuan bicara siswa masih dalam taraf perkembangan. Oleh karena itu, Brama selaku peneliti tertarik untuk menerapkan dongeng sebagai metode pembelajaran, karena peneliti berasumsi bahwa dengan dongeng kemampuan bicara siswa akan meningkat.

    Asumsi tersebut tentunya bukan hanya prediksi belaka namun dikuatkan oleh pandangan Abdul Aziz Abdul Majid (dalam Eka Ratnawati 2010: 4) yang mengatakan bahwa dongeng dapat meningkatkan kemampuan berbicara pada anak.
    Dalam penelitiannya, peneliti menggunakan fabel atau dongeng binatang. Adapun alasannya menggunakan fabel dalam pembelajaran adalah:
    1. Tokoh-tokoh dalam dongeng yang berupa binatang sangat menarik bagi anak;
    2. Lewat tokoh binatang dapat memberikan pendidikan anak;
    3. Anak akan memiliki rasa sayang pada binatang;
    4. Setelah besar anak akan memiliki kesadaran untuk menjaga dan melestarikan alam lingkungannya, khususnya alam fauna;
    5. Anak menyenangi hal-hal yang fantastik/ ajaib misalnya binatang yang bertingkah laku mirip manusia.
    Terima kasih, wassalamu'alaikum . . . .
     Daftar Pustaka :
    Ratnawati, Eka. 2010.  Peningkatan  Kemampuan   Berbicara   Melalui   Dongeng Dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Siswa Kelas I Sekolah Dasar Negeri 2 Bendosari Kecamatan Sawit Kabupaten Boyolali. Surakarta: UNS.

    Sunday, June 02, 2013

    GURU, Profesi Paling Dibenci !!!

    Asssalamu'alaikum . . . .
    Mayasa©. Mungkin anda heran dan merasa tidak setuju dengan judul diatas. Namun saya menulis artikel ini berdasarkan fakta yang saya temui dilapangan, karena kebetulan dalam keseharian saya banyak bergaul dengan guru sehingga sedikit banyak saya mulai mengerti bagaimana profesi guru yang sebenarnya.
    Guru yang dulu menjadi pilihan pekerjaan terakhir, sekarang berubah drastis menjadi pilihan pertama. 
    Teacher

    Terbukti pendaftar di fakulktas keguruan lebih banyak dibandingkan fakultas yang lain. Terutama pada progdi PGSD-nya. Hal itu saya temukan di UMS selama 4 tahun kuliah. Promosi dikit yak, pan alumnus yang baik adalah yang menghormati dan menghargai almamaternya hehe . . .

    Saya yakin dalam keseharian, anda melihat bahwa orang-orang sangat menghormati guru dan kebanyakan guru menjadi sesepuh (istilah jawanya) dilingkungan tersebut. Tapi seperti yang saya ungkapkan sebelumnya bahwa banyak yang membenci guru.

    Dari pada anda penasaran, langsung saja akan saya uraikan bukti bahwa guru sangat dibenci dan tidak didukung oleh banyak pihak. Bukti-bukti tersebut diantaranya adalah :
    1. Pihak PemerintahKurang ada perhatian kualitas pendidikan, baik dijenjang dasar, menengah maupun tinggi. Buktinya, ada perbedaan kurikulum dan perlakuan bagi sekolah unggulan dan non unggulan. Memang sah-sah saja jika ada lembaga pendidikan yang ingin meningkatkan kualitasnya, namun bukankah lebih baik jika pendidikan dibuat merata jadi bukan hanya untuk kalangan tertentu, toh nyatanya banyak anak dari keluarga biasa yang dapat berprestasi cemerlang.
    2. Pihak PertelevisianPerkembangan teknologi yang pesat membuat alat elektronik menjadi sesuatu yang murah. Tidak seperti jaman dahulu dimana televisi merupakan barang mewah dan hanya dimiliki oleh orang kaya. Saat ini Televisi bahkan hp dan komputer seperti kacang goreng yang dijual dimanapun dan  bisa dimiliki oleh siapapun. Imbasnya adalah munculnya tayangan yang beraneka ragam dan jam tayang yang luar biasa panjang. Sehingga muncul berbagai tayangan yang secara kualitas sebenarnya kurang cocok untuk ditonton oleh anak-anak. Selain itu, jam tayang yang kurang teratur menyebabkan anak kehilangan waktu belajar. Faktanya adalah jam tayang siaran anak-anak yang dibuat saat jam belajar, dan siaran berbagai sinetron kejar tayang yang kebanyakan memperlihatkan sifat-sifat negatif manusia sehingga sangat rentan ditiru oleh anak-anak.
    3. BirokrasiPeraturan yang berubah-ubah senantiasa diatasnamakan peningkatan kualitas pendidikan. Memang benar, pendidikan dan standar pendidikan kita harus maju dan berkembang, namun cepatnya perubahan kebijakan menimbulkan kesan bahwa "ganti mentri ganti kebijakan". Disatu sisi perubahan memang harus di ikuti, namun disisi lain perubahan tersebut kurang diimbangi dengan kesiapan sarana prasarana dan dukungan dari pemerintah. Sehingga yang terjadi adalah ketidak maksimalan dalam pelaksanaan kebijakan tersebut.
    4. Orang tua muridMasih ada orang tua yang tidak kurang memperhatikan perkembangan dan kebutuhan anaknya. Mereka merasa dengan menyekolahkan anaknya maka tanggung jawab mereka sebagai orang tua telah gugur. Dengan berpikir bahwa mendidik dan mengajar adalah tugas guru, maka kegiatan siswa selama diluar sekolah tidak mendapat perhatian serius. Apa yang didapat disekolah tidak diulangi dan diperkuat selama dirumah. Hasilnya adalah anak tidak mampu menerapkan hasil belajarnya dalam kehidupan sehari-hari.

    Hal-hal diatas merupakan fakta yang saya temui dilapangan. Tentu saja tidak semua orang/ pihak bersikap demikian. Namun alangkah memprihatinkan jika masalah/ fakta tersebut dibiarkan begitu saja. Tentu kita tahu setuju bahwa masa depan bangsa ada ditangan pendidikan. Jika pendidikan tidak mendapat dukungan yang menyeluruh, jangan harap pendidikan akan menghasilkan penerus yang kompeten!!!

    Wassalamu'alaikum . . . .

    Saturday, June 01, 2013

    Desain Sistem Pembelajaran

    Desain Pembelajaran
    Assalamu'alaikum . . .

    Mayasa©. Unsur siswa, tujuan, metode, dan evaluasi merupakan kerangka acuan dalam perencanaan pembelajaran bersistem.

    Desain Sistem Pembelajaran adalah prosedur yang terorganisasi yang meliputi langkah – langkah penganalisaan, perancangan, pengembangan, pengaplikasian dan penilaian pembelajaran.

    Hal-hal diatas meliputi :
    1. Ciri siswa atau peserta didik
    2. Tujuan yang akan dicapai
    3. Metode dan kegiatan pembelajaran
    4. Evaluasi
    Jerold. E.Kemp (1985; 45-46) menganjurkan kepada guru dalam mendesain pembelajaran untuk memperhatikan latar belakang siswa dari segi akademis dan sosial. Kedua latar belakang tersebut dapat menjadi pertimbangan dalam mendesain pembelajaran karena siswa sebagai subjek belajar, selanjutnya dapat ditentukan sasaran, metode, dan tingkat evaluasi pembelajaran yang akan dilakukan.

    Adapun latar belakang akademis meliputi :
    1. Nilai hasil belajar siswa setiap mata pelajaran
    2. Tingkat pelatihan yang pernah diikuti
    3. Mata pelajaran yang pernah diikuti
    4. Mata pelajaran yang pernah dipelajari
    5. Tingkat keterampilan membaca, menulis dan matematika
    6. Prestasi pengembangan diri
    Sedangkan latar belakang sosial meliputi :
    1. Umur
    2. Minat terhadap mata pelajaran
    3. Harapan dan cita-cita
    4. Lapangan kerja yang diinginkan
    5. Bakat istimewa
    6. Keterampilan yang dimiliki
    7. Semangat kerja
    Dengan memperhatikan hal-hal tersebut diatas, kita dapat merancang/ pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan siswa. Sehingga potensi yang dimiliki siswa akan dapat berkembang secara optimal.

    Semoga bermanfaat, wassalamu'alaikum . . . .