English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Tuesday, May 22, 2012

Membaca Pemahaman

Assalamu'alaikum...
From Google
Mayasa©. Setelah kita membahas mengenai pembelajaran bahasa Indonesia, kemampuan berbicara dan hakikat membaca, kali ini saya ingin melanjutkan pembahasan yang berhubungan dengan kemampuan membaca. Yak, kali ini saya ingin mengajak anda untuk membahas mengenai kemampuan membaca pemahaman.
Pembahasan tersebut berkaitan dengan pengertian membaca pemahaman, aspek-aspek membaca pemahaman, tujuan membaca pemahaman dan sebagainya.
Langsung saja kita simak uraiannya...
  1. Pengertian Membaca Pemahaman
  2. Kegiatan membaca pemahaman merupakan suatu kegiatan yang bertujuan untuk mendapatkan informasi yang mendalam serta pemahaman tentang apa yang dibaca. Membaca pemahaman adalah pemahaman arti atau maksud dalam suatu bacaan melalui tulisan. Definisi ini sangat menekankan pada dua hal yang pokok dalam membaca, yaitu bahasa itu sendiri dan simbol grafik tulisan yang menyajikan informasi yang berwujud bacaan (Lado dalam Nurhadi, 1987:222).
    Jadi, seseorang yang yang melakukan kegiatan membaca pemahaman harus menguasai bahasa atau tulisan yang digunakan dalam bacaan yang dibacanya dan mampu menangkap informasi atau isi bacaan tersebut.

    Reading is such a complex process. With practice and exposure, children develop understanding so that they may begin to comprehend stories better. Students begin to read stories that are longer, have deeper meanings, hidden messages, similes, metaphors, and even understand very difficult vocabulary (Jennifer Bonner, 2008).

    Yang mempunyai arti bahwa membaca adalah suatu proses yang kompleks. Dengan latihan dan tindakan, anak-anak dapat mengembangkan pemahaman sehingga mereka dapat mulai untuk memahami cerita dengan lebih baik. Siswa dapat memulai dengan membaca cerita yang lebih panjang, mempunyai makna yang lebih dalam, pesan-pesan tersembunyi, kiasan-kiasan, gaya bahasa, dan bahkan memahami kosakata yang lebih sulit (Jennifer Bonner, 2008) (http://www.ijea.org/v9n1/).

    Untuk dapat memahami isi suatu bahan bacaan dengan baik diperlukan adanya kemampuan membaca pemahaman yang baik pula. Pemahaman merupakan salah satu aspek yang penting dalam kegiatan membaca, sebab pada hakikatnya pemahaman suatu bahan bacaan dapat meningkatkan keterampilan membaca itu sendiri maupun untuk tujuan tertentu yang hendak dicapai. Jadi, kemampuan membaca dapat diartikan sebagai kemampuan dalam memahami bahan bacaan. Tujuan membaca adalah pemahaman bukan kecepatan (H.G. Tarigan, 1986:37).
    Membaca pemahaman didefinisikan pula sebagai salah satu macam membaca yang bertujuan memahami isi bacaan (Sujanto dalam Nurhadi, 1987:222). Kemampuan membaca sangat kompleks dan bukan hanya kemampuan teknik membacanya saja tetapi juga kemampuan dalam pemahaman san interpretasi isi bacaan.

    Berdasarkan beberapa pengertian di atas, secara sederhana dapat ditarik simpulan bahwa membaca pemahaman adalah kegiatan membaca untuk memahami isi bacaan, baik yang tersurat maupun yang tersirat dari bahan bacaan tersebut.

  3. Aspek-aspek Membaca Pemahaman
  4. Membaca merupakan suatu keterampilan yang kompleks yang melibatkan serangkaian keterampilan yang lebih kecil lainnya. Agar seseorang mampu mencapai suatu tingkat pemahaman, seharusnyalah ia mengalami proses yang cukup panjang. Oleh karenanya, kita perlu mengenal dan menguasai beberapa aspek dalam membaca pemahaman.
    Aspek-aspek dalam membaca pemahaman meliputi:
    (a) memahami pengertian sederhana (leksikal, gramatikal, retorikal),
    (b) memahami signifikansi atau makna (a.l. maksud dan tujuan pengarang relevansi/keadaan kebudayaan, reaksi pembaca),
    (c) evaluasi atau penilaian (isi, bentuk),
    (d) kecepatan membaca yang fleksibel, yang mudah disesuaikan dengan keadaan (H.G. Tarigan, 1986:12). 

    Di dalam membaca pemahaman, si pembaca tidak hanya dituntut hanya sekadar mengerti dan memahami isi bacaan, tetapi juga harus mampu menganalisis atau mengevaluasi dan mengaitkannya dengan pengalaman-pengalaman dan pengetahuan awal yang telah dimilikinya.

  5. Tujuan Membaca Pemahaman
  6. Apabila kita melakukan sesuatu kegiatan, tentulah kita mampunyai tujuan tertentu yang hendak kita capai. Demikian halnya di dalam membaca pemahaman juga mempunyai tujuan tertentu yang hendak dicapai. Tujuan membaca pemahaman adalah untuk memperoleh sukses dalam pemahaman penuh terhadap argumen-argumen yang logis, urutan-urutan etoris atau pola-pola teks, pola-pola simbolisnya, nada-nada tambahan yang bersifat emosional dan juga sarana-sarana linguistik yang dipergunakan untuk mencapai tujuan (H.G. Tarigan, 1986:36).
    Berdasarkan pendapat di atas, dapat dilihat bahwa tujuan membaca pemahaman mencakup beberapa hal. Jelasnya membaca pemahaman diperlukan bila kita ingin mempelajari dan memahami masalah yang kita baca sampai pada hal-hal yang sangat detail.

  7. Tingkatan Membaca Pemahaman
  8. Aspek-aspek keterampilan untuk memahami isi bacaan itu ada bermacam-macam. Empat tingkatan atau kategori pemahaman membaca, yaitu literal, inferensial, kritis, dan kreatif (Burns dan Roe; Rubin; dan Syafi’ie dalam Hairuddin, dkk, 2007:3-24). Pembahasan mengenai tingkat pemahaman tersebut diuraikan sebagai berikut:
    1. Pemahaman literal adalah kemampuan memahami informasi yang dinyatakan secara eksplisit dalam teks. Pemahaman literal merupakan pemahaman tingkat paling rendah. Walaupun tergolong tingkat rendah, pemahaman literal tetap penting, karena dibutuhkan dalam proses pemahaman bacaan secara keseluruhan. Pemahaman literal merupakan prasyarat bagi pemahaman yang lebih tinggi (Burns dan Roe dalam Hairuddin, dkk, 2007:3-24).
    2. Pemahaman inferansial adalah kemampuan memahami informasi yang dinyatakan secara tidak langsung (tersirat) dalam teks. Memahami teks secara inferensial berarti memahami apa yang diimplikasikan oleh informasi-informasi yang dinyatakan secara eksplisit dalam teks. Dalam hal ini, pembaca menggunakan informasi yang dinyatakan secara eksplisit dalam teks, latar belakang pengetahuan, dan pengalaman pribadi secara terpadu untuk membuat dugaan atau hipotesis.
    3. Pemahaman kritis merupakan kemampuan mengevaluasi materi teks. Pemahaman kritis pada dasarnya sama dengan pemahaman evaluatif. Dalam pemahaman ini, pembaca membandingkan informasi yang ditemukan dalam teks dengan norma-norma tertentu, pengetahuan, dan latar belakang pengalaman pembaca untuk menilai teks.
    4. Pemahaman kreatif merupakan kemampuan untuk mengungkapkan respon emosional dan estetis terhadap teks yang sesuai dengan standar pribadi dan standar profesional. Pemahaman kreatif melibatkan dimensi kognitif membaca karena berkaitan dengan dampak psikologi dan estetis teks terhadap pembaca. Pemahaman kreatif, pembaca dituntut menggunakan daya imajinasinya untuk memperoleh gambaran baru yang melebihi apa yang disajikan penulis (Hafni dalam Hairuddin, dkk, 2007:3-25).
    Berdasarkan uraian di atas, penelitian ini menekankan pada membaca pemahaman dalam tingkatannya sebagai pemahaman literal yaitu pemahaman terhadap apa yang disampaikan dan disebutkan penulis di dalam bahan bacaan.

  9. Prinsip-prinsip Membaca Pemahaman
    Menurut McLaughlin dan Allen dalam Farida Rahim, mengemukakan mengenai prinsip-prinsip membaca sebagai berikut:
    1. Pemahaman merupakan proses konstruktivis sosial.
    2. Keseimbangan kemahiraksaraan adalah kerangka kerja kurikulum yang membantu perkembangan pemahaman.
    3. Guru membaca yang profesional (unggul) mempengaruhi belajar siswa.
    4. Pembaca yang baik memegang peranan yang strategis dan berperan aktif dalam proses membaca.
    5. Membaca hendaknya terjadi dalam konteks yang bermakna.
    6. Siswa menemukan manfaat membaca yang berasal dari berbagai teks pada berbagai tingkatan kelas.
    7. Perkembangan kosakata dan pembelajaran mempengaruhi pemahaman membaca.
    8. Pengikutsertaan adalah suatu faktor kunci pada proses pemahaman.
    9. Strategi dan keterampilan membaca bisa diajarkan.
    10. Asesmen yang dinamis menginformasikan pembelajaran membaca pemahaman (McLaughlin dan Allen dalam Farida Rahim, 2007:3-4).

  10. Langkah-langkah Membaca Pemahaman
  11. Di dalam memahami bahan bacaan, ada beberapa langkah yang perlu dilakukan oleh pembaca. 
    Adapun langkah-langkah yang perlu dilakukan dalam membaca, yaitu:
    (1) menentukan tujuan membaca;
    (2) preview artinya membaca selayang pandang;
    (3) membaca secara keseluruhan isi bacaan dengan cermat sehingga kita dapat menemukan ide pokok yang tertuang dalam setiap paragrafnya;
    (4) mengemukakan kembali isi bacaan dengan menggunakan kalimat dan kata-kata sendiri (Suyatmi, 2000:45).
    Adanya kemampuan membaca pemahaman yang tinggi diharapkan dapat menangkap ide-ide pokok yang terdapat dalam bahan bacaan, menemukan hubungan suatu ide pokok dengan ide pokok yang lain serta secara keseluruhannya, selanjutnya dapat menghubungkan apa yang dipahami dari bahan bacaan tersebut dengan ide-ide diluar bahan bacaan. Membaca merupakan perbuatan yang dilakukan berdasarkan kerja sama beberapa aktivitas seperti, mengamati, memahami ide, curahan jiwa, dan aktivitas jiwa seseorang yang tertuang dalam bahan bacaan.

Nah itulah sedikit uraian mengenai membaca pemahaman. Tentu dengan mengetahui tujuan serta langkah-langkah pemebelajaran tersebut, kita/ guru menjadi lebih mudah dalam menentukan metode pembelajaran yang akan digunakan. Salah satu metode pembelajaran yang dapat digunakan adalah metode pembelajaran CIRC.

Nah sekian postingan kali ini, semoga bermanfaat.
Wassalamu'alaikum...

Daftar Pustaka :

  1. Cuero, K. K. 2008. Volume 9, Number 1, 14-15. Venturing Into Unknown Territory: Using Aesthetic Representation to Understand Reading Comprehension. University of Texas at San Antonio. International Journal of Education & the Arts, 9(1). http://www.ijea.org/v9n1. Diakses pada tanggal 21 April 2011.
  2. Farida, Rahim. 2007. Pengajaran Membaca di Sekolah Dasar. Jakarta: Bumi Aksara.
  3. Hairuddin, dkk. 2007. Pembelajaran Bahasa Indonesia. Depdiknas: Dirjen Dikti.
  4. Henry Guntur, Tarigan. 1986. Membaca sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa.
  5. Nurhadi. 1987. Kapita Selekta Kajian Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya. Malang: IKIP Malang.
  6. Suyatmi. 1996. Membaca I. Surakarta: UNS Press.

0 comments:

Post a Comment

Thank you for visiting this blog ...
Please leave at least a comment to improve the quality of this blog.
Thank you very much....