English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Wednesday, July 04, 2012

PEER LESSON, Dari Oleh dan Untuk Siswa ...

Assalamu'alaikum...
proses pembelajaran, Peer Lesson, Peer Teaching,
Proses Pembelajaran
Mayasa©. Hello guys, terima kasih anda sudah berkunjung ke blog sederhana ini.
Yups, diblog ini saya memang lebih banyak membahas mengenai teori-teori tentang metode pembelajaran. Karena kebetulan saya lulusan dari FKIP (bukan promosi lho hehe..) jadi banyak catatan dan materi dari dosen yang membahas mengenai metode-metode pembelajaran inovatif. Selain itu, jika suatu saat saya ingin menerapkan salah satu metode tersebut, saya tidak perlu pusing mencari referensi, sebab telah saya tulis disini.
Seperti yang kita ketahui bersama bahwa dalam proses belajar mengajar, guru merupakan komponen yang sangat penting, sebab keberhasilan dalam proses belajar mengajar sangat tergantung dari guru sebagai ujung tombak. Oleh karena itu upaya peningkatan kualitas pendidikan seharusnya dimulai dari pembenahan kemampuan guru. Salah satu kemampuan guru yang harus dibenahi adalah bagaimana guru merancang suatu strategi pembelajaran inovatif dan kreatif yang sesuai dengan tujuan pembelajaran dan kompetensi yang akan dicapai.

Strategi pembelajaran yang inovatif dan kreatif adalah strategi yang dapat meningkatkan keaktifan belajar siswa. Karenakan dalam pembelajaran masih banyak ditemukan beragam masalah yang berhubungan dengan keaktifan belajar siswa, seperti siswa belum berpartisipasi aktif dalam pembelajaran, siswa jarang bertanya pada guru meskipun belum paham materi, keaktifan siswa dalam mengerjakan soal latihan masih kurang dan kurangnya keberanian siswa untuk mengerjakan latihan ke depan kelas. Padahal keaktifan siswa dalam belajar merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi keberhasilan belajar.

Jika anda cermati judul artikel ini, saya yakin anda sudah dapat menebak bahwa saya akan menguraikan kajian teori mengenai metode pembelajaran peer lesson (Pelajaran Teman Sebaya). Peer Lesson adalah sebuah strategi yang mengembangkan Peer Teaching dalam kelas yang menempatkan seluruh tanggung jawab untuk mengajar pada peserta didik sebagai anggota kelas (Mel Silberman, 2007: 173). Banyak penelitian menunjukkan bahwa pengajaran oleh rekan sebaya (Peer Teaching) ternyata lebih efektif daripada pengajaran oleh guru (Anita Lie, 2007: 12).

Langsung saja kita simak pembahasan mengenai Peer Lesson berikut ini dan mengapa saya sebut Peer Lesson sebagai pembelajaran dari, oleh dan untuk siswa.
A. Pengertian Peer Lesson
Belajar membutuhkan keterlibatan mental dan tindakan dari siswa itu sendiri. Penjelasan dan peragaan dari guru sendiri tidak akan menuju kearah belajar yang sebenarnya dan tahan lama. Hanya cara belajar aktif saja yang akan mengarah pada belajar yang sebenarnya.

Dalam memilih suatu strategi, hendaknya dapat mengajak siswa untuk belajar secara aktif. Ketika siswa pasif atau hanya menerima pelajaran dari guru, ada kecenderungan untuk cepat melupakan pelajaran yang telah diberikan (Hisyam Zaini dkk., 2008: xvii). 

Pembelajaran aktif sendiri merupakan pembelajaran yang mengajak siswa untuk belajar aktif. Ketika siswa belajar dengan aktif, berarti mereka yang mendominasi aktivitas pembelajaran. Dengan ini siswa secara aktif menggunakan otak, baik untuk menemukan ide pokok dari materi, memecahkan persoalan atau mengaplikasikan apa yang siswa pelajari ke dalam suatu persoalan yang ada dalam kehidupan nyata. Dengan belajar aktif ini, siswa diajak untuk turut serta dalam proses pembelajaran, tidak hanya mental tetapi juga melibatkan fisik. Dengan cara ini biasanya siswa akan merasakan suasana yang lebih menyenangkan sehingga keaktifan belajar dapat meningkat.

Peer Lesson adalah sebuah strategi yang mengembangkan Peer Teaching dalam kelas yang menempatkan seluruh tanggung jawab untuk mengajar pada peserta didik sebagai anggota kelas (Mel Silberman, 2007: 173). Peer Lesson merupakan strategi pembelajaran yang merupakan bagian dari active learning (pembelajaran aktif). Ini berarti strategi Peer Lesson merupakan strategi untuk mendukung pengajaran sesama siswa di dalam kelas.
proses pembelajaran, Peer Lesson, Peer Teaching,
Peer Lesson

Dalam Peer Lesson ini siswa dibagi menjadi kelompok-kelompok kecil dan masing-masing anggota kelompok mempunyai tanggung jawab untuk menjelaskan materi kepada kelompok lain sesuai sub topik materi yang mereka dapat. Dalam penyampaian materi hendaknya tidak menggunakan metode ceramah saja atau seperti membaca laporan, namun dapat menggunakan metode atau strategi pembelajaran yang lain yang sekiranya cocok dengan materi yang mereka presentasikan kepada teman mereka. Sebelum melakukan presentasi,siswa diberi waktu untuk persiapan mempresentasikan materi yang mereka dapat. Guru dapat memberi saran kepada siswa seperti menggunakan alat bantu visual, menyiapkan media pengajaran yang diperlukan atau menggunakan contoh-contoh yang relevan. Setelah semua kelompok melaksanakan tugasnya, guru memberikan kesimpulan dan klarifikasi sekiranya ada yang perlu diluruskan dari pemahaman siswa (Hisyam Zaini dkk., 2008: 62-63)

Dengan strategi Peer Lesson, setiap siswa diajak untuk turun aktif dalam proses pembelajaran, tidak hanya mental tapi juga melibatkan fisik. Dengan demikian mereka dapat belajar dengan lebih menyenangkan sehingga keaktifan untuk belajar menjadi meningkat yang akhirnya keberhasilan pembelajaran bisa lebih maksimal.

B. Langkah pelaksanaan strategi Peer Lesson
Strategi Peer Lesson didesain untuk meningkatkan rasa tanggung jawab siswa secara mandiri dan menuntut saling ketergantungan yang positif terhadap teman sekelompoknya karena setiap kelompok bertanggung jawab untuk menguasai materi pelajaran yang telah ditentukan dan mengajarkan atau menyampaikan materi tersebut kepada kelompok lain.
Langkah-langkah strategi Peer Lesson menurut Hisyam Zaini dkk (2008: 62-63) sebagai berikut :
  1. Bagi peserta didik menjadi kelompok-kelompok kecil sebanyak segmen materi yang akan disampaikan.
  2. Masing-masing kelompok kecil diberi tugas untuk mempelajari satu topik materi, kemudian mengajarkan kepada kelompok lain. Topik-topik yang akan diberikan harus yang saling berhubungan.
  3. Minta setiap kelompok menyiapkan strategi untuk menyiapkan materi kepada teman-teman sekelas. Sarankan kepada mereka untuk tidak menggunakan metode ceramah atau seperti membaca laporan.
  4. Buat saran seperti :
    1. Menggunakan alat bantu visual.
    2. Menyiapkan media pengajaran yang diperlukan.
    3. Menggunakan contoh-contoh yang relevan.
    4. Melibatkan teman dalam proses pembelajaran, misalnya melalui diskusi, permainan, kuis, studi kasus dan lain-lain.
    5. Memberi kesempatan kepada yang lain untuk bertanya.
  5. Beri mereka waktu yang cukup untuk persiapan, baik di dalam maupun di luar kelas.
  6. Setiap kelompok menyampaikan materi sesuai tugas yang telah diberikan.
  7. Setelah semua kelompok melaksanakan tugas, beri kesimpulan dan klarifikasi sekiranya ada yang perlu diluruskan dari pemahaman peserta didik.
C. Manfaat strategi Peer Lesson
Belajar bukanlah konsekuensi otomatis dari penuangan informasi ke dalam benak siswa. Belajar memerlukan keterlibatan mental dan kerja siswa sendiri. Penjelasan dan pemeragaan semata tidak akan membuahkan keaktifan siswa. Guru yang hanya bercerita dan ceramah tidak akan memberikan hasil yang maksimal kepada siswa karena pembelajaran yang baik adalah pembelajaran yang mengajak siswa untuk aktif dalam proses pembelajaran yaitu dengan mendengarkan, melihat, mengajukan pertanyaan dan membahasnya dengan orang lain. Siswa perlu menggambarkan sesuatu dengan cara mereka sendiri, menunjukkan contohnya, mencoba mempraktikkan keterampilan dan mengerjakan tugas yang menuntut pengetahuan yang harus mereka dapatkan.

Adapun manfaat dari penerapan strategi Peer Lesson bagi siswa adalah :
  1. Otak bekerja secara aktif.
  2. Keaktifan belajar meningkat
  3. Hasil belajar yang maksimal.
  4. Tidak mudah melupakan materi pelajaran.
  5. Proses pembelajaran yang menyenangkan
D. Kelebihan dan kekurangan Strategi Peer Lesson
Seperti metode atau strategi pembelajaran yang lain, strategi pembelajaran Peer Lesson juga mempunyai kelebihan dan kekurangan. Nah saya akan menyebutkan kelebihan dan kekurangan tersebut sehingga anda dapat menilai apakah strategi Peer Lesson baik untuk dijadikan pilihan dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar.
Adapun kelebihan dari strategi Peer Lesson diantaranya adalah :

Kelebihan:
  1. Siswa diajarkan untuk mandiri, dewasa dan punya rasa setia kawanyang tinggi. Artinya dalam pelaksanaan pembelajaran, anak yang dianggap pintar bisa mengajari atau menjadi tutor bagi siswa yang kurang pandai atau ketinggalan.
  2. Siswa lebih mudah dan leluasa dalam menyampaikan masalah yang dihadapi sehingga siswa yang bersangkutan terpacu semangatnya untuk mempelajari materi ajar dengan baik.
  3. Membuat siswa yang kurang aktif menjadi aktif karena tidak malu lagi untuk bertanya dan mengeluarkan pendapat secara bebas.
  4. Membantu siswa yang kurang mampu atau kurang cepat menerima pelajaran dari gurunya. Kegiatan tutor seraya bagi siswa merupakankegiatan yang kaya akan pengalaman yang sebenarnya merupakankebutuhan siswa itu sendiri. Karena lebih menekankan pada kepercayaan seorang rekan.
  5. Tutor maupun yang ditutori sama-sama diuntungkan, bagi tutor akan mendapat pengalaman, sedang yang ditutori akan lebih kreatif dalam menerima pelajaran.
  6. Strategi ini siswa bisa memperoleh pengetahuan baru dan melatih keterampilan penting melalui berbagi pribadi, kesadaran individu dan sosial, pembelajaran kelompok terfokus, dan wawasan sebelumnya siswa dan pengetahuan.
  7. Mengajak siswa untuk belajar aktif tanpa adanya faktor pendorong dari guru dan guru disini hanya menjadi pendamping. 
  8. Untuk menjadikan siswa penuh perhatian, pendengar aktif, dan memberikan umpan balik positif.
  9. Strategi ini akan menguntungkan siswa di seluruh kehidupan mereka saat mereka mengembangkan keterampilan untuk berkolaborasi dan informasi menguraikan.
Adapun kekurangan strategi Peer Lesson adalah :
  1. Tidak semua siswa dapat menyampaikan materi dengan jelas kepada temannya.
  2. Tidak semua siswa dapat menjawab pertanyaan temannya.
  3. Terkadang ada siswa yang menyepelekan, karena yang mengajar adalah teman sendiri.
Dari uraian tersebut dapat saya simpulkan bahwa Peer Lesson adalah salah satu cara yang dapat kita pilih untuk mengajarkan siswa memahami materi serta menyampaikan materi yang telah mereka pahami kepada temannya. Dengan menerapkan strategi Peer Lesson, maka selain meningkatkan kemampuan siswa dalam memahami materi juga dapat meningkatkan kepercayaan diri dan ketrampilan berbicara sekaligus. Sehingga cocoklah jika Peer Lesson dikatakan sebagai pembelajaran dari siswa, oleh siswa dan untuk siswa karena dilakukan oleh siswa, demi kepentingan siswa.

Tentu perlu perhatian ekstra saat guru menerapkan Peer Lesson dalam kegiatan belajar mengajar, sebab guru bukanlah aktor utama dalam pembelajaran namun siswalah aktor utama dalam kegiatan belajar mengajar tersebut.  Selain itu, pengondisian kelas menjadi kunci utama keberhasilan proses pembelajaran.

Tetap satu harapan saya, selamat mencoba dan semoga pendidikan di Indonesia semakin maju.
Maju pendidikanku, maju Bangsaku.....
Wassalamu'alaikum...

Daftar Pustaka : 

  1. Lie, Anita. 2007. Cooperative Learning Mempraktikkan Cooperative Learning di Ruang-Ruang Kelas. Jakarta: PT Gramedia Widiasarana Indonesia.
  2. Silberman, Mel. 2007. Active Learning 101 Strategi Pembelajaran Aktif. Penerjemah Sarjuli dkk. Yogyakarta: Pustaka Insan Madani.
  3. Zaini, Hisyam dkk. 2008. Strategi Pembelajaran Aktif. Yogyakarta: Pustaka Insan Madani.

3 comments:

  1. owh gitu ya :D
    makasih deh atas info yg berharga ini :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. @Darmawan Saputra..
      Sama-sama gan :D
      Thanks kunjungannya..

      Delete
  2. Apakah dlm penerapannya menggunakn model kooperatif?

    ReplyDelete

Thank you for visiting this blog ...
Please leave at least a comment to improve the quality of this blog.
Thank you very much....