Assalamu'alaikum..
Mayasa©. Welcome back to our blog....
Saat saya jalan pagi dan memandang kesebelah timur tampak matahari yang mulai terbit dan memancarkan sinarnya yang keemasan. Melihat itu, teringat saya akan sebuah negara yang mendapat julukan Negeri Matahari terbit yang pada masa penjajahan mengaku sebagai saudara tua bangsa kita.
Yak benar, negara tersebut adalah Jepang. Negara super power yang sudah barang tentu tidak diragukan lagi kehebatan teknologi dan keindahan alam serta budayanya.
Bicara tentang Jepang, tentu telah kita tidak lepas dari Fujiyama atau Gunung Fuji.
Dalam Wikipedia disebutkan bahwa Fujiyama adalah gunung keabadian atau orang Jepang menyebutnya Gunung Fuji (富士山 Fuji-san) adalah gunung tertinggi di Jepang, yang terletak di perbatasan Prefektur Shizuoka dan Yamanashi, di sebelah barat Tokyo. Gunung Fuji terletak dekat pesisir Pasifik di pusat Honshu dikelilingi oleh tiga kota yaitu Gotemba (timur), Fuji-Yoshida (utara) dan Fujinomiya (barat daya). Gunung setinggi 3.776 m ini dikelilingi juga oleh lima danau yaitu Kawaguchi, Yamanaka, Sai, Motosu dan Shoji.
Gunung Fuji adalah simbol Jepang (selain bunga sakura) yang terkenal dan sering digambarkan dalam karya seni dan foto-foto, serta dikunjungi pendaki gunung maupun wisatawan. Sekitar 200.000 orang mendaki Gunung Fuji setiap tahunnya, 30% di
antaranya orang asing. Tenggat waktu yang paling populer bagi para
pendaki adalah dari 1 Juli hingga 27 Agustus. Pendakian bisa memakan
waktu dari 3 hingga 7 jam sementara penurunan gunung mencapai sekitar 2
hingga 5 jam.
Gunung Fuji diperkirakan terbentuk sekitar 10.000 tahun yang lalu. Sebuah gunung berapi yang kini masih aktif walaupun memiliki kemungkinan letusan yang rendah, Fuji terakhir kali meletus pada tahun 1707.
Namun tahukah anda bahwa dibalik semua fakta tersebut ada kisah yang menarik tentang Gunung Fuji tersebut. Kisah ini saya dapat dari blog Haxims, namun karena menurut saya kisah ini sangat menarik dan sekedar menambah pengetahuan saja maka saya post disini (^_^)
Langsung saja kita simak ceritanya..
Dikisahkan pada jaman dahulu kala hidup sepasang kakek nenek di desa terpencil. Pekerjaan sang kakek adalah penebang bambu. Pada suatu hari ketika sang kakek akan menebang bambu, ia melihat bambu yang bercahaya seperti emas. Karena penasaran, maka sang kakek memotong bambu tersebut dan ternyata di dalam bambu itu ditemukan anak perempuan yang kira-kira tingginya 9 cm.
Sang kakek kemudian membawa anak perempuan itu pulang ke rumah. Sesampainya di rumah, kakek memberi tahu nenek dan mereka akhirnya memberi nama anak itu Kaguya. Setelah merawat Kaguya, setiap kakek pergi ke gunung untuk menebang bambu, di dalam bambu tersebut pasti ditemukan emas. Kehidupan merekapun menjadi makmur berkat Kaguya.
Tak terasa putri Kaguya tumbuh menjadi sosok putri yang sangat cantik sampai kecantikannya itu tersebar ke seluruh pelosok negeri. Banyak orang-orang dari kalangan berada sampai pajabat kerajaan ingin mempersunting putri Kaguya, tetapi entah mengapa putri Kaguya menolak lamaran mereka. Putri Kaguya memikirkan cara untuk menolak lamaran mereka dengan menyuruh membawa barang-barang yang mustahil adanya.
Siapa yang berhasil membawa barang-barang yang diinginkan sang putri, maka dia akan menerima lamaran salah satu dari mereka. Barang-barang tersebut diantaranya adalah mangkuk suci sang Buddha, kalung yang terbuat dari bola mata naga, kipas bercahaya dan lain-lain. Para lelaki itu datang dengan membawa barang yang diminta, namun semua barang yang dibawa itu palsu karena barang yang diminta putri Kaguya tersebut mustahil ditemukan di bumi ini.
Malam bulan purnamapun akan segera datang. Sambil memandang bulan, putri Kaguya menangis dalam kesedihan. Kakek dan nenek merasa khawatir kenapa putri kesayangannya merasa sedih. Akhirnya pada tanggal 8 Agustus, putri Kaguya menyampaikan perasaannya kepada kakek dan nenek. Ia mengaku bahwa sebenarnya ia berasal dari bulan dan harus kembali ke bulan saat bulan purnama tiba. Putri Kaguya sedih karena harus meninggalkan kakek dan nenek yang dicintainya. Karena tidak mau kehilangan putri Kaguya, maka kakek dan nenek berusaha mempertahankan putri Kaguya saat sang putri dijemput oleh utusan bulan untuk kembali ke bulan. Namun usahanya itu sia-sia. Akhirnya putri Kaguya pergi menuju bulan.
Sebagai kenang-kenangan dan tanda terima kasih, putri Kaguya memberi Fushi no kusuri (Obat hidup kekal) kepada kakek dan nenek yang selama ini merawatnya. Sayangnya, kakek membakar obat itu karena ia merasa meskipun bisa hidup abadi dengan meminum obat itu, tanpa ada Kaguya di sisi mereka apalah artinya. Kakek membakar obat itu di atas puncak gunung tertinggi di Jepang. Gunung tempat sang kakek membakar obat itu kemudian diberi nama Fushi no yama (gunung abadi), dan gunung itu sekarang dikenal dengan nama Fujiyama.
Luar biasa memang Gunung Fuji tersebut. Selain mempunyai panorama yang luar biasa, konon masih ada kisah mistery yang menyelubungi Gunung Fuji.
Benar dan tidaknya Wallahu a'lam..
Semoga menghibur, dan wassalamu'alaikum...
0 comments:
Post a Comment
Thank you for visiting this blog ...
Please leave at least a comment to improve the quality of this blog.
Thank you very much....