English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Saturday, May 05, 2012

Hakikat Quantum Teaching

Assalamu'alaikum...
Quantum Teaching
Mayasa©. Menyusun skripsi meninggalkan banyak kenangan yang berkesan. Salah satunya adalah cerita bagaimana kita harus menunggu dan mengantri dengan mahasiswa lain agar dapat berkonsultasi dengan pembimbing. Lembur sampai malam untuk mengedit proposal yang masih belum di ACC dan tentu harus siap jika di kritik habis-habisan oleh sang pembimbing serta hal-hal yang lain. Namun dibalik semua pengalaman yang tidak menyenangkan tersebut (namun jika kita bayangkan saat ini pasti akan membuat tertawa) ada beberapa hal yang sangat menyenangkan seperti perasaan yang bahagia dan lega saat proposal bahkan laporan skripsi kita di ACC oleh pembimbing. Luar biasa perasaan yang kita rasakan saat itu..

Itulah sedikit sensasi yang timbul saat saya menyusun skripsi yang mungkin anda juga merasakannya.

Btw, kali ini saya ingin menguraikan sedikit tentang model pembelajaran yang patut dijadikan rujukan bagi para Guru (maupun calon Guru) untuk diterapkan dikelas.
Model tersebut adalah Quantum Teaching, meskipun agar lebih optimal perlu di kombinasikan dengan Quantum Learning.

Pada kesempatan kali ini saya hanya akan menguraikan sedikit mengenai Quantum Teaching, yang saya kutip dari skripsi mas Sapto.
Mari kita simak ....
A. Pengertian Pembelajaran Quantum Teaching

Quantum adalah interaksi yang mengubah energi menjadi cahaya. Dengan demekian Quantum Teaching adalah pengubahan bermacam-macam interaksi yang ada di dalam dan di sekitar momen belajar. Asas utama Quantum Teaching adalah bersandar pada konsep: “Bawalah Dunia Mereka ke Dunia Kita, dan Antarkan Dunia Kita ke Dunia Mereka”.
Komponen kerangka rencana yang digunakan dalam model Quantum Teaching disingkat dengan istilah TANDUR, yaitu:
  1. Tumbuhkan
    Tumbuhkan minat dengan memuaskan “Apakah Manfaatnya Bagiku” (AMBAK) dan manfaatkan kehidupan siswa.
  2. Alami
    Ciptakan atau datangkan pengalaman umum yang dapat dimengerti semua siswa.
  3. Namai
    Sediakan kata kunci, konsep, model, rumus strategi sebagai sebuah masukan.
  4. Demonstrasikan
    Sediakan kesimpulan bagi siswa untuk “ menunjukkan bahwa mereka tahu” dengan menterjemahkan dan menerapkan pengetahuan mereka ke dalam pembelajaran yang lain dan kedalam kehidupan mereka.
  5. Ulangi
    Tunjukkan cara kepada siswa begaimana cara-cara mengulang meteri dan menegaskan “Aku Tahu Bahwa Aku Memang Tahu Ini”.
  6. Rayakan
    Bentuk reward yang harus senantiasa diberikan setiap siswa berhasil dalam pembelajaran (Bobbi De Porter dan Mark Reardon, 2005: 10)
B. Langkah-langkah Penggunaan Quantum Teaching
  1. Tahap Persiapan
    1. Mempersiapkan kondisi belajar siswa dengan cara mengatur ruang kelas agar berbeda dengan kelas biasa dengan menata kursi berbentuk huruf U untuk memudahkan siswa melakukan kontak mata.
    2. Menyiapkan musik yang lembut dipasang ketika siswa memasuki kelas.
    3. Menciptakan kalimat sugestif positif untuk diberikan kepada siswa.
  2. Tahap Pelaksanaan
    1. Presentasi materi
    2. Menggunakan kehidupan sehari-hari sebagai bahan pengantar.
    3. Adanya interaksi dan umpan balik antara siswa dan guru.
    4. Siswa mencatat materi pelajaran.
    5. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk aktif.
    6. Guru dan siswa bersemangat dalam kegiatan pembelajaran.
  3. Tahap Evaluasi
    1. Siswa diberi latihan soal.
    2. Guru memperhatikan permasalahan yang dihadapi siswa.
    3. Tidak menyalahkan kesalahan kepada siswa.
    4. Mengadakan penelitian melalui tes lisan dan tertulis.
C. Kelebihan dan Kekurangan Quantum Teaching
  1. Kelebihan Quantum Teaching
    1. Selalu berpusat pada apa yang masuk akal bagi siswa.
    2. Menumbuhkan dan menimbulkan antusiasme siswa.
    3. Adanya kerjasama.
    4. Menawarkan ide dan proses cemerlang dalam bentuk yang enak dipahami siswa.
    5. Menciptakan tingkah laku dan sikap kepercayaan dalam diri sendiri.
    6. Belajar terasa menyenangkan.
    7. Ketenangan psikologi.
    8. Motivasi dari dalam.
    9. Adanya kebebasan dalam berekspresi.
    10. Menumbuhkan idialisme, gairah dan cinta mengajar oleh guru.
  2. Kekurangan Quantum Teaching
    1. Memerlukan persiapan yang matang bagi guru dan lingkungan yang mendukung.
    2. Memerlukan fasilitas yang memadai.
    3. Model ini banyak dilakukan di luar negeri sehingga kurang beradaptasi dengan kehidupan di Indonesia.
    4. Kurang dapat mengontrol siswa.
Daftar Putaka :
De Porter, B. Reardon, M. Dan Singer, S. 2005. Quantum Teaching: Mempraktikan Quantum  Learning di ruang kelas (penerjemah: Ary Nilandari). Bandung: Penerbit Kaifa.

0 comments:

Post a Comment

Thank you for visiting this blog ...
Please leave at least a comment to improve the quality of this blog.
Thank you very much....