English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Friday, April 06, 2012

Strategi Pembelajaran Directed Reading Activity (DRA)

Assalamu'alaikum...
Membaca bertujuan mendapat pemahaman
Mayasa©. Hallo teman-teman, bagaimana kabarnya?

Tetap semangat pastinya. Saya harap anda tidak bosan dengan postingan blog ini yang lebih banyak membahas mengenai pembelajaran.

Kali inipun saya akan kembali menguraikan model pembelajaran yang berkaitan dengan pembelajaran bahasa, khususnya di Sekolah Dasar karena saya mahasiswa PGSD yang pastinya akan berkutat dengan siswa Sekolah Dasar.

Pada postingan kali ini saya akan menguraikan metode pembelajaran yang berkaitan dengan kemampuan membaca. Metode tersebut adalah metode Directed Reading Activity (DRA). Untuk mengetahui apa dan bagaimana penerapan metode Directed Reading Activity (DRA) silahkan anda simak uraian berikut :
Keterampilan berbahasa mencakup empat aspek, yakni (1) keterampilan menyimak, (2) keterampilan berbicara, (3) keterampilan membaca, dan (4) keterampilan menulis (St.Y. Slamet, 2008). Keempat aspek tersebut saling berhubungan dan saling mempengaruhi satu sama lain dalam pengajaran bahasa. Keterampilan membaca dan menyimak merupakan kegiatan berbahasa yang bersifat reseptif, sedangkan keterampilan berbicara dan menulis merupakan kegiatan berbahasa yang bersifat produktif.

Salah satu bidang aktivitas dan materi pengajaran bahasa Indonesia di Sekolah Dasar yang memegang peranan penting ialah pembelajaran membaca. Membaca merupakan salah satu jenis kemampuan berbahasa tulis, yang reseptif. Disebut reseptif karena dengan membaca, seseorang akan memperoleh informasi, memperoleh ilmu pengetahuan dan pengalaman-pengalaman baru (Darmiyanti Zuchdi dan Budiasih, 2001: 56).

Membaca adalah suatu proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan, yang hendak disampaikan oleh penulis melalui media kata-kata/bahasa tulis (H.G. Tarigan, 1986: 7). Membaca merupakan keterkaitan antara aktivitas fisik dan mental. Secara fisik membaca memerlukan indera penglihatan dan secara mental membaca memerlukan pemahaman dan daya ingat.

Adapun tujuan akhir dari membaca adalah untuk memahami isi bacaan, tetapi kenyataannya belum semua siswa dapat mencapai tujuan tersebut. Banyak anak yang dapat membaca secara lancar suatu bahan bacaan tetapi tidak memahami isi bahan bacaan tersebut (Mulyono Abdurrahman, 2003: 201).

Membaca pemahaman merupakan salah satu aspek kemampuan bahasa yang harus dikuasai oleh siswa sekolah dasar terutama pada kelas lanjut. Melalui kegiatan ini siswa dapat memperoleh berbagai informasi secara aktif reseptif. Maksudnya, dengan memiliki kemampuan membaca pemahaman yang tinggi, diharapkan siswa dapat memperoleh berbagai informasi dalam waktu yang relatif singkat.

Tentunya diperlukan suatu strategi pembelajaran yang tujuannya dapat memfasilitasi siswa dalam meningkatkan kemampuan membaca siswa sehingga tujuan membaca dapat tercapai dengan optimal dan pada akhirnya hasil serta prestasi belajar siswa dapat meningkat.

Namun sebelum membahas mengenai stategi yang cocok diterapkan dalam proses belajar mengajar, kita perlu mengetahui apakah strategi pembelajaran itu. Strategi pembelajaran adalah cara- cara yang akan digunakan oleh pengajar untuk memilih kegiatan belajar yang akan digunakan selama proses pembelajaran (Hamzah, 2010:3).
Sementara itu, Kemp Wina Sanjaya, (2008:126) mengemukakan bahwa strategi pembelajaran adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien. Jadi dapat disimpulkan bahwa strategi pembelajaran adalah skenario yang disiapkan guru dan dilaksanakan oleh siswa serta guru dalam mencapai tujuan pembelajaran.

Adapun macam-macam strategi pembelajaran yang berkaitan dengan kemampuan membaca diantaranya :
  1. Strategi Bawah-Atas
    Pembaca menggunakan model ini dimulai dari mengidentifikasi huruf-huruf, kata, frasa kalimat dan terus bergerak ketataran yang lebih tinggi pemahaman dibangun berdasarkan data visual yang berasal dari teks melalui tahapan yang lebih rendah ke yang lebih tinggi.
  2. Strategi Atas-Bawah
    Pembaca melalui proses pemahaman teks dari tataran yang lebih tinggi. Teks yang disarankan adalah teks bacaan yang sesuai dengan latar belakang.
  3. Strategi campuran (Eclectic)
    Pembaca model ini menggunakan model Bawah- Atas dan Atas- Bawah yang bersamaan.
  4. Strategi pembelajaran interaktif
    Memahami suatu teks merupakan suatu proses interktif antara latar belakang pengetahuan pembaca dengan teks. Pemahaman yang efisien mensyaratkan kemampuan pembaca menghubungkan materi teks dengan pengetahuan yang telah dimiliknya. Pemahaman suatu teks tidak hanya semata-mata memahami makna kata-kata dan kalimat dalam suatu teks saja, tetapi juga memanfaatkan pengetahuan pembaca yang terhubung dengan teks yang dibacanya.
  5. Strategi Know-Want to Know-Learned (KWL)
    Strategi KWL memberikan kepada siswa tujuan membaca dan memberikan suatu peran aktif siswa, sebelum, saat dan sesudah membaca. Ada tiga langkah dasar, yaitu: menuntun siswa dalam memberikan suatu jalan tentang apa yang telah mereka ketahui (K), menentukan apa yang ingin mereka ketahui (W), dan mengingatkan kembali apa yang mereka pelajari dari membaca (L). Dalam pelaksanaanya, guru dapat memberikan lembar panduan belajar (baik individu maupun kelompok) untuk membantu siswa membaca bahan bacaan dan mengurangi kesukaran memahami bahan pelajaran. 
  6. Strategi Directed Reading Activity (DRA)
    Strategi ini dimaksudkan agar siswa mempunyai tujuan membaca yang jelas dengan menghubungkan berbagai pengetahuan yang telah di punyai siswa sebelumnya untuk membangun pemahaman. Asumsinya, pemahaman bisa ditingkatkan dengan membangun latar belakang pengetahuan, menyusun tujuan khusus membaca, mendiskusikan, dan mengembangkan pemahaman sesudah membaca.
  7. Strategi Directed Reading Thinking Activity (DRTA)
    Strategi DRTA diarahkan untuk mencapai tujuan umum. Guru mengamati anak-anak ketika mereka membaca, dalam rangka mendiaknosis kesulitan dan menawarkan bantuan ketika siswa sulit berinteraksi dengan bahan bacaan.
Pada postingan kali ini, akan saya fokuskan pada strategi pembelajaran Directed Reading Activity (DRA)

A. Pengertian strategi Directed Reading Activity (DRA)
Menurut Rahim (2005:44) Strategi Directed Reading Activity (DRA) adalah suatu strategi yang digunakan untuk memperluas dan memperkuat kemampuan membaca siswa. Strategi Directed Reading Activity (DRA) mempunyai lima komponen sebagai berikut:
  1. Motivasi dan pengembangan latar belakang. Guru berusaha membangkitkan minat membaca siswa pada suatu topik dengan membantu siswa menghubungkan mata pelajaran dengan pengalaman mereka sendiri atau dengan menggunakan alat peraga untuk membangkitkan minat pada pelajaran yang kurang akrab dengan siswa. Pada poin ini guru bisa menentukan apakah siswa mempunyai latar belakang pengalaman dan bahasa yang diperlukan untuk memahami cerita dan jika perlu anak mengembangkan konsep dan kosa kata baru sebelum mereka membaca cerita.
  2. Membaca cerita secara langsung (dalam hati dan bersuara). Sebelum anak-anak membaca cerita dalam hati, guru menyediakan tujuan pertanyaan (atau suatu petunjuk belajar) atau menolong siswa menentukan tujuan mereka sendiri (dengan menanyakan atau memprediksi) untuk mengarahkan kegiatan membaca mereka. Kegiatan membaca berikutnya adalah membaca nyaring jawaban mereka, untuk pertanyaan tuntunan jawaban, membaca nyaring untuk membuktikan atau menolak prediksi mereka. Kegiatan berikutnya adalah membaca nyaring bahan bacaan, yaitu anak membaca cerita dengan nyaring sesuai dengan intonasinya.
  3. Strategi atau kegiatan yang membangun keterampilan. Pada beberapa hal selama pelajaran berlangsung, guru menyediakan pengajaran langsung dalam satu atau lebih strategi atau keterampilan memahami.
  4. Latihan tindak lanjut. Anak-anak melatih (mempraktekkan) strategi dan keterampilan yang telah dipelajari. Dalam kegiatan ini anak-anak mengerjakan soal-soal latihan.
  5. Kegiatan–kegiatan pengayaan. Dalam kegiatan ini dapat dilakukan kegiatan menghubungkan cerita dengan seni, misalnya seni drama.
B. Langkah- langkah Strategi Directed Reading Activity (DRA)
Membaca dalam kelompok
DRA sebagai salah satu jenis strategi pembelajaran, dalam pelaksanaanya memiliki langkah-langkah pembelajaran. Langkah-langkah pembelajaran dilakukan untuk mewujudkan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Langkah-langkah strategi pembelajaran Directed Reading Activity (DRA) yang diuraikan oleh Ennes dalam Rahim, (2005:44), terdiri dari:
  1. Membentuk kelompok yang anggotanya 4-5 secara heterogen.
  2. Guru memberikan wacana/ kliping sesuai dengan topik pembelajaran.
  3. Membaca dalam hati wacana yang sudah disediakan oleh guru.
  4. Guru memonitor siswa selama membaca dalam hati.
  5. Siswa bekerja sama saling membacakan dan menanggapi isi materi bacaan/ide pokok dan ditulis dilembar kertas.
  6. Mempresentasikan atau membacakan hasil kelompok
  7. Guru membuat kesimpulan bersama dan memberikan penguatan terhadap tanggapan siswa dan memperluas gagasan-gagasan.
C. Kelebihan dan kekurangan strategi pembelajaran Directed Reading Activity (DRA).
Kelebihan menggunakan strategi pembelajaran Directed Reading Activity (DRA) adalah siswa mempunyai tujuan membaca yang jelas dengan menghubungkan berbagai pengetahuan yang telah dipunyai siswa sebelumnya untuk membangun pemahaman sebelum dan sesudah membaca. Kelemahan menggunakan strategi Directed Reading Activity (DRA) adalah kurang memperhatikan keterlibatan siswa berfikir tentang bacaan.

Demikianlah sekilas mengenai strategi pembelajaran Directed Reading Activity (DRA). Tentunya dengan mengetahui pentingnya tujuan membaca maka kita perlu membiasakan budaya membaca dalam keseharian serta dalam proses pembelajaran perlu memperhatikan strategi pembelajaran yang digunakan sehingga kemampuan membaca siswa dapat dikembangkan secara optimal.

Semoga bermanfaat dan Wassalamu'alaikum...

Source :  

  • Hamzah. 2010. Model Pembelajaran Menciptakan Proses Belajar Mengajar yang Kreatif dan Efektif. Jakarta: Pt. Bumi Aksara.
  • Mulyono Abdurrahman. 2003. Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar. Jakarta: Pt. Rineka Cipta.
  • Rahim. Farida. 2005. Pengajaran Membaca di Sekolah Dasar. Jakarta: Bumi Aksara.
  • Sanjaya, Wina. 2008. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group
  • Slamet. 2008. Dasar-dasar ketrampilan Berbahasa Indonesia. Surakarta: UNS Press.
  • Tarigan: Henry Guntur. 1986. Membaca sebagai suatu ketrampilan berbahasa. Bandung: CV Angkasa.
  • Zuchdi, Darmiyati dan Budiasih. 2001. Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia di Kelas Rendah. Yogyakarta: PAS.

4 comments:

  1. Ada tidak ya karakteristik startegi DRA?

    ReplyDelete
  2. Ada tidak ya karakteristik startegi DRA?

    ReplyDelete
  3. Pak. Saya mahasiswa pascasarjana d sebuah universitas d riau. Saya tertarik dalam DRA Itu sendiri.
    Dan saya ingin membandingkan nya dengan penggunaan metode STAD dalam reading comprehension.
    Saya harap bapak mau menjelaskn lebih pak tentang DRA ini sendiri.
    Terimakasih ya pak untuk balasannya

    ReplyDelete
  4. Pak. Saya mahasiswa pascasarjana d sebuah universitas d riau. Saya tertarik dalam DRA Itu sendiri.
    Dan saya ingin membandingkan nya dengan penggunaan metode STAD dalam reading comprehension.
    Saya harap bapak mau menjelaskn lebih pak tentang DRA ini sendiri.
    Terimakasih ya pak untuk balasannya

    ReplyDelete

Thank you for visiting this blog ...
Please leave at least a comment to improve the quality of this blog.
Thank you very much....