English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Friday, September 14, 2012

Filosofi Pandawa

Pandawa
Assalamu'alaikum...
Mayasa©. Menurut Wikipedia, Pandawa adalah sebuah kata dari bahasa Sanskerta (Dewanagari: पाण्डव; Pāṇḍava), yang secara harfiah berarti anak Pandu (Dewanagari: पाण्डु; IAST: Pāṇḍu), yaitu salah satu Raja Hastinapura dalam wiracarita Mahabharata. Dengan demikian, maka Pandawa merupakan putra mahkota kerajaan tersebut. Dalam wiracarita Mahabharata, para Pandawa adalah protagonis sedangkan antagonis adalah para Korawa, yaitu putera Dretarastra, saudara ayah mereka (Pandu). Menurut susastra Hindu (Mahabharata), setiap anggota Pandawa merupakan penjelmaan (penitisan) dari Dewa tertentu, dan setiap anggota Pandawa memiliki nama lain tertentu. 

Misalkan nama "Werkodara" arti harfiahnya adalah "perut serigala". Kelima Pandawa menikah dengan Dropadi yang diperebutkan dalam sebuah sayembara di Kerajaan Panchala, dan memiliki (masing-masing) seorang putera darinya.

Para Pandawa merupakan tokoh penting dalam bagian penting dalam wiracarita Mahabharata, yaitu pertempuran besar di daratan Kurukshetra antara para Pandawa dengan para Korawa serta sekutu-sekutu mereka. Kisah tersebut menjadi kisah penting dalam wiracarita Mahabharata, selain kisah Pandawa dan Korawa main dadu.

Pandawa terdiri dari lima orang, yakni :
Pict : Sini
1. Yudistira
3. Arjuna
4. Nakula dan
5. Sadewa

Menurut keterangan dosen saya, pandawa mempunyai filosofi tertentu yang sebenarnya menggambarkan sifat manusia berdasarkan tingkatan usianya.

Dimulai dari sikembar Nakula dan Sadewa, mereka menggambarkan sifat kanak-kanak dimana pada usia kanak-kanak mereka selalu meminta sesuatu yang sama (kembar) dengan saudaranya. Dengan kata lain, Nakula dan Sadewa yang digambarkan sebagai saudara kembar sebenarnya merupakan simbolisasi sifat anak-anak.

Kemudian Arjuna. Arjuna yang dalam bahasa modern bisa dikatakan "playboy", mewakili sifat remaja yang cenderung suka nekat dan dalam percintaan cenderung suka berganti pacar. Sesuai bukan dengan remaja sekarang

Werkudara. Agak temperamental, namun pantang menyerah dan selalu berani membela yang benar. Tipikal manusia yang sedang menuju kematangan berpikir.

Yudistira. Merupakan saudara tertua pandawa, mempunyai sifat welas asih, serta sikap mau dan berani berkorban untuk membela saudaranya. Sifatnya menggambarkan sosok yang sudah matang yang setiap perilakunya berorientasi pada kehidupan setelah didunia, kehidupan akhirat. 

Itulah sedikit filosofi pandawa yang saya tangkap dari penjelas dosen. Jadi selayaknya kita mampu tumbuh seperti pandawa, bahwa setiap tingkatan hidup kita mempunyai tugas dan kewajiban yang harus dipenuhi.

Semoga bermanfaat, maaf jika ada kekeliruan.
Wassalamu'alaikum...

Thanks a lot to pak Samino.

0 comments:

Post a Comment

Thank you for visiting this blog ...
Please leave at least a comment to improve the quality of this blog.
Thank you very much....