English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Sunday, August 19, 2012

Buah Persahabatan
[Dongeng Burung Kutilang dan Semut]

Burung Kutilang
Assalamu'alaikum...
Mayasa©. Terkadang saya masih ingat beberapa dongeng atau cerita yang pernah saya baca saat kecil. Mungkin anda juga masih ingat dongeng yang pernah anda dengar saat kecil. Salah satu cerita tersebut adalah kisah yang menceritakan persahabatan antara burung kutilang dan semut.

Saya yakin anda sudah sering membaca maupun mendengarnya, namun sekedar nostalgia saja atau sebagai acuan materi untuk mendongengkan putra-putri anda, maka saya posting kisah tersebut disini.
"Tolong...! Tolong.....!"teriak Semut yang akan hanyut dan hampir tenggelam disungai.
"Haep...haep...," teriak Semut tersebut tak berdaya. Semut tersebut terus berusaha untuk berenang dengan menggerakkan kaki dan tangannya, namun karena kuatnya arus sungai yang mengalir akhirnya usaha tersebut sia-sia belaka. Bahkan dia semakin terbawa arus menuju ketengah sungai.

Melihat keadaan seperti itu, seekor burung kutilang yang berada tidak jauh dari sana mencoba menolong si Semut dengan membawakan sehelai daun. Daun tersebut dibawa terbang oleh burung dan dijatuhkan dekat semut. Semut yang telah kehabisan tenaga mencoba meraih daun tersebut dan berpengangan dengan kuat. Setelah berhasil mengumpulkan tenaga, semut itu berusaha naik keatas daun.

Sekarang semut bisa sedikit tenang sebab dia sudah tidak tenggelam, namun dia masih berada ditengah sungai yang berarus deras. Burung kutilang yang iba sekali lagi menolong semut dengan membawa daun yang dinaiki semut ke tepi sungai, kedaratan.

"Terimakasih kutilang, kau telah menyelamatkanku." ucap semut dengan bersungguh-sungguh. "Jika bukan karena pertolongannmu, mungkin aku sudah tewas tenggelam disungai itu."
"Sama-sama semut. Sudah menjadi kewajiban kita untuk senantiasa tolong-menolong." Jawab burung kutilang bijak.

Setelah mengucapkan terimakasih pada kutilang dan beristirahat sejenak, semut kemudian berpamitan dan melanjutkan perjalanan untuk pulang kerumahnya. Sedangkan burung kutilangpun terbang, pergi mencari makan untuk anak-anaknya.

Sesampainya dirumah, semut menceritakan pengalamanyang baru dialaminya kepada keluarganya. Dia masih tidak percaya jika ada hewan lain yang baik hati dan sudi menolong yang lain.
Oleh sebab itu, para semut stuju untuk membalas budi pada burung kutilang. Bukan hanya itu, para semut juga berjanji untuk menolong siapa saja yang membutuhkan tanpa membedakan seperti yang dicontohkan oleh burung kutilang.

Pada suatu hari, disaat pagi mulai menyingsing, para semut sedang menikmati kicau burung kutilang yang memukau. Tanpa disadari oleh burung kutilang yang sedang asik berkicau, dibawahnya ada pemburu yang mengintai. Pemburu itu sudah mengkokang senapannya dan siap menembak si burung. Melihat situasi tersebut, semut segera mendekati si pemburu dan menyusup disela-sela kakinya.

Bersamaan dengan bunyi tembakan, ada jeritan si pemburu. "Aduuuh.......!"

Karena si pemburu kaget saat kakinya digigit semut, maka arah tembakannya menjadi melenceng dan meleset. Burung kutilang yang seharusnya jadi sasaran terselamatkan, dahan yang berada didekatnyalah yang terkena peluru si pemburu. Kutilang yang terkejut serta merta terbang menjauh dari tempat dia bertengger.

Semut merasa senang sebab telah berhasil membalas budi pada burung kutilang. Kutilangpun berterimakasih sebab nyawanya telah diselamatkan oleh semut. Sejak saat itu, persahabatan antara burung kutilang dengan semut serta dengan hewan yang lain menjadi semakin erat. Sebab sejatinya persahabatan adalah menambah saudara, jika kita punya banyak saudara maka dimanapun kita berada akan mendapat kemudahan. Tidak akan merasa was-was, bahkan bisa saling membantu saat mempunyai kesulitan. Saat kita punya beban yang berat, bisa dijinjing bersama teman, jika kita kehausan atau kehujanan. kita bisa mampir berteduh atau beristirahat ditempat teman kita. Dengan demikian maka hidup akan menjadi lebih enak.

Sebaliknya, jika kita selalu bertengkar, tidak akur dengan teman, maka hidup akan menjadi susah. Jadi mulai sekarang mari kita jalin persahabatan dengan siapa saja, sebab akibatnya akan membawa kebaikan pada kita. Dan jangan suka bertengkar dengan teman.

Nah itulah salah satu kisah yang pernah saya baca saat kecil. Meskipun diceritakan dengan bahasa yang sederhana namun penuh makna bukan.

Semoga bermanfaat, wassalamu'alaikum.....

0 comments:

Post a Comment

Thank you for visiting this blog ...
Please leave at least a comment to improve the quality of this blog.
Thank you very much....