English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Sunday, August 12, 2012

Metode Pembelajaran Hypnoteaching

Hypnoteaching, hypnotis, metode pembelajaran inovatif
Hypnoteaching
Assalamu'alaikum....
Mayasa©. Banyak strategi, pendekatan, model, maupun metode pembelajaran yang dapat dijadikan pilihan untuk digunakan dalam melaksanakan proses belajar mengajar dikelas. Mulai dari CTL, Quantum Teaching and Learning, Inquiry, maupun metode pembelajaran yang lain yang berpusat pada siswa atau Student Centered Learning.
Kali ini saya ingin mengajak anda untuk lebih dekat dengan metode pembelajaran Hypnoteaching. Metode pembelajaran Hypnoteaching ini digunakan oleh sahabat saya Rudy Aryanto untuk menyusun skripsinya. Dari pembicaraan yang kami lakukan, saya menangkap bahwa Hypnoteaching cukup menarik untuk diterapkan. Sebab siswa diajak untuk rileks dalam mengikuti pembelajaran.

Untuk memahami apa itu metode pembelajaran Hypnoteaching, maka silahkan anda simak ulasan berikut ini.

Hypnoteaching bertujuan untuk mengaktifkan inner motivation dan mempersuasi siswa. Mempersuasi siswa untuk nyaman dan betah dalam belajar. Selanjutnya, dengan sugesti yang diberikan, mereka akan termotivasi untuk terus menikmati belajarnya ( Novian.2001: 24).

Untuk mempermudah pemahaman uraian di atas, berikut ini akan saya sampaikan pengertian sugesti dan motivasi.
Sugesti adalah kalimat-kalimat yang disampaikan dengan cara dan dalam situasi tertentu (Ibnu Hajar. 2011: 45). Dari pendapat Ibnu Hajar dapat dipahami bahwa sugesti merupakan kalimat yang disampaikan secara khusus.
Berbeda dengan pendapat Isma Almatin, yang membuat pengertian sebagai berikut. Sugesti adalah sebuah pesan atau usulan rencana yang terprogram, dibuat untuk menimbulkan atau mempengaruhi respons dalam pikiran maupun tindakan (Isma Almatin. 2010:140).
Dari kedua pendapat ahli diatas maka dapat dibuat kesimpulan bahwa sugesti adalah kalimat-kalimat yang mempengaruhi tindakan maupun perbuatan yang disampaikan dalam situasi tertentu.

Menurut Saring dan Samino (2011:57) yang dikutip dari Thomas F.Staton (dalam Sadirman, 2010:39-45) motivasi adalah keinginan atau dorongan untuk belajar.
Sedangkan menurut Handoko (dalam buku Samino. 2010:137) menyatakan motivasi merupakan kekuatan pendorong yang akan mewujudkan suatu perilaku guna mencapai tujuan kepuasan dirinya.
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa, metode hypnoteaching adalah metode untuk terus memberikan motivasi dan kalimat-kalimat ajakan untuk terus menikmati kegiatan pembelajaran yang dilakukan supaya siswa menjadi betah dan senang belajar.

Hypnoteaching adalah seni berkomunikasi dengan jalan memberikan sugesti agar para siswa menjadi lebih cerdas. Dengan sugesti yang diberikan, diharapkan mereka tersadar dan tercerahkan bahwa ada potensi luar biasa yang selama ini belum pernah mereka optimalkan dalam pembelajaran ( Ibnu Hajar. 2011:75)
Dari kedua definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa Hypnoteaching adalah suatu metode yang digunakan untuk meningkatkan rasa nyaman pada siswa untuk menikmati kegiatan belajar mengajar, memasukkan unsur pemberian motivasi dan ajakan untuk terus belajar sampai siswa sadar bahwa mereka memiliki potensi yang luar biasa, dalam kondisi pembelajaran yang nyaman.

Menurut Novian (2001: 11) setiap manusia senantiasa menggunakan 2 pikiran dalam melakukan aktivitasnya yaitu pikiran sadar (Conscious Mind) dan pikiran bawah sadar (sub Conscious Mind). Pikiran sadar berfungsi sebagai bagian pikiran yang analitis, rasional, kekuatan kehendak, faktor kritis, dan memori jangka pendek, seringkali disetarakan dengan otak kiri (left brain). Sedangkan pikiran bawah sadar berfungsi dalam menyimpan memori jangka panjang, emosi, kebiasaan, dan intuisi seringkali disetarakan dengan otak kanan (right brain).
Hypnoteaching, hypnotis, metode pembelajaran inovatif
Pemberian Sugesti
Kedua bagian pikiran ini berisi program-program yang berdampak kepada tindakan dan perilaku yang terjadi. Dinamika program ini terkait dengan input atau sugesti yang masuk baik secara langsung maupun tidak langsung, baik berupa verbal maupun non verbal melalui 5 panca indra.

Pikiran manusia mempunyai dua jenis pikiran yang bekerja secara simultan dan saling mempengaruhi, yaitu pikiran sadar dan pikiran bawah sadar. Pikiran sadar (conscious mind) adalah proses mental yang anda sadari dan bisa anda kendalikan, sedangkan pikiran bawah sadar (subconscious mind) adalah proses mental yang berfungsi secara otomatis sehingga anda tidak menyadarinya (Ibnu Hajar. 2011:61). Dari pendapat ini manusia berpikir dengan dua arah yaitu sadar dan bawah sadar dimana pikiran sadar masih bisa dalam kendali kita, tapi pikiran bawah sadar tanpa kita sadari telah melakukan sesuatu karena disugesti oleh orang lain. Dari pendapat tersebut dapat dipahami bahwa dalam beraktivitas manusia selalu terkait dengan dua pikiran yaitu pikiran sadar dan bawah sadar yang nantinya akan menghasilkan tindakan yang akan dilakukan. Demikian pula dalam pendidikan kegiatan belajar mengajar. Siswa juga beraktivitas menggunakan pikiran sadar dan bawah sadar.

Dalam “peace of mind” MC Gregor menyebutkan bahwa pikiran bawah sadar menguasai pemikiran seseorang sebanyak 88%. Sisanya adalah pikiran sadar (Novian. 2001;11). Dari pendapat tersebut dapat dipahami bahwa dengan memaksimalkan potensi bawah sadar, maka kita akan dapat meningkatkan potensi yang ada, begitu juga dalam kegiatan belajar mengajar. Sehingga dengan menerapkan metode pembelajaran Hypnoteaching diharapkan siswa dapat termotivasi dan meningkat hasil belajarnya.

Daftar pustaka :
  1. Hajar, Ibnu. 2011. Hypno Teaching. Yogyakarta: DIVA Press
  2. Samino dan Saring Marsudi. 2011. Layanan Bimbingan Belajar. Surakarta: Fairuz Media
  3. Triwidia, Novian Jaya. 2010. Hypno Teaching, Bukan Sekedar Mengajar. Bekasi: D-Brain

0 comments:

Post a Comment

Thank you for visiting this blog ...
Please leave at least a comment to improve the quality of this blog.
Thank you very much....