Lebah Madu dan Putri Sekarwangi

Assalamu'alaikum...

Mayasa©. Berikut ini adalah kisah persahabatan yang terjalin antara manusia dengan sekelompok hewan yakni lebah madu. Dimana lebah madu tersebut merasa berhutang budi pada anak manusia yang telah menyelamatkan hidupnya, sehingga si lebah berusaha sekuat tenaga untuk membalas budi pada anak manusia tersebut.

Mari kita simak kisah selengkapnya...

Pada suatu sore, Raja Komara mengajak Putri Sekarwangi, putri yang paling dicintainya, berjalan-jalan di taman istana. Raja Komara paham jika sang putri sangat senang merawat bunga. Setiap hari semua bunga yang ada di taman istana disiram dan dirawat oleh sang Putri Sekarwangi.

"Putriku sayang, apakah bunga ini boleh aku petik?" tanya sang Raja pada Putri Sekarwangi.

"Silahkan ayahanda, tetapi ayah hati-hati ya," jawab putri Sekarwangi.

Sang Raja tidak paham kenapa putri Sekarwangi memintanya untuk berhati-hati, bukankah dia hanya ingin memetik bunga. Akan tetapi terjadi hal yang tidak dinyana, saat sang Raja memetik bunga, tiba-tiba muncul hewan kecil yang terbang, hinggap, dan menyengat jari tangan sang Raja.

"Aduuh.....Sakit...sakit....," teriak Raja Komara sambil memegang jarinya yang disengat hewan kecil tadi.

"Hewan apa ini putriku, kenapa dia menggigit jari tanganku sampai sakit begini." tanya sang Raja kepada Putri Sekarwangi.

"Hewan itu adalah lebah Ayahanda, hewan itu tidak menggigit akan tetapi menyengat," jawab Putri Sekarwangi.

Namun sang Raja yang terlanjur murka memerintahkan para warga istana untuk membasmi hewan yang disebut lebah tersebut. Seluruh warga istana tidak berani menolak titah Raja dan mematuhi perintah tersebut dengan segera. Setiap ada lebah baik yang hinggap dibunga atau tempat lain langsung mereka bunuh tanpa ampun.

Putri Sekarwangi sangat bersedih melihat kenyataan tersebut. Sebab lebah-lebah itu sama sekali tidak bersalah. Akan tetapi karena itu adalah titah Raja Komala, maka sang putri tidak bisa bertindak apapun untuk mencegahnya. Karena kesedihannya yang mendalam, akhirnya sang putri mencoba menghibur diri dengan pergi kesungai. Dia berharap kesedihannya akan hilang dengan melihat ikan-ikan yang berenang disungai yang jernih itu.

Tiba-tiba ada hewan kecil yang terjatuh kedalam sungai. Hewan itu ternyata adalah Ratui lebah yang berudaha melarikan diri dari serbuan warga istana. Ratu lebah berusaha sekuat tenaga untuk keluar dari aliran sungai, namun karena tenaganya yang sudah mulai habis, akhirnya dia pasrah dan hanya bisa berteriak minta tolong.

"Tolong...tolong...tolonglah hamba Putri Sekarawangi," teriak lebah tersebut sekuat tenaga.

Putri Sekarwangi segera mengulurkan tangannya untuk menggapai lebah tersebut. Akhirnya si lebah mampu merambat pada tangan Putri Sekarwangi dan keluar dari aliran sungai.

"Terimakasih putri, budi baikmu pasti aku balas," ucap Ratu lebah sambil terbang. Putri Sekarwangi hanya tersenyum gembira sebab Ratu Lebah berhasil selamat aliran sungai dan terhindar dari kematian.

Hari berganti hari dan bulanpun berganti.

Suatu hari Putri Sekarwangi terbaring sakit. Wajahnya terlihat sangat pucat, tubuhnya kurus dan lemas karena putri tidak mau makan ataupun minum. Raja sangat sedih sebab sudah banyak obat dan tabib yang didatangkan namun belum berhasil menyembuhkan sang Putri, bahkan semakin hari kondisinya semakin memprihatinkan.

Entah siapa yang memberi kabar, ternyata berita tentang sakitnya sang Putrin sampai ke telinga ratu Lebah. Ratu lebah pun mengajak anak buahnya yang berjumlah ribuan untuk datang ke Istana.

Tentu saja hal tersebut membuat warga istana kalang kabut dan berusaha untuk membunuh lebah-lebah tersebut. Beruntung Ratu Lebah lolos dari serangan prajurit dan berhasil menyelinap masuk kamar sang putri.

"Putri Sekarwangi, hamba dan teman-teman hamba ingin menjenguk dirimu, tetapi para prajurit berusaha untuk membunuh kami." ucap ratu lebah pada sang putri.

"Memang benar, sebab Prabu Komala telah memberi perintah untuk membunuh setiap lebah," jawab Putri Sekarwangi lirih.

"Tolonglah kami putri, sebab kami kesini untuk memberi obat yang dapat menyembuhkan penyakitmu." ucap sang lebah lagi.

Segera Putri Sekarwangi meminta pada Prabu Komala agar prajurit kerajaan menghentikan aksinya membunuh lebah yang ada. Tidak lama kemudian lebah-lebah itu diijinkan untuk masuk kekamar Putri Sekarwangi.

"Terimalah hadiah dari kami semua, semoga dapat mengobati sakit yang Putri derita." ucap Lebah.

"Apa nama benda ini?" tanya Putri Sekarwangi.

"Ini disebut madu, merupakan hasil kerja kami para lebah. Madu ini rasanya manis namun juga bisa menyembuhkan berbagai penyakit" 

Putri Sekarwangi segera meminum hadiah dari Lebah tersebut. Tidak berapa lama, Putri ekarwangi merasa penyakit yang dideritanya sembuh. Putri merasa kondisinya berangsur-angsur membaik, cahaya mukanya pun terlihat segar, nafsu makannya meningkat, dan Putri merasa telah sehat kembali.

Raja Komala merasa bahagia sebab putrinya yang tercinta telah sehat kembali. Akhirnya sang raja memberi titah agar warga istana tidak lagi membunuh dan mengusir lebah yang mereka temui. Bahkan sang Raja memmerintahkan agar lebah-lebah madu tersebut dibuatkan taman yang asri dan luas agar mereka dapat hidup makmur. Sebab madu yang dihasilkan lebah-lebah itu sangat bermanfaat bagi kesehatan manusia.

Akhirnya lebah dan manusia hidup berdampingan dengan bahagia. Jadi teman-teman semua, jangan kita menganiaya bahkan membunuh mahluk lain sebab Allaoh telah menciptakan mahluk-mahluk terbut dengan manfaat dan fungsi masing-masing.

Semoga bermanfaat.

Wassalamu'alaikum...