English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Sunday, March 25, 2012

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar

Assalamu'alaikum...

Mayasa©. Setelah kita mengetahui pengertian belajar dan macam-macam type belajar, kali ini akan saya uraikan mengenai faktor-faktor yang dapat mempengaruhi hasil belajar siswa. Seperti yang telah kita ketahui bahwa belajar adalah proses perubahan tingkah laku suatu individu yang diperoleh melalui interaksi dengan lingkungan, belajar merupakan suatu aktivitas yang menghasilkan suatu perubahan pada diri individu sehingga diperoleh kemampuan baru yang bertahan dalam jangka waktu yang relatif lama. Jadi hasil belajar berarti perubahan tingkah laku akibat prosses belajar tersebut.

Baik atau buruk hasil belajar tidak terjadi secara kebetulan, namun ada faktor-faktor yang mempengaruhinya. seperti yang diungkapkan oleh Samino (2011 : 56) bahwa belajar merupakan proses kegiatan untuk mendapatkan perubahan tingkah laku bagi peserta didik atau subjek belajar. Akan tetapi dalam kenyataan ada banyak faktor yang ikut mempengaruhi hasil belajar tersebut, faktor tersebut dibagi menjadi dua yaitu sebagai berikut :

A. Faktor Intern
Faktor intern pada dasarnya dapat dilihat dari dua sisi yaitu dari sisi fisiologis dan sisi psikologis.
  1. Faktor Fisiologis
    1. Faktor Kesehatan
      Sehat berarti dalam keadaan baik segenap badan segenap bagian-bagiannya atau bebas dari penyakit. Kesehatan adalah keadaan atau hal sehat. Kesehatan seseorang berpengaruh terhadap hasil belajarnya. Proses belajar seseorang akan terganggu jika kesehatan seseorang terganggu, selian itu juga ia juga akan cepat lelah, kurang bersemangat, mudah pusing, mengantuk jika badan lemah, kurang darah atau pun ada gangguan-gangguan atau kelainan-kelainan fungsi alat indra serta tubuhnya. Agar seseorang dapat bekerja dengan baik haruslah mengusahakan kesehatan badanya tetap terjamin dengan cara selalu mengindahkan ketentuan-ketentuan tentang bekerja, belajar, istirahat, tidur, makan, olah raga, rekreasi dan ibadah.
    2. Cacat tubuh
      Cacat tubuh adalah sesuatu yang menyebabkan kurang baik atau kurang sempurna mengenai tubuh atau badan. Cacat itu dapat berupa buta, setengah buta, tuli, setengah tuli, patah kaki, patah tangan, lumpuh dan lain- lain. Keadaan cacat tubuh juga mempengaruhi belajar. Siswa yang cacat belajarnya juga terganggu, jika hal ini terjadi hendaknya ia belajar pada lembaga pendidikan khusus atau diusahakan alat bantu.
    3. Faktor kelelahan
      Kelelahan pada seseorang walaupun sulit untuk dipisahkan tetapi dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu kelelahan jasmani dan kelelahan rohani (bersifat psikis). Kelelahan jasmani terlihat dengan lemah lunglainya tubuh dan timbul kecenderungan untuk membaringkan tubuh. Kelelahan jasmani terjadi karena kekacauan substansi sisa pembakaran didalam tubuh, sehingga darah tidak atau kurang lancar pada bagian-bagian tertentu.
    4. Dari uraian di atas dapatlah dimengerti bahwa kelelahan itu mempengaruhi belajar. Agar siswa belajar dengan baik haruslah menghindari jangan sampai terjadi kelelahan dalam belajarnya sehingga perlu diusahakan kondisi yang bebas dari kelelahan.
  2. Faktor Psikologis
    1. Motivasi
      Peserta didik akan berhasil belajarnya manakala dalam dirinya terdapat keinginan untuk belajar. Keinginan atau dorongan untuk belajar itu yang disebut dengan motivasi. 
    2. Konsentrasi
      Konsentrasi dimaksudkan memusatkan segenap kekuatan perhatian pada suatu situasi belajar. Unsur motivasi dalam hal ini sangat membantu tumbuhnya proses pemusatan perhatian. Didalam konsentrasi ini keterlibatan mental secara ditael sangat diperlukan,sehingga tidak “perhatian“ sekedarnya.dalam belajar dapat terjadi perhatian hanya sekadarnya sehingga tidak konsentrasimateri pelajaran akan samar-samar didalam kesadaran. 
    3. Reaksi
      Dalam kegiatan belajar diperlukan keterlibatan unsur fisik ataupun mental, sebagai suatu wujud reaksi. Pikiran dan otot-otonya harus dapat bekerja secara harmonis, sehingga subyek belajar itu bertindak atau melakukanya. Belajar harus aktif, tidak sadar apa adanya, menyerah pada lingkungan, tetapi semua itu harus dipandang sebagai tantangan yang memerlukan reaksi. Jadi dalam belajar harus aktif, bertindak dan melakukan dengan segenap panca inderanya secara optimal. 
    4. Organisasi
      Belajar juga dapat dikatakan sebagai kegiatan mengorganisasikan, menata atau menempatkan bagian-bagian bahan pelajaran kedalam suatu kesatuan pengertian. Hal itu yang membuat seseorang dalam belajar menjadi mengerti dan lebih jelas, tetapi mungkin juga bertambah bingung. Perbedaan belajar yang berhasil dengan kebingungan, kemungkinan besar hanyalah perbedaan antara cara menerima dan pengaturan fakta-fakta dan ide dalam pikiran peserta didik yang belajar.dalam hal ini dibutuhkan keterampilan mental untuk mengorganisasikan fakta atau ide dalam pikirannya.indikator keberhasilan,serta standar kompetensi dan kompetensi dasar. Dengan demikian akan terjadi proses belajar logis, efektif dan terorganisir. 
    5. Pemahaman
      Pemahaman dapat diartikan menguasai sesuatu dengan pikiran. Maka dari itu belajar berarti harus mengerti secara mental makna dan filosofisnya. Maksud dan implimentasinya serta aplikasi-aplikasinya, sehingga menyebabkan siswa dapat memahami suatu situasi. Memahami maksudnya menangkap maknanya,sebagai tujuan akhir dalam pembelajaran. 
    6. Ulangan
      Dalam proses pembelajaran banyak diketahu bahwa tidak semua peserta didik dapat mengingat semua pelajaran dengan baik. Karena pada umumnya setiap manusia termasuk peserta didik memiliki sifat lupa, tetapi semua menyadari tidak boleh berlebihan dalam lupa itu. Salah satu cara untuk mengatasi kelupaan itu diperlukan kegiatan “ ulangan” mengulang-ulang suatu pekerjaaan atau fakta yang sudah dipelajari membuat kemampuan peserta didik untuk mengingat akan semakin bertambah atau semakin kuat.
B. Faktor Ekstern  
Faktor ekstern yang berpengaruh terhadap belajar, dapatlah dikelompokkan menjadi 3 faktor, yaitu: faktor keluarga, faktor sekolah, dan faktor masyarakat.
  1. Faktor Keluarga
    Siswa yang belajar akan menerima pengaruh dari keluarga berupa cara orang tua mendidik, relasi antara anggota keluarga, suasana rumah tangga dan keadaan ekonomi keluarga. 
  2. Faktor Sekolah
    Faktor sekolah yang mempengaruhi belajar ini mencakup metode mengajar, kurikulum, hubungan guru dengan siswa, hubungan siswa dengan siswa, disiplin sekolah, Alat pelajaran dan waktu sekolah, standar pelajaran, keadaan gedung, metode belajar dan tugas rumah. 
  3. Faktor Masyarakat
    Pengaruh belajar siswa yang ada hubungannya dengan masyarakat antara lain: kegiatan siswa dalam masyarakat, media massa, dan teman bergaul.
Jadi banyak hal yang harus kita perhatikan agar hasil belajar anak dapat optimal. Besarnya pengaruh dari faktor-faktor tersebut berbeda untuk setiap individu, namun yang pasti perhatian dari orang terdekat (keluarga) mutlak berpengaruh terhadap hasil belajar anak.

Semoga bermanfaat.
Wassalamu'alaikum...

Source :
Samino dkk. 2011. Layanan Bimbingan Belajar. Surakarta: Fairuz Media.

0 comments:

Post a Comment

Thank you for visiting this blog ...
Please leave at least a comment to improve the quality of this blog.
Thank you very much....