Assalamu'alaikum ....
Mayasa©. Melanjutkan pembahasan mengenai Matematika, jika sebelumnya saya sudah menguraian mengenai pengertian Matematika, hakikat Matematika, komunikasi Matematika dan indikator komunikasi Matematika. Maka kali ini saya akan menguraikan aktivitas belajar Matematika.
Aktivitas Belajar |
A. Konsep Aktivitas
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2004: 17), aktivitas diartikan keaktifan, kegiatan, kesibukan. Kata aktivitas berasal dari Bahasa Inggris dari kata activity yang berarti kegiatan. Di dalam belajar diperlukan aktivitas sebab pada prinsipnya belajar adalah berbuat yaitu berbuat untuk mengubah tingkah laku.Menurut Sriyono, aktivitas adalah segala kegiatan yang dilaksanakan baik secara jasmani maupun rohani. Aktivitas siswa selama proses belajar mengajar merupakan salah satu indikator adanya keinginan siswa untuk belajar. Aktivitas siswa merupakan kegiatan atau perilaku yang terjadi selama proses belajar mengajar. Kegiatan – kegiatan yang dimaksud adalah kegiatan yang mengarah pada proses belajar seperti bertanya, mengajukan pendapat, mengerjakan tugas – tugas, dapat menjawab pertanyaan guru dan bisa bekerjasama dengan siswa lain, serta tanggungjawab terhadap tugas yang diberikan.
Trinandita (1984) menyatakan bahwa “hal yang paling mendasar yang dituntut dalam proses pembelajaran adalah keaktifan siswa”. Keaktifan siswa dalam proses pembelajaran akan menyebabkan iteraksi yang tinggi antara guru dengan siswa ataupun dengan siswa itu sendiri. Hal ini akan mengakibatkan suasana kelas menjadi segar dan kondusif, dimana masing – masing siswa dapat melibatkan kemampuannya semaksimal mungkin. Aktivitas yang timbul dari siswa akan mengakibatkan pula terbentuknya pengetahuan dan keterampilan yang akan mengarah pada peningkatan prestasi.
Pendidikan modern lebih menitikberatkan pada aktivitas sejati, dimana siswa belajar sambil bekerja. Dengan bekerja, siswa memperoleh pengetahuan, pemahaman, dan keterampilan serta perilaku lainnya, termasuk sikap dan nilai. Sehubungan dengan hal tersebut, sistem pembelajaran dewasa ini sangat menekankan pada pendayagunakan aktivitas dalam proses belajar dan pembelajaran untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan.
B. Konsep Aktivitas Belajar Matematika
Paul B. Diedirich (Rohani, 2004: 9) setelah mengadakan penyelidikan, menyimpulkan terdapat 177 macam kegiatan peserta didik yang meliputi aktivitas jasmani dan aktivitas jiwa, antara lain:
- Visual activities, membaca, memperhatikan: gambar, demonstrasi, percobaan, pekerjaan orang lain, dan sebagainya.
- Oral activities, menyatakan, merumuskan, bertanya, memberi saran, mengeluarkan pendapat, mengadakan interview, diskusi, interupsi, dan sebagainya.
- Listening activities, mendengarkan: uraian, percakapan, diskusi, musik, pidato, dan sebagainya.
- Writing activities, menulis: cerita, karangan, laporan, tes angket, menyalin, dan sebagainya.
- Drawing activities, menggambar, membuat grafik, peta, diagram, pola, dan sebagainya.
- Motor activities, melakukan percobaan, membuat konstruksi, model, mereparasi, bermain, berkebun, memelihara binatang, dan sebagainya.
- Mental activities, menganggap, mengingat, memecahkan masalah, menganalisis, melihat hubungan, mengambil keputusan, dan sebagainya.
- Emotional activities, menaruh minat, merasa bosan, gembira, berani, tenang, gugup, dan sebagainya.
Dalam proses belajar mengajar matematika, guru harus dapat meningkatkan aktivitas belajar matematika dalam berfikir maupun bertindak. Dengan aktivitas belajar matematika yang menyenangkan, kemungkinan pelajaran matematika akan lebih berkesan dan dipikirkan, diolah kemudian dikeluarkan lagi dalam bentuk yang berbeda, misalnya bertanya, mengerjakan tugas, presentasi, dan sebagainya.
Aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran matematika memiliki manfaat tertentu, antara lain: 1) siswa mencari pengalaman sendiri dan langsung mengalami sendiri, 2) berbuat sendiri akan mengembangkan seluruh aspek pribadi siswa, 3) memupuk kerjasama yang harmonis di kalangan para siswa yang pada gilirannya dapat memperlancar kerja kelompok, 4) memupuk disiplin belajar dan suasana belajar yang demokratis dan kekeluargaan, 5) pembelajaran dilaksanakan secara realistik dan konkrit, sehingga mengembangkan pemahaman.
Kurangnya aktivitas siswa dalam pembelajaran matematika sendiri dapat disebabkan oleh media pembelajaran yang minim di dalam suatu kelas. Tidak adanya media pembelajaran yang menarik, seperti komputer, LCD juga akan berpengaruh terhadap aktivitas siswa dalam mempelajari suatu pelajaran. Di dalam kelas, guru menerangkan hanya memakai papan tulis saja sehingga siswa difungsikan untuk melihat dan mendengarkan ceramah guru, berakibat siswa tersebut akan bosan serta tidak adanya aktivitas siswa yang menyenangkan di dalam kelas.
Jadi mari kita aktifkan siswa terutama dalam pelajaran Matematika yang notabene menjadi momok bagi siswa. Sehingga kedepan Matematika tidak lagi dipandang sebagai mata pelajaran yang menakutkan.
Wassalamu'alaikum...
Sumber :
Rohani, Ahmad. 2004. Pengelolaan Pengajaran. Jakarta: Rineka Cipta
0 comments:
Post a Comment
Thank you for visiting this blog ...
Please leave at least a comment to improve the quality of this blog.
Thank you very much....