This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Sunday, September 16, 2012

Efektifitas Belajar

belajar tekun, belajar efektif, belajar
Tekun Belajar
Assalamu'alaikum...
Mayasa©. Seperti yang kita ketahui bahwa belajar adalah proses interaksi antara manusia dengan lingkungannya dalam rangka menuju kearah yang lebih baik. Namun agar hasil belajar tersebut optimal, kita harus berupaya untuk belajar seefektif mungkin.

Nah kali ini pengertian serta kiat-kiat belajar efektif yang akan coba saya uraikan disini.
  1. Pengertian belajar efektif
    Belajar yang efektif adalah cara belajar yang dapat meraih tujuan yang ingin dicapai dari belajar itu sendiri. Misalnya seorang siswa belajar matematika dengan materi pokok operasi perkalian, jika siswa tersebut dapat melakukan operasi perkalian dan mampu menjawab soal yang ada dengan baik maka cara belajar siswa tersebut dikatakan efektif.

  2. Langkah-langkah belajar efektif
    1. Tumbuhkan motivasi untuk belajar.
      Motivasi belajar adalah kehendak yang mendorong seseorang melakukan kegiatan belajar untuk mencapai suatu tujuan.
      Untuk mengetahui sejauh mana motivasi belajar anda, dapat dipandu dengan pertanyaan berikut: Mengapa saya harus belajar? Untuk apa saya belajar?
      Motivasi dapat tumbuh karena beberapa hal, misalnya karena termotivasi ingin mendapat nilai baik, rangking, hadiah, penghargaan atau memang keingintahuannya tentang suatu hal. Jika seorang siswa sudah memiliki motivasi maka ia akan mudah untuk melakukan kegiatan belajar.
    2. Buatlah jadwal belajar yang rutin dan teratur.
      Alangkah baiknya jika belajar sedikit-sedikit tapi dilakukan secara rutin dan teratur dari pada belajar secara banyak-banyak tapi tidak teratur. Untuk itu buatlah jadwal belajar dengan baik dan implementasikan setiap hari.
    3. Siapkan fasilitas belajar.
      Seperti: tempat belajar, alat tulis, buku catatan, buku latihan dan buku pelajaran.
    4. Jaga stamina baik fisik atau psikis dan jangan lupa berdoa. (http://www.hexamath.co.cc/2009/06/normal-0-false-false-false.html) diakses pada 23 Mei 2011.

  3. Kiat-kiat belajar efektif
    1. Ulang kembali pelajaran yang telah didapat.
      Setelah itu baca singkat dua halaman materi berikutnya dan membuat kerangkanya saja. Begitu pelajaran tersebut diterangkan guru esoknya, Anda sudah punya gambaran atau dasarnya, tinggal menambahkan saja apa yang belum Anda tahu. Jadi begitu pulang sekolah, tinggal mengulang saja untuk mencari kesimpulan atau ringkasan. 
    2. Usahakan selalu konsentrasi penuh waktu mendengarkan pelajaran yang disampaikan guru.
      Materi yang Anda dengar bakal mudah dipanggil lagi begitu Anda menghafal ulang pelajaran tersebut.
    3. Cara lain adalah dengan membaca ulang catatan pelajaran kemudian buat kesimpulan dengan kalimat sendiri.
    4. Gunakan buku catatan yang berbeda pada setiap mata pelajaran.
      Cara ini dinilai lebih teratur sehingga pada waktu ingin mengulang suatu pelajaran kita tidak perlu lagi harus membuka semua buku.
    5. Mengulang pelajaran tidak selamanya harus dengan membaca atau menulis.
      Mengajari teman lain tentang materi yang baru diulang bisa membuatmu selalu ingat akan materi tersebut. Bagusnya lagi, Anda menjadi lebih paham akan materi tersebut.
    6. Belajar sambil mendengarkan musik memang asyik.
      Pilih musik yang tenang tapi menggugah. Musik klasik macam Beethoven atau Mozart bisa dicoba. Musik tipe ini cocok untuk menemani kamu selama mengerjakan tugas yang jawabannya sudah pasti, seperti matematika, ilmu alam atau bahasa asing. Dijamin stamina belajar Anda akan selalu berisi dan penuh semangat. (http://www.alfurqon.or.id/component/content/article/64-guru/335-tips-belajar-efektif) diakses pada 23 Mei 2011.

  4. Cara meningkatkan motivasi belajar efektif siswa:
    1. Menggunakan alat pendidikan seperti: ganjaran, penguatan, penghargaan dan hukuman.
    2. Penyediaan sarana dan prasarana belajar. 
    3. Menciptakan lingkungan belajar yang kondusif.
    4. Menciptakan hubungan baik dengan siswa.
    5. Merancang materi dan metode pembelajaran yang menarik siswa. (http://www.slideshare.net/mrwhy/teori-belajar-dan-motivasi-presentation) diakses pada 23 Mei 2011.
Nah itulah sedikit gambaran mengenai belajar efektif. Bagaimana, apakah anda tertarik untuk mencoba atau mengajarkannya pada siswa-siswi anda?
Jadi, selamat mencoba dan semoga berhasil.
Wassalamu'alaikum...

Daftar Pustaka :
  • http://www.alfurqon.or.id/component/content/article/64-guru/335-tips-belajar-efektif diakses pada 23 Mei 2011. 
  • http://www.hexamath.co.cc/2009/06/normal-0-false-false-false.html diakses pada 23 Mei 2011.
  • http://www.slideshare.net/mrwhy/teori-belajar-dan-motivasi-presentation diakses pada 23 Mei 2011.

Saturday, September 15, 2012

Jenis-jenis Berbicara dan Hambatannya

Assalamu'alaikum....
Mayasa©. Menyambung artikel mengenai kemampuan berbicara, kali ini saya ingin melengkapinya dengan mengajak anda untuk membahas jenis-jenis bicara dan hambatan apa saja yang ada dalam upaya meningkatkan kemampuan berbicara.
  1. Jenis-Jenis Berbicara
  2. Terdapat beberapa jenis berbicara dalam kehidupan sehari–hari. Aktivitas berbicara tidak mjungkin berlangsung tanpa situasi, dan lingkungan tertentu. Situasi dan lingkungan itu dapat bersifat formal atau resmi ataupun informal atau tidak resmi. Menurut Djago Tarigan (dalam Novi Resmini, 2006: 197), paling sedikit ada lima landasan yang digunakan dalam mengklasifikasi berbicara. Kelima landasan tersebut adalah:
    1. Situasi
    2. Tujuan
    3. Metode penyampaian
    4. Jumlah penyimak
    5. Peristiwa khusus

    Menurut Puji Santoso (2007:6.35), “klasifikasi berbicara dapat dilakukan berdasarkan tujuannya, situasinya, cara penyampaiannya, dan jumlah pendengarnya”. Adapun penjelas dari pernyataan tersebut adalah:
    1. Berbicara berdasarkan tujuannya:
    2. a) Berbicara memberitahukan, melaporkan, dan menginformasikan b) Berbicara menghibur c) Berbicara membujuk, mengajak, menyakinkan atau menggerakkan
    3. Berbicara berdasarkan situasinya:
    4. a) Berbicara formal b) Berbicara informal
    5. Berbicara menurut cara penyampaiannya:
    6. a) Berbicara mendadak b) Berbicara berdasarkan catatan c) Berbicara berdasarkan hafalan d) Berbicara berdasarkan naskah
    7. Berbicara menurut jumlah pendengarnya:
    8. a) Berbicara antar pribadi b) Berbicara dalam kelompok kecil c) Berbicara dalam kelompok besar

    Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa berbicara mempunyai banyak jenisnya. Berbicara dapat diklasifikasikan berdasarkan tujuan, situasi, cara penyampaiannya dan jumlah pendengarnya.

  3. Hambatan dalam Kegiatan Berbicara
  4. Tidak semua orang memiliki kemahiran dalam berbicara di depan umum. Namun, kemampuan ini dapat dimiliki oleh semua orang melalui proses belajar dan latihan secara berkesinambungan dan sistematis. Terkadang dalam proses belajar mengajar belum bisa mendapatkan hasil yang memuaskan. Hal ini disebabkan oleh beberapa hal yang merupakan hambatan dalam kegiatan berbicara.
    Rusmiati (dalam Isah Cahyani dan Hodijah, 2007: 63), mengemukakan hambatan tersebut terdiri atas hambatan yang datang dari pembicara sendiri (internal) dan hambatan yang datang dari luar pembicara (eksternal).
    1. Hambatan internal
    2. Hambatan internal adalah hambatan yang muncul dari dalam diri pembicara. Hal–hal yang dapat menghambat kegiatan berbicara adalah sebagai berikut:
      1. Ketidak sempurnaan alat ucap Kesalahan yang diakibatkan kurang sempurnanya alat ucap akan mempengaruhi keefektifan dalam berbicara, pendengar akan salah menafsirkan maksud pembicara.
      2. Penguasaan komponen kebahasaan, meliputi hal berikut ini:
        1. Lafal dan intonasi
        2. Pilihan kata
        3. Struktur bahasa
        4. Gaya bahasa
      3. Penggunaan komponen isi, meliputi hal-hal berikut ini:
        1. Hubungan isi dengan topik
        2. Struktur isi
        3. Kualitas isi
      4. Kelelahan dan kesehatan fisik maupun mental seorang pembicara yang tidak menguasai komponen bahasa dan komponen isi tersebut diatas akan menghambat keefktifan berbicara.

    3. Hambatan eksternal
      Selain hambatan internal, pembicara akan menghadapi hambatan yang datang dari luar dirinya. Hambatan itu kadang-kadang muncul dan tidak disadari sebelumnya oleh pembicara. Hambatan eksternal meliputi:
      1. Suara atau bunyi
      2. Kondisi ruangan
      3. Media
      4. Pengetahuan pendengar
Itulah sedikit uraian mengenai jenis-jenis berbicara dan hambatannya. Memang pembahasannya masih berupa garis besar dan belum terinci dengan contoh konkritnya. Namun saya berharap apa uraian diatas mampu memberi gambaran pada anda sehingga muncul ide-ide positif dalam upaya meningkatkan kemampuan berbicara siswa.

Semoga bermanfaat, wassalamu'alaikum...

Daftar Pustaka :
  1. Isah Cahyani dan Hodijah. 2007. Kemampuan Berbahasa Indonesia di SD. UPI Pers: Bandung.
  2. Resmini, Novi. 2006. Bahan Belajar Mandiri: Pembinaan dan Pengembangan Pembalajaran Bahasa dan Sastra Indonesia. Bandung: UPI Pers.
  3. Santoso, Puji. 2007. Materi dan Pembelajaran Bahasa Indonesia SD, Cetakan ke 8. Jakarta:  Universitas Terbuka.

Friday, September 14, 2012

Filosofi Pandawa

Pandawa
Assalamu'alaikum...
Mayasa©. Menurut Wikipedia, Pandawa adalah sebuah kata dari bahasa Sanskerta (Dewanagari: पाण्डव; Pāṇḍava), yang secara harfiah berarti anak Pandu (Dewanagari: पाण्डु; IAST: Pāṇḍu), yaitu salah satu Raja Hastinapura dalam wiracarita Mahabharata. Dengan demikian, maka Pandawa merupakan putra mahkota kerajaan tersebut. Dalam wiracarita Mahabharata, para Pandawa adalah protagonis sedangkan antagonis adalah para Korawa, yaitu putera Dretarastra, saudara ayah mereka (Pandu). Menurut susastra Hindu (Mahabharata), setiap anggota Pandawa merupakan penjelmaan (penitisan) dari Dewa tertentu, dan setiap anggota Pandawa memiliki nama lain tertentu. 

Misalkan nama "Werkodara" arti harfiahnya adalah "perut serigala". Kelima Pandawa menikah dengan Dropadi yang diperebutkan dalam sebuah sayembara di Kerajaan Panchala, dan memiliki (masing-masing) seorang putera darinya.

Para Pandawa merupakan tokoh penting dalam bagian penting dalam wiracarita Mahabharata, yaitu pertempuran besar di daratan Kurukshetra antara para Pandawa dengan para Korawa serta sekutu-sekutu mereka. Kisah tersebut menjadi kisah penting dalam wiracarita Mahabharata, selain kisah Pandawa dan Korawa main dadu.

Pandawa terdiri dari lima orang, yakni :
Pict : Sini
1. Yudistira
3. Arjuna
4. Nakula dan
5. Sadewa

Menurut keterangan dosen saya, pandawa mempunyai filosofi tertentu yang sebenarnya menggambarkan sifat manusia berdasarkan tingkatan usianya.

Dimulai dari sikembar Nakula dan Sadewa, mereka menggambarkan sifat kanak-kanak dimana pada usia kanak-kanak mereka selalu meminta sesuatu yang sama (kembar) dengan saudaranya. Dengan kata lain, Nakula dan Sadewa yang digambarkan sebagai saudara kembar sebenarnya merupakan simbolisasi sifat anak-anak.

Kemudian Arjuna. Arjuna yang dalam bahasa modern bisa dikatakan "playboy", mewakili sifat remaja yang cenderung suka nekat dan dalam percintaan cenderung suka berganti pacar. Sesuai bukan dengan remaja sekarang

Werkudara. Agak temperamental, namun pantang menyerah dan selalu berani membela yang benar. Tipikal manusia yang sedang menuju kematangan berpikir.

Yudistira. Merupakan saudara tertua pandawa, mempunyai sifat welas asih, serta sikap mau dan berani berkorban untuk membela saudaranya. Sifatnya menggambarkan sosok yang sudah matang yang setiap perilakunya berorientasi pada kehidupan setelah didunia, kehidupan akhirat. 

Itulah sedikit filosofi pandawa yang saya tangkap dari penjelas dosen. Jadi selayaknya kita mampu tumbuh seperti pandawa, bahwa setiap tingkatan hidup kita mempunyai tugas dan kewajiban yang harus dipenuhi.

Semoga bermanfaat, maaf jika ada kekeliruan.
Wassalamu'alaikum...

Thanks a lot to pak Samino.

Thursday, September 13, 2012

Pengertian Matematika

Assalamu'alaikum...
Mayasa©. Tidak dapat dipungkiri, Matematika merupakan salah satu bidang studi yang memegang peranan penting baik di dalam kehidupan sehari-hari maupun di dunia pendidikan. Hal ini dapat dilihat dalam kegiatan perdagangan, ekonomi, dan teknologi. Meskipun seperti yang telah kita ketahui bersama, Matematika umumnya dianggap sebagai pelajaran yang sangat menakutkan. Ini bukan isapan jempol, sebab sebagian dari kita mempunyai pendapat yang sama. 

Namun saya yakin baru sebagian dari kita yang mengetahui pengertian Matematika. Maka kali ini saya ingin sedikit share mengenai pengertian Matematika setelah pada postingan lalu saya menguraikan mengenai hakikat Matematika.

Kita mulai dari Wikipedia :
Matematika (dari bahasa Yunani: μαθηματικά - mathēmatiká) adalah studi besaran, struktur, ruang, dan perubahan. Para matematikawan mencari berbagai pola, merumuskan konjektur baru, dan membangun kebenaran melalui metode deduksi yang kaku dari aksioma-aksioma dan definisi-definisi yang bersesuaian.

Berikut ini adalah beberapa definisi Matematika tersebut:
1) Matematika adalah cabang ilmu pengetahuan eksak dan terorganisir secara sistematis.
2) Matematika adalah pengetahuan tentang bilangan dan kalkulasi.
3) Matematika adalah pengetahuan tentang penalaran logik dan berhubungan dengan bilangan.
4) Matematika adalah pengetahuan tentang fakta-fakta yang kuantitatif dan masalah tentang ruang dan bentuk.
5) Matematika adalah pengetahuan tentang struktur-struktur yang logika.
6) Matematika adalah pengetahuan tentang aturan-aturan yang kotak.

Menurut Johson dan Myklebust dalam Mulyono (2003: 252) matematika adalah bahasa simbolis yang fungsi praktisnya untuk mengekspresikan hubungan-hubungan kuantitatif dan keruangan sedang fungsi teoritisnya adalah untuk memudahkan berfikir.

Menurut Kline (Mulyono Abdurrahman, 2003: 252) ” Matematika adalah bahasa simbolis dan ciri utamanya adalah penggunaan cara bernalar deduktif, tetapi yang juga tidak melupakan cara bernalar induktif ”.
Dari pengertian-pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa matematika adalah cabang ilmu pengetahuan eksak yang mempelajari tentang bilangan dan penalaran logika, ruang dan bentuk.

Dapat dipahami juga bahwa prestasi belajar matematika adalah keberhasilan yang telah dicapai oleh siswa setelah melalui suatu proses belajar matematika yang ditunjukkan kecakapan (kemampuan) dalam menguasai materi pelajaran matematika.

Sangat penting bukan matematika untuk kehidupan kita. Jadi, apakah masih layak kita tajut pada matematika?

Wassalamu'alaikum...

Daftar Pustaka :
Abdurrahman, Mulyono. 2003. Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar. Jakarta: Rineka Cipta

http://id.wikipedia.org/wiki/Matematika