English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Sunday, June 17, 2012

Pengelompokan Hasil Belajar dan Teknik Penilaian Hasil Belajar

Assalamu'alaikum...
Hasil Belajar, penilaian hasil belajar
Pict : Google
Mayasa©. Untuk mengetahui berhasil atau tidaknya proses pendidikan bagi anak salah satu caranya adalah dengan melihat hasil belajar yang dicapai. Meskipun hasil belajar tersebut tidak mutlak mencerminkan kemampuan siswa. 

Namun kenyataannya kebanyakan orangtua ataupun guru lebih mempercayai nilai yang didapat siswa untuk menentukan mana anak yang pandai, mana yang kurang pandai. 

Setelah pada postingan yang lalu telah saya bahas mengenai hakekat belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar anak maka kali ini akan saya bahas mengenai pengelompokan hasil belajar.
Menurut Gagne dalam Agus Suprijono (2009: 5), hasil belajar dikelompokkan dalam lima kategori, yaitu :
  1. Informasi verbal
    Yaitu kapasitas mengungkapkan pengetahuan dalam bentuk bahasa, baik lisan maupun tertulis. Kemampuan merespons secara spesifik terhadap rangsangan spesifik. Kemampuan tersebut tidak memerlukan manipulasi simbol, pemecahan masalah maupun penerapan aturan.
  2. Keterampilan intelektual
    Yaitu kemampuan mempresentasikan konsep dan lambang. Keterampilan intelektual terdiri dari kemampuan mengategorisasi, kemampuan analisis-sintesis fakta-konsep dan mengembangkan prinsip-prinsip keilmuan. Keterampilan intelektual merupakan kemampuan melakukan aktivitas kognitif secara khas.
  3. Strategi kognitif
    Yaitu kecakapan menyalurkan dan mengarahkan aktivitas kognitifnya sendiri. Kemampuan ini meliputi penggunaan konsep dan kaidah dalam memecahkan masalah.
  4. Keterampilan motorik
    Yaitu kemampuan melakukan serangkaian gerak jasmani dalam urusan dan koordinasi, sehingga terwujud otomatisme gerak jasmani.
  5. Sikap
    Adalah kemampuan menerima atau menolak objek berdasarkan penilaian terhadap objak tersebut. Sikap berupa kemampuan menginternalisasi dan eksternalisasi nilai-nilai.
    Sikap merupakan kemampuan menjadikan nilai-nilai sebagai standar perilaku meliputi: lingkungan sosial sekolah, lingkungan sosial masyarakat, dan lingkungan sosial keluarga.
    Sedangkan lingkungan non sosial meliputi: lingkungan alamiah, lingkurgan instrumental, dan lingkungan materi pelajaran.
Setelah kita mengetahui pengelompokan hasil belajar, maka perlu kiranya kita pahami tehnik-tehnik penilaian hasil belajar sehingga hasil belajar siswa dapat terukur dengan akurat.

Penilaian dapat diartikan sebagai proses pemberian nilai kepada suatu objek. Penilaian ini dapat buruk ataupun baik. Untuk dapat menentukan baik ataupun buruk diperlukan adanya ukuran atau kriteria. Sehingga ciri penilaian adalah adanya objek yang dinilai dan ukuran atau kriteria penilaian.

Nana Sudjana (2006: 3) mengatakan "penilaian hasil belajar adalah proses pemberian nilai terhadap hasil-hasil belajar yang dicapai siswa dengan kriteria tertentu".
Objek yang dinilai dalam penilaian hasil belajar adalah hasil belajar siswa itu sendiri. Untuk menilai sesuatu diperlukan alat penilaian yakni alat yang digunakan untuk mempermudah proses penilaian. Alat penilaian yang digunakan untuk mengukur hasil belajar dibedakan menjadi dua yaitu, teknik tes dan teknik non tes.
Hasil Belajar, penilaian hasil belajar
Tes Tertulis
  1. Teknik penilaian tes
    Suharsimi Arikunto mengatakan bahwa "tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan atau alat lain yang digunakan amok mengukur keterampilan, pengetahuan, intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok" (Suharsimi Arikunto, 2009: 32).
    Menurut Asep Jihan dan Abdul Haris (2010: 67-63) secara rinci teknik penilaian tes dapat dilakukan sebagai berikut:
    1. Ulangan harian
      Ulangan harian umumnya diberikan setelah selesainya satu mata pembelajaran tertentu. Soal yang diberikan sebaiknya berbentuk uraian objektif. Untuk mengukur pengetahuan, pemahaman, dan kemampuan berfikir aplikatif.
    2. Tugas kelompok
      Dimaksudkan sebagai latihan bagi siswa dalam mengembangkan kemampuan kerja kelompok. Tugas biasanya berbentuk soal uraian dengan tingkat berfikir aplikatif.
    3. Kuis
      Kuis merupakan tes yang menbutuhkan waktu singkat yaitu berkisar 10-15 menit. Pertanyaan hanya merupakan hal yang prinsip saja dan bentuk jawaban merupakan isian singkat. Kuis biasanya dilakukan sebelum pelajaran dimulai, untuk mengetahui penguasaan pelajaran yang lalu secara singkat atau setelah akhir sajian.
    4. Ujian blok
      Merupakan tes pada akhir beberapa materi pelajaran dengan bahan semua materi pokok yang telah diberikan. Materi yang diujikan disusun berdasarkan kisi-kisi soal. Bentuk soal dapat berbentuk uraian objektif/campuran pilihan ganda dan uraian objektif. Soal tes ini menuntut tingkat berfikir yang berkaitan yang berkaitan dengan aspek pengetahuan, pemahaman, dan penerapan.
    5. Pertanyaan lisan
      Pertanyaan yang diberikan berupa pengetahuan atau pemahaman tentang konsep. Teknik bertanya dilakukan dengan memberikan pertanyaan kepada seluruh kelas, dan siswa diberikan kesempatan untuk memikirkan jawaban dan secara acak menunjuk salah satu siswa untuk menjawab.
      Jawaban salah satu siswa dilemparkan ke siswa lain untuk memberikan pendapatnya tentang jawaban siswa pertama.
    6. Tugas individu
      Tugas ini dimaksudkan sebagai latihan bagi siswa untuk mengembangkan wawasan dan kompetensi berfikir. Tugas biasanya berbentuk soal uraian objektif dengan tingkat berfikir aplikatif.

  2. Teknik penilaian non tes
    Menurut Suharsimi Arikuno (2009: 26) teknik penilain non tes mencakup: Skala bertingkat (rating scale), daftar cocok (check list), Kuesioner (questionair) Wawancara (interview), Pengamatan (Observation), Riwayat hidup.

    Menurut Samino dan Saring Marsudi (2011: 99-106) teknik non tes meliputi observasi, daftar cek, skala penilaian, wawancara, angket, dokumentasi dan sosiometri. Sementara itu Asep Jihan dan Abdul Haris (2010: 68-69) menyebutkan teknik penilaian non tes terdiri dari pengamatan, skala sikap, angket, catatan harian, dan daftar cek.

    Berdasarkan pendapat-pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa teknik penilaian non tes meliputi:
  3. Hasil Belajar, penilaian hasil belajar
    Penilaian dengan Pengamatan
    1. Daftar cocok (check list)
      Daftar cocok merupakan sebuah daftar yang berisi aspek-aspek yang terdapat dalam individu yang diamati.
      Daftar cocok ini menunjukkan apakah suatu aspek merupakan ciri dari individu yang diamati.
      Samino dan Saring Marsudi (2011: 101) menjelaskan bahwa dengan menggunakan daftar cek maka pengamat tinggal memberikan tanda-tanda cek (v) pada daftar aspek yang diamati.
    2. Skala bertingkat (rating scale)
      Samino dan Saring Marsudi (2011: 102) menjelaskan bahwa bentuk skala penilaian merupakan sebuah daftar yang hampir sama dengan daftar cek, akan tetapi aspek yang dicek ditempatkan pada bentuk skala bertingkat. Skala menunjukkan suatu nilai yang berbentuk angka. Angka¬angka yang digunakan disusun secara bertingkat dari yang kecil ke besar.
    3. Kuesioner (questionair)
      Samino dan Saring Marsudi (2011: 103) menjelaskan bahwa kuesioner atau angket adalah daftar pertanyaan yang harus diisi oleh responden secara tertulis.
    4. Wawancara (interview)
      Wawancara adalah suatu teknik penilaian dengan mengajukan pertanyaan secara langsung kepada objek yang diteliti, jadi wawancara dilakukan dengan tanya jawab secara sepihak.
    5. Pengamatan (Observation)
      Pengamatan adalah suatu teknik yang dilakukan dengan melakukan pengamatan secara langsung terhadap objek yang diteliti.
    6. Riwayat hidup
      Suharsimi Arikunto (2001: 31) menjelaskan bahwa riwayat hidup adalah gambaran tentang keadaan seseorang selama kehidupannya. Dari riwayat hidup akan ditemukan kepribadian, kebiasaan, dan sikap dari objek yang diteliti.
Penting bukan penilaian hasil belajar tersebut, selain sebagai catatan keberhasilan siswa juga sebagai dokumen yang menggambarkan kemampuan siswa sehingga saat mencari pekerjaan maupun melanjutkan pendidikan, sehingga siswa akan menjadi jauh lebih berkembang dan mampu bersaing.

Jadi jangan sampai kegiatan belajar mengajar hanya menjadi ajang menggugurkan kewajiban sehingga hak siswa menjadi terabaikan.

Semoga bermanfaat, dan mohon maaf jika terkesan menggurui.
Wassalamu'alaikum...

    0 comments:

    Post a Comment

    Thank you for visiting this blog ...
    Please leave at least a comment to improve the quality of this blog.
    Thank you very much....