Assalamu'alaikum . . .
Mayasa©. Selamat datang teman-teman semua. Kali ini saya menampilkan salah satu cerita Abu Nawas yang cerdik.
Bagaimana kisah selanjutnya, silahkan anda baca sampai tuntas.
Pagi itu cuaca cerah, Abunawas dan istrinya sedang berkebun di ladang milik mereka. Ladang yang terletak di belakang rumah mereka itu cukup luas untuk sekedar menanam hasil bumi yang dapat menunjang hidup mereka sekeluarga.
Sambil menyeka peluh yang mulai membasahi kening dan sekujur tubuhnya, Abunawas berkata dalam hati “enak betul orang kaya yang bergelimang harta, mereka tanpa bekerja keras seperti aku bisa makan enak, hidup nyaman tanpa harus capek bekerja di ladang seperti aku”.
“Kita sudah mencangkul dari pagi, hingga tengah hari ini baru sepertiga bagian yang bisa kita cangkul ya istriku”. Abunawas berkata kepada istrinya. Istrinya hanya tersenyum sambil menjawab “ Iya suamiku, kita harus bekerja lebih keras agar dua hari lagi kita dapat menanam bibit kentang kita”.
Abunawas dan istrinya tidak tahu kalau pengawal kerajaan sedang menuju rumah mereka. Setelah sampai di depan rumah Abunawas , para pengawal kerajaanpun segera berteriak memanggil si empunya rumah. “ Abunawas
…Abunawas …. Dimana kau… lekas kemari!” Abunawas yang mendengar teriakkan memanggil namanyapun bergegas datang.
Betapa terkejutnya Abunawas begitu mendekat sumber suara yang memanggilnya tadi, tanpa diduga tiba-tiba ia disergap dan ditangkap seperti layaknya penjahat. “Hai…apa-apaan ini…lepaskan aku…apa salahku?” Sambil berontak Abunawas berusaha melawan dan melepaskan diri. “ Diam…kau Abunawas , tidak usah berontak….kami kesini ditugaskan Sultan untuk menangkapmu!” bentak pengawal yang merangket Abunawas .
Istri Abunawas yang melihat kejadian itu hanya bisa berteriak dan menangis. “Lepaskan suamiku … lepaskan suamiku, tuan…apa salahnya sehingga tuan menangkapnya?” Pengawal yang sedang berusaha mengikat Abunawas ke kudanya itu segera melotot ke arah istri Abunawas. “Diam kau…kami hanya menjalankan tugas untuk menangkap dan menghukum Abunawas !”
Aakhirnya dengan diiringi tangis istrinya, Abunawas ditangkap dan dibawa kepenjara kerajaan. Abunawas hanya bisa mengumpat dalam hati,” Lihat saja kalian…akan kubalas perbuatan kalian…istriku sabarlah pasti aku pulang kerumah secepatnya.” Abunawas hanya bisa berjalan terseok-seok dengan tangan terikat yang ditarik kuda para pengawal kerajaan itu. Para pengawal terus tertawa senang melihat penderitaan Abunawas sambil terus mempermainkan tali ikatan tangan Abunawas. Sehingga sesekali Abunawas terjatuh atau terseret karena kelakuan para pengawal tersebut.
Setelah menempuh perjalanan satu hari satu malam dan tiga kali berhenti untuk beristirahat, akhirnya sampailah mereka ke penjara kerajaan. Segera Abunawas dimasukkan dalam sel yang lembab, kotor, sempit dan gelap. “ Hai sampai kapan aku di kurung di sini…apa salahku?” teriak Abunawas ketika para pengawal itu mau meninggalkanya. “Pikir saja sendiri apa salah mu Ali… dan sampai kapan kau di sini kami tidak peduli!” Jawab pengawal itu ketus sambil berlalu.
Abunawas hanya bisa merenungi nasibnya sambil berpikir bagaimana caranya supaya ia dapat keluar dari penjara itu. Ia teringat istrinya dirumah, kasihan istrinya tentu ia merasa sedih dan bingung atas kejadian yang menimpanya kini. Abunawas juga teringat ladangnya yang belum selesai ia Tanami kentang, dan membayangkan betapa repotnya sang istri mengurus ladang seorang diri.
Setelah lama merenung dan berpikir akhirnya Abunawas menemukan ide. Segera ia menulis surat untuk istrinya di rumah, dan isi surat itu berbunyi
Istriku tercinta
Jangan bersedih dengan keadaanku sekarang ini, aku baik-baik saja. Sepeninggalku tak usah kamu kuatir bagaimana kamu menghidupi dirimu sendirian.
Istriku tercinta
Ketahuilah kalau kita masih punya simpanan harta karun yang berupa emas, permata dan berlian. Semua itu aku kubur di ladang kentang di belakang rumah kita. Cobalah kau gali pasti kau akan menemukannya. Gunakanlah untuk mencukupi kebutuhannmu selama aku di sini.
Suamimu tercinta
Abunawas
Setelah selesai menuliskan surat tersebut, Abunawas memanggil penjaga dan memintanya untuk mengantarkan surat itu kepada istrinya. Penjaga yang dititipi surat Aliaba penasaran dan membuka surat Abunawas untuk istrinya tersebut. Setelah mengetahui isi surat tersebut, sang penjaga melaporkan kepada Sultan Harun Al Rasyid.
Begitu membaca surat Abunawas untuk istrinya tersebut Sultan memerintahkan beberapa pengawalnya untuk pergi kerumah Abunawas. Para pengawal tersebut diperintahkan untuk menggali ladang kentang milik Abunawas dan mengambil harta karun yang ada di ladang tersebut.
Tak berapa lama kemudian sampailah para pengawal kerajaan di rumah Abunawas. Tanpa permisi mereka lalu menuju ke ladang kentang milik Abunawas. Mereka menggali ladang kentang tersebut. Istri Abunawas yang tidak tau apa-apa heran melihat banyak pengawal menggali ladang kentangnya. Tapi dalam hatinya senang juga karena pekerjaan mencangkul ladang sekarang sudah ada yang mengerjakannya meskipun Abunawas tidak ada dirumah.
Sudah seluruh tanah di ladang milik Abunawas digali tapi tidak ada harta karun yang dijumpai. Akhirnya para pengawal itu memutuskan untuk menghentikan penggalian dan kembali ke kerajaan dan melaporkan kejadian itu kepada Sultan.
Abunawas yang mendengar para pengawal sudah kembali dari rumahnya kemudian menulis surat lagi untuk istrinya.
Istriku tercinta
Sultan sudah sangat baik mengirimkan para pengawalnya untuk membantu kita mengolah tanah di ladang. Sekarang ladang kita sudah dicangkul semua.
Sekarang kamu tentu lebih mudah menanam kentang, tidak usah repot lagi mencangkul lading sebegitu luas.
Sabarlah istriku, aku akan cepat pulang karena Sultan orang yang bijaksana. Beliau tahu kalau aku tidak bersalah. Pasti sebentar lagi aku akan dibebaskan.
Suamimu
Abunawas
Surat itu lalu dititipkan kepada penjaga penjara untuk disampaikan kepada istrinya di rumah. Dan sesuai dugaan Abunawas, surat itu disampaikan ke Sultan oleh penjaga penjara. Setelah tahu isi surat itu, Sultan merasa malu kepada dirinya sendiri.
Sebagai seorang Sultan yang berkuasa tidak sepantasnyalah Beliau penjarakan Abunawas dengan alasan yang tidak jelas. Beliau sadar akan kekeliruannya itu, kemudian memerintahkan pengawalnya untuk membebaskan Abunawas dari penjara.
Itulah salah satu kisah Abu Nawas yang pastinya seru dan menghibur.
Semoga bermanfaat, wassalamu'alaikum . . . .