This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Monday, April 22, 2013

Bosan Hidup

Assalamu'alaikum...
Mayasa©. langsung saja kita simak kisah yang menarik dan penuh makna ini.

Seorang pria setengah baya mendatangi seorang guru ngaji,

“Ustad, saya sudah bosan hidup. Sudah jenuh betul. Rumah tangga saya berantakan. Usaha saya kacau. Apapun yang saya lakukan selalu berantakan. Saya ingin mati.”


Sang Ustad pun tersenyum, “Oh, kamu sakit.”



“Tidak Ustad, saya tidak sakit. Saya sehat. Hanya jenuh dengan kehidupan. Itu sebabnya saya ingin mati.”

Seolah-olah tidak mendengar pembelaannya, sang Ustad meneruskan, “Kamu sakit. Dan penyakitmu itu sebutannya, ‘Alergi Hidup’. Ya, kamu alergi terhadap kehidupan.”

Banyak sekali di antara kita yang alergi terhadap kehidupan.

Kemudian, tanpa disadari kita melakukan hal-hal yang bertentangan dengan norma kehidupan.

Hidup ini berjalan terus. Sungai kehidupan mengalir terus, tetapi kita menginginkan status-quo.

Kita berhenti di tempat, kita tidak ikut mengalir. Itu sebabnya kita jatuh sakit. Kita mengundang penyakit. Resistensi kita, penolakan kita untuk ikut mengalir bersama kehidupan membuat kita sakit.

Yang namanya usaha, pasti ada pasang-surutnya.


Dalam hal berumah-tangga,bentrokan-bentrokan kecil itu memang wajar, lumrah. Persahabatan pun tidak selalu langgeng, tidak abadi. Apa sih yang langgeng, yang abadi dalam hidup ini? Kita tidak menyadari sifat kehidupan.


Kita ingin mempertahankan suatu keadaan. Kemudian kita gagal, kecewa dan menderita.


“Penyakitmu itu bisa disembuhkan, asal kamu ingin sembuh dan bersedia mengikuti petunjukku.” demikian ujar sang Ustad.


“Tidak Ustad, tidak. Saya sudah betul-betul jenuh. Tidak, saya tidak ingin hidup.” pria itu menolak tawaran sang Ustad.


“Jadi kamu tidak ingin sembuh. Kamu betul-betul ingin mati?”


“Ya, memang saya sudah bosan hidup.”

“Baik, besok sore kamu akan mati. Ambillah botol obat ini. Setengah botol diminum malam ini, setengah botol lagi besok sore jam enam, dan jam delapan malam kau akan mati dengan tenang.”

Giliran dia menjadi bingung. Setiap Ustad yang ia datangi selama ini selalu berupaya untuk memberikannya semangat untuk hidup. Tapi ustadz yang satu ini aneh. malah Ia bahkan menawarkan racun. Tetapi, karena ia memang sudah betul-betul jenuh, ia menerimanya dengan senang hati.

Pulang kerumah, ia langsung menghabiskan setengah botol racun yang disebut “obat” oleh Ustad edan itu. Dan, ia merasakan ketenangan sebagaimana tidak pernah ia rasakan sebelumnya. Begitu rileks, begitu santai! Tinggal 1 malam, 1 hari, dan ia akan mati. Ia akan terbebaskan dari segala macam masalah.

Malam itu, ia memutuskan untuk makan malam bersama keluarga di restoran masakan Jepang.

Sesuatu yang sudah tidak pernah ia lakukan selama beberapa tahun terakhir. Pikir-pikir malam terakhir, ia ingin meninggalkan kenangan manis. Sambil makan, ia bersenda gurau. Suasananya santai banget! Sebelum tidur, ia mencium bibir istrinya dan membisiki di kupingnya, “Sayang, aku mencintaimu.” Karena malam itu adalah malam terakhir, ia ingin meninggalkan kenangan manis!

Esoknya bangun tidur, ia membuka jendela kamar dan melihat ke luar. Tiupan angin pagi menyegarkan tubuhnya. Dan ia tergoda untuk melakukan jalan pagi. Pulang kerumah setengah jam kemudian, ia menemukan istrinya masih tertidur. Tanpa membangunkannya, ia masuk dapur dan membuat 2 cangkir kopi. Satu untuk dirinya, satu lagi untuk istrinya.

Karena pagi itu adalah pagi terakhir,ia ingin meninggalkan kenangan manis! Sang istripun merasa aneh sekali, “Mas, apa yang terjadi hari ini? Selama ini, mungkin aku salah. Maafkan aku, mas.”

Di kantor, ia menyapa setiap orang, bersalaman dengan setiap orang.

Stafnya pun bingung, “Hari ini, Bos kita kok aneh ya?”

Dan sikap mereka pun langsung berubah. Mereka pun menjadi lembut. Karena siang itu adalah siang terakhir, ia ingin meninggalkan kenangan manis! Tiba-tiba, segala sesuatu di sekitarnya berubah. Ia menjadi ramah dan lebih toleran, bahkan apresiatif terhadap pendapat-pendapat yang berbeda. Tiba-tiba hidup menjadi indah. Ia mulai menikmatinya.

Pulang kerumah jam 5 sore, ia menemukan istri tercinta menungguinya di beranda depan.

Kali ini justru sang istri yang memberikan ciuman kepadanya, “Mas, sekali lagi aku minta maaf, kalau selama ini aku selalu merepotkan kamu.”

Anak-anak pun tidak ingin ketinggalan, “Ayah, maafkan kami semua. Selama ini, ayah selalu stres karena perilaku kami semua.”

Tiba-tiba, sungai kehidupannya mengalir kembali. Tiba-tiba, hidup menjadi sangat indah. Ia membatalkan niatnya untuk bunuh diri. Tetapi bagaimana dengan setengah botol yang sudah ia minum, sore sebelumnya?

” Ya Allah, apakah maut akan datang kepadaku. Tundalah kematian itu ya Allah. Aku takut sekali jika aku harus meninggalkan dunia ini “.

Ia pun buru-buru mendatangi sang Ustad yang telah memberi racun kepadanya.

Sesampainya dirumah ustad tersebut, pria itu langsung mengatakan bahwa ia akan membatalkan kematiannya. Karena ia takut sekali jika ia harus kembali kehilangan semua hal yang telah membuat dia menjadi hidup kembali.

Apa yg terjadi cukup membuat bingung,  melihat wajah pria itu, rupanya sang Ustad langsung mengetahui apa yang telah terjadi, sang ustad pun berkata

“Buang saja botol itu. Isinya air biasa kok.. Kau sudah sembuh, Apa bila kau hidup dalam kepasrahan, apabila kau hidup dengan kesadaran bahwa maut dapat menjemputmu kapan saja, maka kau akan menikmati setiap detik kehidupan.

Leburkan egomu, keangkuhanmu, kesombonganmu. Jadilah lembut, selembut air. Dan mengalirlah bersama sungai kehidupan. Kau tidak akan jenuh, tidak akan bosan.

Kau akan merasa hidup. Itulah rahasia kehidupan. Itulah kunci kebahagiaan. Itulah jalan menuju ketenangan. percayalah .. Allah bersama kita.”

Lalu Pria itu mengucapkan terima kasih dan menyalami Sang Ustad, kemudian pulang ke rumah, untuk mengulangi pengalaman malam sebelumnya. Ah, indahnya dunia ini ……

Wassalamu'alaikum....

Dari :http://islamitubaik.blogspot.com/2012/11/cerita-inspirasi-islam-bosan-hidup.html

Saturday, April 06, 2013

Jenis Pola Kalimat_2

Assalamu'alaikum...
Mayasa©. Menyambung uraian mengenai Pola Kalimat yang telah lalu, kali ini akan saya sambung dengan membahas mengenai jenis kalimat berdasarkan strukturnya.

Menurut strukturnya, kalimat itu dapat berupa kalimat tunggal dan kalimat majemuk. Kalimat majemuk dibagi lagi menjadi kalimat majemuk setara, kalimat majemuk bertingkat dan kalimat majemuk campuran.
Pola Kalimat (IMG/:____________)

A. Pola Dasar Kalimat (Kalimat Tunggal)
Pola kalimat dasar sekurang-kurangnya terdiri atas subjek (S) dan predikat (P).

Pola kalimat dasar mempunyai ciri-ciri:
  1. Berupa kalimat tunggal (satu S, satu P, satu O, satu Pelengkap, satu K)
    Kalimat yang panjang sekalipun jika di dalamnya terdapat pola kalimat yang hanya terdiri dari satu subjek dan satu predikat, maka kalimat tersebut adalah kalimat tunggal.
    Misalnya:Anak yang berbaju merah itu menangis tersedu-sedu di pelataran parkir sebuah supermaket.Pola dasar kalimatnya adalah:
    • Anak yang berbaju merah itu : subjek
    • Menangis tersedu-sedu : predikat
    • Di pelataran parkir sebuah supermaket: keterangan tempat
  2. Sekurang-kurangnya terdiri dari satu subjek dan satu predikat
  3. Selalu diawali dengan subjek
  4. Berbentuk kalimat aktif
  5. Unsur tersebut ada yang berupa kata atau frasa
  6. Dapat dikembangkan menjadi kalimat luas dengan memperluas subjek, predikat, objek, dan keterangan.
B. Pola Kalimat Majemuk
  1. Kalimat majemuk setaraKalimat majemuk setara terjadi dari dua atau lebih kalimat tunggal. 
    1. Kedua kalimat tunggal itu dapat dihubungkan oleh kata ‘dan’ jika kedua kalimat itu setara/sejalan.
      Misalnya:
      • Kami membaca
      • Mereka menulis
      • Kami membaca dan mereka menulis
    2. Kedua kalimat tunggal dapat dihubungkan oleh kata ‘tetapi’ jika kedua kalimat itu menunjukkan pertentangan
      Misalnya:
      • Adiknya tinggi
      • Kakaknya rendah.
      • Adiknya tinggi tetapi kakaknya rendah.
    3. Kata-kata penghubung lain yang dapat digunakan dalam menghubungkan dua kalimat tunggal dalam kalimat majemuk ialah kata ‘sedangkan’ dan ‘melainkan’.
      Misalnya:
      • UNS terletak di Solo sedangkan UMS di Sukoharjo
      • Bajunya bukan biru melainkan hitam.
  2. Kalimat majemuk bertingkatKalimat majemuk tidak setara/bertingkat terdiri atas satu kalimat yang bebas dan satu suku kalimat atau lebih yang tidak bebas. Jalinan kalimat ini menggambarkan taraf kepentingan yang berbeda-beda di antara unsur gagasan yang majemuk. Inti gagasan ditungkan ke dalam kalimat induk, sedangkan pertaliannya (dari sudut pandangan waktu, sebab akibat, tujuan syarat, dsb) diungkapkan dalam anak kalimat.
    Misalnya:
    1. Contoh a :
    • Komputer itu dilengkapi dengan alat-alat modern. (tunggal)
    • Mereka masih bisa mengacaukan data-data komputer. (tunggal)
    • Walaupun komputer itu dilengkapi dengan alat-alat modern, mereka masih bisa mengacaukan data-data komputer itu
    2. Contoh b :
    • Para pemain sudah lelah.
    • Para pemain boleh beristirahat.
    • Karena para pemain sudah lelah, mereka boleh beristirahat.

    Kalimat majemuk bertingkat dibedakan menjadi 8 berdasarkan jenis anak kalimat:
    1. Keterangan waktu: ketika, saat, setelah, sebelum dll.
    2. Keterangan sebab: karena, sebab, lantaran.
    3. Keterangan hasil (akibat): hingga, sehingga, akhirnya.
    4. Keterangan syarat: jika, kalau, andai, seandainya, andaikata, apabila.
    5. Keterangan tujuan: agar, supaya, demi, untuk, guna.
    6. Keterangan cara: dengan, dalam.
    7. Keterangan posesif: meskipun, walaupun, kendatipun, biarpun.
    8. Keterangan pengganti nomina: bahwa

  3. Kalimat majemuk campuranKalimat jenis ini terdiri atas dua suku bebas atau lebih (sifat kesetaraannya) dan satu suku terikat atau lebih (sifat ketidaksetaraannya)
    Misalnya:
    1. Karena sudah malam, kami berhenti dan langsung pulang.
    2. Kami pulang, tetapi mereka masih bekerja karena tugasnya belum selesai.
Itulah sedikit lanjutan pembahasan mengenai Pola Kalimat dan Jenis-jenisnya. Semoga dapat menambah wawasan kita.

Wassalamu'alaikum...


Referensi : Catatan Kuliah...

Thursday, April 04, 2013

Jenis Pola Kalimat

Assalamu'alaikum...
Mayasa©. Apa yang akan saya uraiakan kali ini merupakan salah satu catatan pada masa kuliah dulu. Sehingga sangat disayangkan tidak ada referensi khususnya.
Pola kalimat (Img/___)

BTW, mari disimak dan semoga bermanfaat..

Pengertian Kalimat
Kalimat adalah suatu bagian ujaran yang berintonasi selesai dan menunjukkan pikiran yang lengkap. Yang dimaksud dengan pikiran lengkap adalah informasi yang didukung oleh pikiran yang utuh. Sekurang-kurangnya, kalimat itu memiliki subjek atau dan predikat. Jika tidak memiliki unsur subjek dan predikat, pernyataan tersebut bukan kalimat melainkan frasa.

Jenis-jenis Kalimat
A Jenis Kalimat Menurut Fungsinya
  1. Kalimat pernyataan (deklaratif)
    Kalimat pernyataan menyatakan sesuatu dengan lengkap pada waktu penutur ingin menyampaikan informasi kepada lawan berbahasanya. (Biasanya intonasi menurun; tanda baca titik)
    Misalnya:
    Presiden mengadakan kunjungan ke luar negeri.
  2. Kalimat pertanyaan (interogatif)
    Kalimat pertanyaan dipakai jika penutur ingin memperoleh informasi atau reaksi (jawaban) yang diharapkan. (Biasanya intonasi menaik; tanda baca tanda Tanya)
    Misalnya:
    Kapan Saudara berangkat ke Jakarta?
  3. Kalimat perintah (imperatif)
    Kalimat perintah ‘menyuruh’ atau ‘melarang’ orang berbuat sesuatu (intonasi menurun; tanda baca tanda seru atau titik)
    Misalnya:
    Jangan pergi ke tempat itu!
    Ayo berangkat sekarang!
  4. Kalimat seruan
    Kalimat seruan mengungkapkan perasaan yang kuat atau yang mendadak. (Biasanya intonasi meningkat; tanda seru)
    Misalnya:
    Aduh, jangan kau injak kakiku!
    Wah, bagus sekali!
B. Jenis Kalimat menurut Struktur Gramatikal
Menurut strukturnya, kalimat itu dapat berupa kalimat tunggal dan kalimat majemuk. Kalimat majemuk dibagi lagi menjadi kalimat majemuk setara, kalimat majemuk bertingkat dan kalimat majemuk campuran.
  1. Pola Dasar Kalimat (Kalimat Tunggal)
  2. Pola Kalimat Majemuk
Penjelasan mengenai kalimat tunggal dan majemuk akan kita bahas lain waktu.

Wassalamu'alaikum.......

Wednesday, April 03, 2013

Pendekatan dan Prinsip Penilaian

Assalamu'alaikum....
Mayasa©. Menyambung pembahasan mengenai penilaian kemarin, kali ini akan saya tambahkan sedikit mengenai pendekatan dan prinsip dalam melaksanakan penilaian.
Dalam melaksanakan penilaian, kita tidak boleh asal-asalan (ngawur: jawa) tentunya agar hasil penilaian tersebut valid dan dapat dipertanggungjawabkan.
Proses Penilaian
Adapun pembahasan mengenai pendekatan dan prinsip penilaian tersebut adalah sebagai berikut.....

A. Pendekatan penilaian :
  1. Menggunakan berbagai teknik
  2. Menekankan hasil (outcomes), dengan memperhatikan input dan proses
  3. Melihat dari perspektif taksonomi tujuan pendidikan, menilai perkembangan kognitif, afektif dan psikomotor sesuai karakteristik mata pelajaran
  4. Menerapkan standar kompetensi lulusan (exit outcomes)
  5. Menerapkan system penilaian acuan criteria (criterion-referenced assessment) dan standar pencapaian (performance standard) yang konsisten.
  6. Menerapkan penilaian otentik untuk menjamin pencapaian kompetensi
B. Prinsip :
  1. Penilaian merupakan bagian tak terpisahkan dari proses pembelajaran
  2. Mencerminkan masalah dunia nyata
  3. Menggunakan berbagai ukuran, metode, teknik dan kriteria sesuai dengan karakteristik dan esensi pengalaman belajar
  4. Bersifat holistic, mencakup semua aspek dari tujuan pembelajaran 
Jadi penilaian tidak hanya dapat dilaksanakan secara tertulis saja, namun ada banyak tekhnik yang dapat dipilih dalam melaksanakan penilian.
Penilian yang baik adalah yang mampu menilai seluruh aspek siswa, baik kognitif, afektif, mapun psikomotorik.

Sekian dulu pembahasannya, wassalamu'alaikum.....

Kisah Inspiratif : Berat Segelas Air

Assalamu'alaikum....
Mayasa©. Pak Kasek saya pernah berkata bahwa Guru Idaman harus mampu memenuhi kriteria tertentu. Salah satu kriteria tersebut adalah Guru yang mampu mengispirasi baik melalui perilaku maupun melalui cerita atau kisah yang menginspirasi.

So saya mulai mencari dan mengumpulkan beberapa kisah yang ispiratif, harap
annya kisah-kisah tersebut dapat memotivasi kita semua dan dapat menjadi referensi untuk diceritakan pada siswa-siwsi kita.

Saat Stephen R. Covey mengajar tentang Manajemen Stress, dia bertanya kepada para peserta kuliah,

“Menurut anda, kira-kira berapa berat segelas air ini?” Jawaban para peserta sangat beragam, mulai dari 200 gram sampai 500 gram.

“Sesungguhnya yang menjadi masalah bukanlah berat absolutnya. Tetapi berapa lama anda memegangnya,” ungkap Covey.

“Jika saya memegangnya selama satu menit, tidak ada masalah. Jika saya memegangnya selama satu jam, lengan kanan saya akan sakit. Jika saya memegangnya selama satu hari penuh, mungkin anda harus memanggilkan ambulans untuk saya,” lanjutnya.

“Beratnya sebenarnya sama, tapi semakin lama saya memegangnya, maka bebannya akan semakin berat. Jika kita membawa beban terus menerus, lambat laun kita tidak akan mampu membawanya lagi. Beban itu terasa meningkat beratnya,” ungkap Covey.

”Yang harus kita lakukan adalah meletakkan gelas tersebut. Istirahat sejenak sebelum mengangkatnya lagi. Kita harus meninggalkan beban kita, agar kita dapat lebih segar dan mampu membawanya lagi. Jadi sebelum pulang ke rumah dari pekerjaan sehari-hari, tinggalkan beban pekerjaan anda. Jangan bawa pulang. Beban itu dapat diambil lagi besok,” lanjutnya.

“Apapun beban yang ada di pundak anda hari ini, coba tinggalkan sejenak. Setelah beristirahat, nanti dapat diambil lagi. Hidup ini sangat singkat, jadi cobalah menikmatinya dan memanfaatkannya. Hal terindah dan terbaik di dunia ini tak dapat dilihat atau disentuh, tapi dapat dirasakan jauh di dalam hati kita,” kata Covey.

Wassalamu'alaikum...

Monday, April 01, 2013

Pengertian dan Tujuan Penilaian

Assalamu'alaikum...
Mayasa©. Dalam proses belajar mengajar tentu tidak dapat lepas dari yang namanya Penilaian. Entah penilaian secara lisan, tertulis maupun perbuatan. Secara umum penilaian bertujuan untuk mengetahui kemampuan siswa.

Berkaitan dengan penilaian, beberapa waktu yang lalu, saat masih kuliah. Salah satu dosen meminta kami untuk membuat makalah berkenaan dengan penilian tersebut. Jadi kali ini akan saya uraikan sedikit tentang penilian berkenaan dengan pengertian maupun tujuan penilaian itu sendiri.

Kisah Inspiratif : Semut dan Lalat

Lalat dan Semut
Assalamu'alaikum......
Mayasa©. Seringkali kegagalan yang dialami seseorang dikarenakan orang tersebut kurang berusaha, atau kurang bersungguh-sungguh dalam berusaha. Namun tidak jarang kegagalan tersebut tetap dialami meskipun telah berusaha dengan bersungguh-sungguh dan tidak kenal lelah. Jadi apa kira-kira penyebab kegagalan tersebut?

Jawabannya akan saya berikan dalam bentuk ilustrasi berikut ini....

Beberapa ekor lalat nampak terbang berpesta di atas sebuah tong sampah di depan sebuah rumah. Suatu ketika, anak pemilik rumah keluar dan tidak menutup kembali pintu rumah. Kemudian nampak seekor lalat bergegas terbang memasuki rumah itu. Si lalat langsung menuju sebuah meja makan yang penuh dengan makanan lezat.

“Saya bosan dengan sampah-sampah itu, ini saatnya menikmati makanan segar,” katanya. Setelah kenyang, si lalat bergegas ingin keluar dan terbang menuju pintu saat dia masuk, namun ternyata pintu kaca itu telah terutup rapat. Si lalat hinggap sesaat di kaca pintu memandangi kawan-kawannya yang melambai-lambaikan tangannya seolah meminta agar dia bergabung kembali dengan mereka.

Si lalat pun terbang di sekitar kaca, sesekali melompat dan menerjang kaca itu, dengan tak kenal menyerah si lalat mencoba keluar dari pintu kaca. Lalat itu merayap mengelilingi kaca dari atas ke bawah dan dari kiri ke kanan bolak-balik, demikian terus dan terus berulang-ulang. Hari makin petang, si lalat itu nampak kelelahan dan kelaparan. Esok paginya, nampak lalat itu terkulai lemas terkapar di lantai.

Tak jauh dari tempat itu, nampak serombongan semut merah berjalan beriringan keluar dari sarangnya untuk mencari makan. Dan ketika menjumpai lalat yang tak berdaya itu, serentak mereka mengerumuni dan beramai-ramai menggigit tubuh lalat itu hingga mati. Kawanan semut itu pun beramai-ramai mengangkut bangkai lalat yang malang itu menuju sarang mereka.

Dalam perjalanan, seekor semut kecil bertanya kepada rekannya yang lebih tua, “Ada apa dengan lalat ini, Pak? Mengapa dia sekarat?” 
“Oh.., itu sering terjadi, ada saja lalat yang mati sia-sia seperti ini. Sebenarnya mereka ini telah berusaha, dia sungguh-sungguh telah berjuang keras berusaha keluar dari pintu kaca itu. Namun ketika tak juga menemukan jalan keluar, dia frustasi dan kelelahan hingga akhirnya jatuh sekarat dan menjadi menu makan malam kita.”

Semut kecil itu nampak manggut-manggut, namun masih penasaran dan bertanya lagi, “Aku masih tidak mengerti, bukannya lalat itu sudah berusaha keras? Kenapa tidak berhasil?”

Masih sambil berjalan dan memanggul bangkai lalat, semut tua itu menjawab, “Lalat itu adalah seorang yang tak kenal menyerah dan telah mencoba berulang kali, hanya saja dia melakukannya dengan cara-cara yang sama.” 

Semut tua itu memerintahkan rekan-rekannya berhenti sejenak seraya melanjutkan perkataannya, namun kali ini dengan mimik dan nada lebih serius, “Ingat anak muda, jika kamu melakukan sesuatu dengan cara yang sama tapi mengharapkan hasil yang berbeda, maka nasib kamu akan seperti lalat ini.”

That's All..
Wassalamu'alaikum...

Note :
Saya yakin anda pernah atau bahkan sering membaca dan mendengar kisahikisah di blog ini, tapi percayalah tidak ada salahnya kita untuk terus memperbarui motivasi diri...